part 46

18.1K 1.8K 24
                                    

Lisa dan jennie berada di dalam pesawat untuk perjalanan mereka ke jeju. "Kenapa kita hanya pergi berdua? Kupikir kita akan membawa fotografer dari seoul" ucap lisa.

"Mereka baru akan berangkat besok pagi. Kita akan mulai pemotretan di sore hari" ucap jennie.

"Aku masih tidak mengerti kenapa kau ingin kita berangkat lebih awal" ucap lisa.

"Hmm... aku ingin honeymoon" ucap jennie.

"Honeymoon? Jadi kau merencanakan semua ini untuk honeymoon?" Tanya lisa.

"Ne. Apa kau tidak suka?" Tanya jennie.

"Suka. Sangat suka. Sejujurnya aku juga berencana mengajakmu honeymoon setelah pesta pernikahan kita" ucap lisa.

"Really? Kemana kau akan membawaku?" Tanya jennie.

"Switzerland" ucap lisa.

"Wae? Dari sekian banyak tempat yang indah kenapa kau memilih switzerland?" Tanya jennie.

"Waktu aku masih kecil, daddy sering menceritakan kepadaku keindahan switzerland. Ia juga menceritakan keindahan pegunungan alpen. Daddy pernah berjanji jika suatu saat ia akan membawaku berlibur kesana tapi nyatanya takdir berkata lain" ucap lisa dengan mata berkaca kaca.

Jennie membelai tangan lisa dan tersenyum menatap lisa. Mencoba menenangkan seorang lalisa yang sedang teringat kepada ayahnya.

"Kupikir jika aku tidak bisa pergi bersama daddy, aku bisa pergi bersamamu. Sayang, apa daddy bahagia melihatku sekarang?" Tanya lisa.

"Tentu saja. Daddy akan bahagia melihat putrinya tumbuh menjadi orang hebat dan yang terpenting putrinya menemukan kebahagian" ucap jennie.

Perlahan air mata lisa menetes. Ia benar benar merindukan ayahnya. Jennie menarik lisa kedalam pelukannya memberikan ketenangan pada lisa. Hingga akhirnya lisa tertidur dalam pelukan jennie. Mata jennie juga ikut berkaca kaca melihat kesedihan lisa.

***jeju***

Lisa berjalan mengikuti irama langkah kaki jennie. Lisa menggenggam tangan jennie dengan tangan kirinya dan tangan kanannya menyeret sebuah koper yang cukup besar.

Mereka menggunakan taksi untuk pergi ke hotel. Hotel yang jennie pilih adalah the seaes hotel & resort. Hotel yang terkenal dengan nuansa romantis dengan pemandangan balkon kamar yang langsung menghadap laut. 

Sesampainya mereka di kamar hotel, lisa langsung mandi sedangkan jennie sibuk menelpon resepsionis untuk meminta mereka menyiapkan makan malam di balkon kamar mereka.

Lisa berendam cukup lama, ia bahkan tidak tau bahwa beberapa orang masuk kedalam kamarmya untuk menata makan malamnya. Sampai karyawan hotel selesai menata makan malam pun lisa belum keluar dari kamar mandi. Hal itu membuat jennie sedikit kesal dan akhirnya jennie memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mandi.

Betapa terkejutnya jennie ketika melihat lisa malah tertidur di dalam bathup. Jennie mendekati lisa dan berjongkok untuk membangunkan lisa.

"Apa ini sayang? Kenapa kau tertidur disini huh" ucap jennie sambil membelai pipi lisa.

"Ini sangat nyaman sayang. Kau harus mencobanya" ucap lisa.

"Kau sudah terlalu lama berendam. Ayo keluarlah. Kita makan malam" ucap jennie.

"Tolong ambilkan handuk" ucap lisa.

Lisa keluar dari bathup dan berdiri menunggu jennie memberinya handuk. Jennie berdiri mematung ketika memperhatikam lekuk tubuh lisa. "Wae?" Tanya lisa.

Jennie masih terdiam memperhatikan perut rata lisa dan juga kedua payudara kecil milik lisa. "Aku baru menyadari betapa seksinya dirimu sekarang" goda jennie.

Lisa langsung menutup payudara dengan kemaluannya dengan menggunakam tangan. "Berikan handuknya"ucap lisa.

"Aigooo... kau malu di depanku huh? Lihatlah wajahmu memerah" ucap jennie.

"Berikan handuknya sayang, aku kedinginan" ucap lisa.

Setelah puas menggoda lisa akhirnya jennie memberikan handuknya pada lisa lalu berjalan keluar. Jennie menunggu di balkon sambil menikmati suasana malam yang anginnya cukup dingin dan menyejukkan.

Beberapa saat kemudian, sepasang tangan melingkar indah di pinggang jennie. Tanpa berbalik jennie tersenyum. Ia sangat tau bahwa yang sedang memeluknya saat ini sudah pasti lisa.

"Kau jangan khawatir, aku akan menghangatkanmu. Apa kau sudah merasa hangat?" Tanya lisa.

"Hangat. Sangat hangat" ucap jennie sambil tersenyum.

"Sayang... aku lapar" ucap lisa.

Jennie berbalik menatap lisa "kajja kita makan" ucap jennie.

Lisa dan jennie menikmati makan malam di balkon di temani hembusan angin di bawah sinar bulan. Sesekali lisa tersenyum mengingat nasibnya sekarang.

"Wae? Kenapa kau terus tersenyum?" Tanya jennie.

"Aku bahagia. Jujurlah padaku, apa kau benar benar sudah mencintaiku?" Tanya lisa.

"Aku sangat mencintaimu. Bahkan aku mungkin tidak bisa hidup tanpamu. Kau meragukannya?"ucap jennie.

"Anniya... aku hanya ingin memastikan" ucap lisa sambil tersenyum.

"Habiskan makananmu. Kau terlalu banyak bicara sayang" ucap jennie.

Mereka melamjutkan makan malam mereka dengan nikmat dan tidak banyak berinteraksi. Selesai makan, lisa menelpon pihak hotel untuk membereskan sisa makan malam mereka sedangkan jennie memilih untuk mandi agar tubuhnya terasa segar.

Satu jam kemudian mereka duduk diatas tempat tidur sambil bersandar headboard. Jennie dan lisa asik menonton film.

"Sayang, berbaringlah" ucap jennie tiba tiba.

"Wae?" Tanya lisa dengan penuh curiga.

"Cepatlah berbaring" ucap jennie.

Dengan sedikit curiga lisa berbaring mengikuti permintaan jennie. Tiba tiba saja jennie membuka satu kancing piaya lisa. Lisa dengan cepat menahan tangan jennie.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya lisa 

"Aku hanya ingin memastikan sesuatu" ucap jennie.

"Mwo?" Tanya lisa.

"Diamlah. Biarkan aku mendapatkan jawaban dari pertanyaanku" ucap jennie. Jennie meletakkan tangan lisa ke samping lalu kembali membuka satu persatu kancing lisa. Setelah semua kancing lisa terlepas, jennie bisa melihat sport bra milik lisa.

Tatapan jennie berlaih ke perut rata dan berbentuk milik lisa. Jennie membelainya sambil tersenyum.

"Bagaimana kau sudah mendapat jawabannya?" Tanya lisa.

"Sudah" ucap jennie.

"Apa itu?" Tanya lisa.

"Aku baru menyadari perutmu sangat indah" ucap jennie.

"Mwo? Kau tertarik hanya untuk melihat perutku?" Tanya lisa.

"Ne... sudah sekarang pasang lagi kancingnya" ucap jennie. Wajah jennie mulai memerah karena itu ia dengan cepat berbaring membelakangi lisa agar lisa tidak dapat melihat wajahnya.

Lisa mendekati jennie lalu mengecup setiap inci bahu dan leher jennie. "Lisa, apa yang kau lakukan?" Tanya jennie.

"Aku ingin memastikan sesuatu darimu" ucap lisa sambil perlahan tangannya masuk kedalam piyama jennie.

"Mwo?" Tanya jennie.

"Aku ingin memastikan bagaimana caramu mendesah ketika bercinta denganku" ucap lisa dengan nada sensual. Sedangkan jennie hanya mendengus pasrah karena ia sudah tau bahwa ini akan terjadi.

Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang