Lisa dan jennie berjalan beriringan memasuki bioskop. Lisa melihat sekelilingan penjuru bioskop mencari keberadaan rose. Tatapan lisa terhenti di seorang wanita yang berpakaian sebar tertutup. Lengkap menggunakan topi dan juka masker.
Wanita yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya adalah rose. "Itu rose" Ucap lisa.
Lisa dan jennie bergegas menghampiri rose. Rose nampak terkejut ketika melihat lisa datang bersama jennie. Karena sejujurnya ia ingin menikmati pergi berdua bersama lisa. Untung saja raut wajah kecewa rose tidak bisa dilihat jennie dan lisa karena dia menggunakan masker.
"Kau sudah lama menunggu?"tanya lisa
"Anniya...aku baru sampai" ucap rose.
"Chaeyoungah, aku mengajak jennie unnie. Apa kau keberatan? Maaf aku tidak memberitahumu sebelumnya" ucap lisa.
"Tentu saja aku tidak keberatan" ucap rose.
"Kalau begitu aku akan membeli tiket dan popcorn. Kalian tunggu disini" ucap lisa lalu bergegas pergi meninggalkan jennie dan rose. Jennie duduk disamping rose.
"Apa kau kecewa melihat lisa datang bersamaku?" Tanya jennie.
"Anniya... aku senang kau ikut" ucap rose.
"Jinjja? Kau tidak menganggapku sebagai pengganggu kencanmu" goda jennie.
"Hmmm... sedikit. Tapi aku benar benar tidak keberatan" ucap rose sambil tersenyum.
Beberapa saat kemudian lisa datang sambil membawa satu ember kecil popcorn dan juga tiga softdrink. Rose dengan sigap membantu lisa membawa minumannya. Mereka bertiga masuk kedalam ruang bioskop.
Lisa duduk diantara jennie dan rose. "Jadi, apa yang film kita tonton?" Tanya rose.
"Horor. Apa ada masalah?" Tanya lisa.
"Anniya.." ucap rose. Padahal rose sangat takut menonton film horor.
Film mulai di putar. Lisa dan jennie cukup menikmati alur cerita. Sedangkan rose tidak menikmati sama sekali. Ia begitu takut.
Tiba tiba adegan mengagetkan terjadi. Reflek rose menggenggam tangan lisa sambil menutup matanya.
"Kau takut?" Tanya lisa.
Rose mengangguk lirih. Lisa tersenyum dan mengeratkan genggaman rose. "Semua akan baik baik saja. Ada aku" ucap lisa sambil tersenyum.
Rose menyenderkan kepalanya di bahu lisa sambil menggenggam erat tangan lisa. Setiap ada adegan menyeramkan rose selalu menyembunyikan wajahnya di tubuh lisa. Lisa sedikit khawatir karena rose terlihat sangat ketakutan.
"Unnie, sepertinya rose ketakutan. Apa kita sudahi saja menontonnya?" Tanya lisa pada jennie.
Jennie melihat rose menggenggam tangan lisa dan menyembunyikan wajahnya di tubuh lisa. "Hmmm... dia terlihat takut. Kita pergi saja" ucap jennie.
Lisa berbalik menatap rose "chaeyoungah... kajja" ucap lisa.
"Mwo?" Tanya rose.
"Kita pergi saja" ucap lisa.
"Andwae. Filmnya belum selesai" ucap rose.
"Its okey. Kajja" ucap lisa.
Lisa berdiri menggenggam tangan rose dan membawa rose keluar ruangan dan di ikuti jennie.
Saat mereka berada diluar, lisa menangkup kedua pipi rose. "Kau baik baik saja?" Tanya lisa.
"Aku baik baik saja" ucap rose sambil tersenyum.
"Lain kali katakan tak suka jika memang kau tak suka. Katakan takut jika memang kau takut. Kau mengerti?" Tanya lisa.
Rose mengangguk lalu tiba tiba rose memberanikan diri mencium bibir lisa. Lisa berdiri mematung. Ia benar benar terkejut dengan apa yang ia alami. Begitu pun jennie, jennie membulatkan matanya tak percaya dengan pemandangan yang ia lihat.
Untung saja keadaan sekitar terbilang cukup sepi hingga tidak ada yang menyadari perlakuan rose. Pipi rose memerah sedangkan lisa masih mematung sambil memegangi bibirnya.
"I love you " ucap rose.
Lisa membulatkan matanya mendengar pengakuan rose. "Mwo?" Tanya lisa.
"Aku menyukaimu" ucap rose.
"Guys... bisa kita pergi dari sini? Kita mulai menjadi pusat perhatian banyak orang" ucap jennie setelah ia menyadari bahwa orang orang mulai memperhatikan rose karena rose tidak menggunakan maskernya.
Lisa dan rose kemudian tersadar dari lamunannya masing masing dan memperhatikan keadaan sekitar. Ucapan jennie benar. Orang orang mulai mendekati mereka dan memastikan bahwa yang mereka lihat adalah seorang rose. Bahkan ada seorang anak kecil menghampiri dan memeluk kaki panjang rose.
"Eomma" ucapnya.
Rose tersenyum kemudian berjongkok membelai pipi anak laki lakiitu.
"Lee sian...."
Anak laki laki bernama sian itu menatap ke arah lain. Lisa terkejut ketika melihat lee dong wook berlari menghampiri mereka.
Lee dong wook menghampiri dan menggendong sian.
"Mianhe telah mengganggu" ucap dong wook sambil sedikit membungkuk. Lee dong wook belum menyadari bahwa lisa berada di depannya.
"Dong wook oppa" ucap lisa.
Lee dong wook sedikit terkejut ternyata lisa yang ada di depannya. "Lisa?" Ucap dong wook.
"Eomma" ucap sian sambil merentangkan tangannya ke arah rose.
"Anniya... dia noona bukan eomma" ucap dong wook pada sian.
"Putra anda sangat menggemaskan tuan" ucap rose.
"Aku belum menikah nona. Ini lee sian keponakanku" ucap dong wook.
"Rose... jennie unnie... ini lee dong wook oppa. Direktur keuangan kim industries" ucap lisa.
Rose dan jennie bergantian bersalaman dengan lee dong wook. "Oppa, rose ini temanku dan jennie unnie adalah putri tunggal paman kim" ucap lisa.
Lee dong wook terkejut mendengar ucapan lisa. Ia langsung membungkuk. memberi hormat pada jennie. Sedangkan jennie tersenyum ramah pada lee dong wook.
Lisa akhirnya mengajak jennie,rose, dongwook beserta sian makan di sebuah restoran cepat saji. Lisa dengan sengaja mengajak lee dongwook karena ia belum siap menanggapi pernyataan rose dan lisa berhasil. Selama makan bersama, mereka bersenda gurau dan saling bertukar cerita sambil sesekali menggoda daebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?