Sudah satu bulan sejak penyataan rose, lisa tidak bertemu dengan rose. Bukan karena ia menghindar tapi karena rose sedang sibuk mengadakan tour di beberapa negara. Sedangkan lisa saat ini berada di bandara incheon. Ia sedang berdiri di depan pintu kedatangan.
Beberapa saat kemudian senyum lisa mengembang ketika melihat orang yang ia tunggu datang.
"Krystal.... amber...."teriak lisa sambil melambaikan tangannya.
Krystal dan amber membalas lambaian tangan lisa sambil berlari menghampiri dan langsung memeluk lisa.
Lisa sambil tertawa memeluk krystal dan amber. "Aku merindukan kalian" ucap lisa.
Mendengar ucapan lisa, krystal dan amber bergegas melepas pelukannya. "Yakk.... bagaimana bisa?" Tanya amber.
"Mwo???" Tanya lisa.
"Kau dan jennie. Aku mendengarnya dari jessica unnie. Bagaimana kau bisa tidak memberitahuku huh" protes krystal.
"Panjang ceritanya. Aku akan menceritakannya nanti. Kalian akan berlibur lama disini?" Tanya lisa.
"Tergantung. Berapa lama kau siap menampung kami" ucap amber sambil tertawa.
"Okey... aku tidak akan membiarkan kalian kembali ke amerika" ucap lisa.
"Yakk... bagaimana dengan pekerjaanku" protes krystal.
"Tentu saja kau bisa bekerja disini. Dengan otakmu dan dengan wajahmu kau bisa berkeja dimanapun yang kau inginkan" goda lisa sambil membelai pipi krystal.
"Yakk... jangan macam macam pada istriku" ucap amber tak terima.
Lisa tertawa keras setelah berhasil menggoda kedua sahabatnya itu. "Kajja... kalian pasti lelah" ucap lisa.
Lisa, krystal dan amber bergegas kembali ke apartement. Selama perjalanan amber menceritakan masa pernikahannya dengan krystal. Keharmonisan keluarga kecil mereka yang sukses membuat lisa iri.
Beberapa saat kemudian mereka sampai di apartement lisa. Mereka berjalan keluar dari lift menuju unit milik lisa. Langkah kaki lisa terhenti ketika melihat jennie dan mino berdiri di depan pintu unit miliknya.
"Wae? Apa ada...." ucapan krystal terhenti ketika melihat kening jennie di cium oleh pria yang asing baginya.
"Oh my god" ucap amber.
Sedangkan lisa hanya berdiri terdiam mematung. Hatinya benar benar hancur dan kakinya tiba tiba melemas. Ia hampir jatuh tapi untung krystal dan amber dengan sigap menahannya.
"Kau baik baik saja?" Tanya amber.
"Hmm.. aku baik baik saja" ucap lisa. Pandangan lisa masih tidak beranjak dari jennie yang sedang berbincang sambil sesekali tertawa.
"Kajja" ucap lisa.
Lisa memberanikan diri berjalan menghampiri jennie. Jennie pun melihat kedatangan lisa di ikuti krystal dan amber hanya tersenyum.
"Kau baru pulang?" Tanya lisa.
"Hmm aku baru pulang" ucap jennie.
"Jen... kalau begitu aku pergi dulu" ucap mino lalu berjalan begitu saja tanpa menatap lisa.
"Selamat datang di korea" ucap jennie sambil tersenyum menyambut krystal dan amber.
"Terimakasih. Siapa pria itu? Kenapa dia menciummu? Apa dia kekasihmu? Tapi kau sudah menikah dengan lisa" ucap amber.
Jennie sedikit terkejut karena mendengar ucapan amber. "Kalian melihatnya?" Tanya jennie.
"Sangat jelas" ucap krystal dengan nada dinginnya.
"Aigooo jennieyah bagaimana bisa kau biarkan dia mencium keningmu disaat statusmu adalah istri lisa" ucap amber.
"Itu hanya status. Dia bisa melakukan apapun yang ia mau. Kajja... kita masuk" ucap lisa sambil tersenyum.
Krystal dan amber hanya saling menatap tak mengerti. Mereka pun berjalan mengikuti lisa masuk kedalam apartement. Amber dan krystal begitu kagum melihat kemewahan apartement lisa dan jennie.
"Ikuti aku. Akan ku perlihatkan kamar kalian agar kalian bisa membersihkan diri dan istirahat" ucap lisa.
Lisa membawa mereka ke kamar yang berada tepat di samping kamar lisa. "Ini kamar kalian dan itu kamarku. Kalian istirahatlah. Aku akan memasak dan kupanggil kalian jika sudah siap" ucap lisa sambil tersenyum.
"Lisa, bagaimana sebenarnya keadaanmu dengan jennie?" Tanya krystal.
"Kalian pasti lelah. Jadi beristirahatlah" ucap lisa. Ketika lisa beranjak pergi krystal menahan tangan lisa lalu menarik lisa masuk kedalam kamar. Amber juga menutup pintu kamar lalu mengikuti krystal dan lisa.
Krystal mendudukan lisa di sofa dan ia ingin mendengar penjelasan langsung dari lisa.
"Kami punya banyak waktu untuk mendengarkanmu. Jadi ceritakan padaku" ucap krystal.
"Kami menikah karena di jodohkan dan jennie unnie menganggap hubungan seperti ini adalah hubungan yang konyol dan menjijikan" ucap lisa.
"Mwo?" Tanya krystal dan amber bersamaan.
"Kalau begitu kenapa kau tidak menolak pernikahan ini?" Tanya krystal.
"Karena lisa mencintai jennie" ucap amber.
"Mwooo??? Bagaimana kau tau?" Tanya krystal.
"Dia cerita padaku" ucap amber.
"What??? Yakkk lalisa... kau cerita padanya tapi tak pernah cerita padaku. Apa lagi yang aku tidak tau tentangmu cepat katakan padaku" ucap krystal tak terima.
"Hanya itu krystal. Aku hanya cerita kepada amber tentang itu. Saat itu kau juga dekat dengan jennie jadi aku pikir aku tidak bisa memberitahumu karena aku tak mau jennie tau" ucap lisa.
"Sejak kapan kau mencintainya?" Tanya krystal.
"Sejak SMA" ucap lisa.
"Mwo??? Sampai sekarang jennie tidak tau perasaanmu?" Tanya krystal.
Lisa hanya menggeleng "aku belum menyatakan perasaanku" ucap lisa.
"Why lisa? Jika seperti ini. Ini hanya akan menyakitimu. Kau tidak bisa terus terusan melihat jennie bersama pria lain. Kau haru mengambil keputusan tegas. Katakan kebenarannya dan katakan apa yang kau inginkan. Setidaknya kau akan mendapatkan jawaban atas penantianmu. Jika dia tidak bisa menerimamu maka lepaskan. Kau berhak bahagia. Kau berhak dicintai" krystal.
"Aku setuju denganmu sayang. Krystal benar lisa, kau tidak bisa seperti ini terus" ucap amber.
"Terimakasih atas saran kalian. Aku akan memikirkannya" ucap lisa.
Krystal memeluk lisa dengan erat "kau sahabatku. Apapun yang terjadi dahulukan kebahagiaanmu" ucap krystal.
Tanpa mereka sadari jennie berdiri di depan kamar krystal dan mendengar semua pembicaraan mereka. Jennie bergegas pergi ketika mendengar suara langkah kaki lisa hendak keluar dari kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?