"Apa perjalananmu melelahkan unnie?" Tanya lisa sambil menikmati makan malammya.
"Anniya... aku lebih banyak tidur di pesawat. Aku sangat tersanjung karena kalian telah percaya padaku untuk membuat gaun pernikahan kalian" ucap jessica.
"Anniya... aku yang berterimakasih karena kau mau meluangkan waktumu dan datang jauh jauh dari amerika hanya untuk pernikahan kami" ucap lisa sambil tersenyum.
"Lisa, aku perlu bicara denganmu mengenai tempat pernikahan kalian" ucap amber.
"Kau sudah menemukannya?" Tanya lisa.
"Hmm... aku menemukan beberapa opsi. Aku juga sudah menghubungi uncle. Tapi uncle bilang semua terserah pada kalian berdua. Uncle dan aunty hanya menyiapkan daftar para undangan" ucap amber.
"Aigooo.... bisakah kita bicarakan nanti. Selesaikan makan malam kalian dulu" ucap jennie.
Lisa dan amber terdiam. Mereka kembali fokus pada makanan mereka masing masing. Setelah mereka memyelesaikan makan malam,krystal dan jessica bertuga untuk mencuci piring. Sedangkan jennie dan lisa pergi ke kamar amber untuk mendengar penjelasan amber.
Amber memberikan sebuah map berisikan informasi beberapa tempat yang layak di jadikan resepsi pernikahan jennie dan lisa.
"Hyatt hotel, paradise city dan shilla hotel pilihan yang sulit. Aku suka semuanya. Bagaimana denganmu sayang?" Tanya lisa.
"Aku juga suka semuanya" ucap jennie.
"Boleh aku memberi saran?" Tanya amber.
"Silahkan" ucap lisa.
"Paradise city" ucap amber.
"Wae?" Tanya lisa.
"Tidak ada alasan khusus. Mengingat tema kita modern aku pikir paradise city paling cocok dan daya tampungnya cukup besar" ucap amber.
"Call. Kita pakai paradise city" ucap lisa.
"Pernikahan kalian akan menjadi pernikahan termewah yang pernah ada dan kalian juga akan menjadi pasangan sejenis pertama yang membuat pesta pernikahan di mewah" ucap amber.
"Aku anggap itu sebagai pujian amber" ucap lisa.
"Tentu saja itu sebuah pujian" ucap amber.
"Okey. Kalau tidak ada yang ingin kau bicarakan lagi aku akan pergi"ucap lisa sambil mengenggam tangan jennie.
"Wait lisa..." ucap amber.
"Wae?" Tanya lisa.
"Kosongkan jadwalmu akhir pekan ini. Karena kalian akan melakukan pemotretan di jeju" ucap amber.
"Aku akan siap" ucap lisa.
Sesampainya di kamar, lisa tersenyum sambil membelai pipi jennie. "Apa kau akan memberikan hadiahku malam ini?" Tanya lisa.
"Hadiah?"tanya jennie.
"Aigoo... ini hari pertamaku sebagai ketua. Apa kau tidak memberiku hadiah?"tanya lisa.
Jennie melingkarkan tangannya di leher lisa lalu perlahan mengecup bibir lisa.
"Itu hadiahku" ucap jennie sambil tersenyum.
"Hanya itu?" Tanya lisa.
"Lalu apa yang kau inginkan?" Tanya jennie.
"Kau. Aku ingin kau" ucap lisa.
"Aigooo... sejak kapan kau jadi mesum seperti ini" ucap jennie.
"Sejak aroma tubuhmu menjadi candu" ucap lisa.
"Kalau begitu ini akan menjadi malam yang panjang" ucap jennie lalu melumat bibir lisa.
Lisa dan tzuyu sedang bekerja diluar kantor. Mereka meninjau pembangunan sebuah pabrik baru. Lisa nampak keren dengan kaca mata hitamnya. Ia mengamati dengan seksama ketika seorang arsitek menjelaskan progresnya.
Setelah mendengar pemaparan progres, lisa dan tzuyu berkeliling kawasan pabrik. Lisa tersenyum ketika ia berbalik melihat tzuyu kesulitan berjalan karena sepatu high heelsnya dan tanahnya pun cukup basah setelah di guyur hujan semalaman.
"Seharusnya kau memakai sepatu yang lebih nyaman" ucap lisa.
"Maafkan aku nona. Aku tak mentangka bahwa anda akan meninjau secara langsung" ucap tzuyu.
"Aku lebih suka melihat secara alangsung. Jadi belilah sepatu dan simpan di bawah mejamu" ucap lisa.
"Ne nona"ucap tzuyu. Mereka kembali berjalan menelusuri pabrik. Tiba tiba bencana melanda tzuyu, ia terjatuh dan sepatu high heelsnya putus.
Tzuyu merintih kesakitan. Lisa pun juga bergegas menolongnya. "Sepertinya pergelangan kakimu terkilir. Kau bisa berdiri?" ucap lisa.
"Ne nona" ucap tzuyu.
"Ayo ku bantu" ucap lisa sambil mengulurkan tangannya.
Lisa mencoba membantu tzuyu tapi nyatanya tzuyu benar benar tidak bisa berjalan. Ia merintih kesakitan memegangi pergelangan kakinya.
Lisa tidak punya pilihan selain menggendong tzuyu. Ia menggendong tzuyu di punggungnya.
"Aku akan bertanggung jawab" ucap lisa.
" bertanggung jawab tentang apa?"tanya tzuyu.
"Kakimu. Jadi jangan banyak bergerak karena tubuhmu cuku berat" ucap lisa.
"Mianhe"ucap tzuyu.
"Its okey. Aku akan membawamu ke rumah sakit" ucap lisa.
Tzuyu tersenyum saat lisa menggendongnya. Bau parfum lisa begitu wangi hingga membuatnya mengeratkan pelukannya.
Sesampainya di mobil, lisa membasuh kaki tzuyu dengan sebotol aur agar tidak kotor. Lagi lagi tzuyu terpesona dengan apa yang lisa lakukan untuknya. Tzuyu memperhatikan lisa saat lisa mengelap kakinya menggunakan beberapa lembar tisu.
Jantung tzuyu juga berhenti berdetak ketika lisa membantunya memasang sabuk pengaman. Jarak wajah mereka cukup dekat. Melihat lisa sedikit berkeringat membuat tzuyu terpanah. "Sexy"gerutu tzuyu
Lisa bergegas mengendarai mobilnya menuju rumah sakit terdekat. Sesampainya di rumah sakit, tzuyu langsung mendapat perawatan.
Dokter memperban pergelangan kaki tzuyu agar tzuyu tidak banyak bergerak. Dokter juga memberikan obat pereda nyeri untuk tzuyu.
"Apa perlu aku menelpon keluargamu?" Tanya lisa.
"Tidak perlu nona. Ini bukan luka serius" ucap tzuyu.
Tiba tiba ponsel lisa berdering, lisa melihat nama jennie di layar ponselnya. "Istriku menelpon. Aku keluar sebentar" ucap lisa lalu pergi meninggalkan tzuyu.
Tzuyu begitu terkejut ketika lisa menyebut istilah istrinya. "Dia sudah menikah? Dengan seoarang wanita? Siapa wanita yang beruntung itu? Apa aku masih memiliki kesempatan mendapatkannya meskipun ku tau di memiliki istri" ucap tzuyu. Tzuyu menghela nafasnya menatap perban di pergelangan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?