part 48

16.7K 1.7K 32
                                    

Mino tersenyum melihat jennie yang sudah tidak sadarkan diri di kursi belakang mobilnya. "Kita akan melakukannya disini jennie" ucap mino.

Mino perlahan membuka satu persatu kancing kemejanya lalu menjatuhkannya begitu saja. Ketika mino hendak masuk kedalam mobil tiba tiba seseorang menarik rambutnya dan melemparnya menjauh dari mobil.

"Kau..."ucap mino kesal saat melihat lisa.

"Kau pikir aku tidak melihatmu huh. Aku melihatmu sejak tadi brengsek" bentak lisa. Lisa sejenak menatap jennie yang sedang tidak sadarkan diri lalu kembali menatap mino.

Mino mengeluarkan sebuah pisau lalu mengarahkannya pada lisa. "Minggirlah atau aku akan menyakitimu" ucap mino.

"Aku lebih memilih kau menyakitiku di bandingkan harus menyerahkan istriku padamu" ucap lisa.

"Mwo? Istri?" Tanya mino tak percaya.

"Jennie istriku. Sekarang jatuhkan senjatahmu sebelum ada yang terluka" ucap lisa.

"Kau yang akan terluka" ucap mino. Mino mulai menyerang lisa dengan pisau di tangannya. Perkelahian mereka berlangsung sengit hingga mino berhasil menggoreskan pisaunya di tangan lisa tapi lisa juga berhasil membuat mino babak belur dan tidak sadarkan diri. Dengan tangan yang mengeluarkan banyak darah, lisa membawa jennie kembali ke hotel.

Lisa meletakkan jennie diatas tempat tidur lalu sekilas mencium bibir jennie. "Aku akan menjagamu sayang. Jangan takut" ucap lisa. Beberapa saat kemudian bel pintu kamar hotel lisa berdering. Lisa membuka pintu dan melihat seorang pegawai hotel datang dengan seorang dokter seperti yang lisa minta untuk mengobati lukanya.

Pengobatan lisa tidak berlangsung lama hal ini dikarenakan luka lisa tidak begitu dalam. Setelah lengan lisa terobati, lisa memilih beristirahat di samping jennie.

















Jennie lebih dulu terbangun dibandingkan lisa, ia sedikit terkejut melihat atap sebuah ruangan. Jantungnya semakin berdebar ketika melihat sebuah tangan dengan balutan perban yang melingkar di perutnya. Jennie merasa lega setelah melihat orang yang memeluknya adalah lisa tapi ia juga terkejut ketika melihat perban di lengan lisa.

Jennie dengan cepat beranjak duduk hingga membuat lisa sedikit terganggu dan membuatnya membuka matanya. "Wae?" Tanya lisa.

"Ada apa dengan tanganmu?" Ucap jennie.

"Ini hanya luka kecil. Kau tak perlu khawatir. Aku sudah mengobatinya" ucap lisa sambil tersenyum.

"Apa ini ulah mino?" Tanya jennie.

"Hmmm... tapi tak perlu khawatir. Kau sudah aman. Dia tidak akan mengganggumu" ucap lisa sambil membelai pipi jennie.

Jennie memeluk lisa dan menenggelamkam wajahnya di tubuh lisa. "Terimakasih telah menyelamatkanku" ucap jennie.

"Hanya terimakasih? Kau tak ingin memberikanku sesuatu?" Tanya lisa.

"Mwo? Apa yang kau minta? Katakan padaku?" Tanya jennie.

"Makanan. Aku sangat lapar sayang. Ini sudah jam 1 siang tapi aku belum sarapan"ucap lisa dengan manjanya. Jennie tertawa melihat tingkah lucu lisa.

"Kau ingin makan apa?" Tanya jennie.

"Seafood" ucap lisa.

"Okey" ucap jennie.

Jennie meminta pihak hotel untuk mengirim makanan ke kamar mereka. Sambil menunggu makanan datang, lisa dan jennie memilih mandi berdua.

Dibawah guyuran air,jennie dan lisa saling bergantian menggosok punggu dengan sabun. Bahkan sesekali lisa juga mengecup bahu dan leher jennie.

Jennie merasa beruntung karena tidak ada kejadian yang membuat dirinya kelelahan di dalam kamar mandi. Karena lisa memahami jika mereka akan mengadakan pemotretan.

"Kau yakin mau melanjutkan pemotretan dengan luka di tanganmu" tanya jennie.

"Ini luka kecil sayang. Lagi pula aku kan menggunakan jas jadi ini tidak kelihatan" ucap lisa.

"Apa kau lelah? Mau kupijit punggungmu?" Tanya jennie.

"Anniya.. itu bukan ide yang bagus" ucap lisa.

Jennie dan lisa akhirnya memilih menonton tv sambil menunggu makanan mereka datang.


















Hembusan angin dan deburan ombak menambah kesan indah dalam pemotretan lisa dan jennie. Dengan balutan dress bewarna putih jennie nampak begitu cantik begitu pun lisa. Mereka berpose sesuai dengan arahan fotografer.

Setelah hampir 2 jam, akhinya pemotretan lisa dan jennie selesai. Mereka mengganti pakaian mereka lalu bergabung dengan krystal dan amber yang sedang bermain di tepi pantai.

"Kalian bersenang senang huh" ucap lisa.

"Tentu saja. Terimakasih untuk liburan gratisnya" ucap amber.

"Ckkk... jika tidak mengingat status kalian sebagai sahabatku. Mungkin aku sudah menendang kalian kembali ke amerika" ucap lisa.

"Aigooo.... kau tega menendang kami setelah apa yang kami lakukan untuk kalian"ucap krystal kesal.

Lisa tersenyum lalu memeluk krystal "gomawo. Meskipun ajaranmu tidak sepenuhnya benar tapi aku berterima kasih. Kau membuat hubunganku dan jennie mrmbaik" ucap lisa.

"Yakkk..."teriak jennie dan amber bersamaan.

Jennie menarik lisa hingga pelukan lisa ke krystal terlepas. "Jangan memeluk istriku"ucap amber tak terima.

"Kenapa kau memeluknya. Ini mengesalkan" ucap jennie. Lisa hanya tersenyum gemas melihat jennie mengomelinya.

Omelan jennie terhenti ketika lisa mengecup bibirnya bahkan sedikit melumat bibir jennie.

"Jangan marah. Aku hanya berterimakasih pada krystal" ucap lisa. Lisa menggenggam tangan jennie lalu membawa jennie berjalan menelusuri pantai.

"Apa tanganmu masih sakit?" Tanya jennie.

"Anniya. Tanganku sudah lebih baik. Mau ice cream?" Tanya lisa.

"Mau. Aku mau rasa vanila" ucap jennie.

"Aku akan membelikanmu ice cream tapi dengan satu syarat" ucap lisa.

"Mwo?" Tanya jennie.

"Aku ingin tidur dalam pelukanmu nanti" ucap lisa.

"Call. Aku akan memelukmu hingga kau kesusahan bernafas" ucap jennie sambil tertawa.

"Aigooo.... kau menggemaskan sekali" ucap lisa.

"Kau baru tau? Aku begitu menggemaskan hingga membuatmu jatuh cinta" ucap jennie dengan penuh percaya diri.

"Yaa... yaa...yaa.... kau benar sekali" ucap lisa. Lisa dan jennie menghabiskan waktu dengan berjalan jalan di pantai sambil menikmati ice cream.

Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang