Seorang dokter keluar dari ruang perawatan lisa. Taeyeon, tiffany dan rose bergegas berdiri menghampiri dokter.
"Apa kalian keluarga pasien?" Tanya dokter.
"Ne dokter kami orang tuanya" ucap taeyeon.
"Begini.. apa kalian tidak melihat bahwa pasien selama ini kesakitan? Dia mengidap Pneumonia" ucap dokter.
"Maaf dokter kami tidak mengerti" ucap tiffany.
"Ada peradangan di paru paru kirinya sehingga membuat paru parunya di penuhi cairan. Sepertinya sudah cukup lama pasien menahan sakitnya. Tapi kalian tak perlu khawatir kami telah mengeluarkan cairannya. Tuan, apa selama ini pasien tidur dengan nyaman?" Ucap dokter.
"Kami pikir dia tidur dengan nyaman. Apa ada masalah dengan itu?" Tanya taeyeon.
"Kami menemukan beberapa lebam di punggungnya dan aku memberi kesimpulan bahwa dia tidak tidur dengan nyaman" ucap dokter.
Mendengar penjelasan dokter membuat taeyeon menatap jennie dengan tatapan tajam. Sedangkan jennie hanya menunduk takut menghadapi tatapan taeyeon.
"Jadi apa lisa akan baik baik saja dokter?"tanya rose.
"Dia baik baik saja. Untuk sementara, jangan biarkan dia keluar malam dan juga tolong perhatikan kenyamanan tidurnya" ucap dokter.
"Ne dokter terimakasih banyak" ucap taeyeon.
Setelah kepergian dokter, tatapan taeyeon dan tiffany mengarah ke rose. "Kau rose kan?" Tanya tiffany dengan sedikit gugup.
"Ne aunty. Aku teman lisa" ucap rose sambil tersenyum.
"Bagaimana bisa kau bersama lisa?" Tanya taeyeon.
"Ohh tadi aku menelpon lisa dan mengajak lisa makan malam. Karena aku yakin ketika lisa bekerja ia akan melupakan waktu makannya. Waktu di restoran kami bertemu jennie dengan mino. Kami makan bersama dan tiba tiba lisa terjatuh tidak sadarkan diri lalu aku menelpon ambulan" ucap rose.
"Jadi kau yang menemani lisa ke sini?" Tanya taeyeon.
"Ne uncle. Jennie dan mino mengikuti dari belakang" ucap rose.
"Kalian berdua masuk dan temani lisa. Aku harus bicara dengan jennie" ucap taeyeon.
Taeyeon menghampiri jennie lalu mengajak jennie pergi ke sebuah kedai kopi yang ada di rumah sakit. Mereka duduk saling berhadapan. Taeyeon melipat kedua tangannya di dada sementara jennie hanya terdiam menunduk.
"Kau tau jennie, ini pertama kalinya appa benar benar kecewa padamu" ucap taeyeon.
Jennie memberanikan diri menatap taeyeon dengan mata berkaca kaca.
"Jangan memasang ekspresi menyedihkan seperti itu jennie. Bukankah ini yang kau mau" ucap taeyeon.
"Appa..."panggil jennie.
"Kau sudah menikah. Tapi kau masih jalan dengan laki laki yang jelas jelas hampir melecehkanmu. Demi tuhan jennie,dimana letak harga dirimu" ucap taeyeon.
"Ini sepenuhnya bukan salahku. Ini juga salah appa. Appa yang memaksaku menikah dengan lisa. Appa tau bahwa aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini. Aku menyayangi lisa seperti adikku sendiri tapi sekarang aku bahkan jijik melihat wajahnya" ucap jennie.
Taeyeon terdiam sejenak memikirkan setiap ucapan jennie. "Kau benar. Ini semua salah appa. Appa berpikir jika kau akan bahagia bersama lisa. Dia mencintaimu karena itu appa pikir dia bisa menjagamu" ucap taeyeon.
Jennie terkejut setelah mengetahui fakta bahwa lisa mencintainya.
"Lisa mencintaiku?" Tanya jennie.
"Dia sangat mencintaimu. Terlihat konyol tapi cinta memang ada meskipun diantara wanita. Kita tidak bisa memilih dengan siapa kita jatuh cinta jennie. Apa yang lisa tunjukkan selama ini adalah cinta. Dia menjagamu, melakukan apapun yang kau mau, bahkan dia ketika dia sakit dia tidak menunjukkannya padamu. Sebenarnya lisa melarang appa untuk membicarakan ini padamu tapi appa rasa kau harus tau. Kau tau jennie, appa merasa bersalah pada lisa karena telah menikahkannya denganmu dan membuatnya menderita seperti ini" ucap taeyeon sambil meneteskan air mata. Sedangkan jennie hanya terdiam mematung. Ia tak bisa berkata kata apapun. Taeyeon beranjak berdiri lalu pergi meninggalkan jennie begitu saja.
Disisi lain rose menangis sambil menggenggam tangan lisa. Ia merengek meminta lisa agar segera membuka mata. Tiffany yang melihat perlakuan rose menyadari satu hal bahwa rose menyukai lisa.
Tiffany memilih duduk di sofa dan memberikan waktu pada rose. Saat taeyeon masuk, tiffany langsung memanggil taeyeon dan meminta taeyeon duduk di sampingnya dan tidak mengganggu rose.
"Sepertinya dia menyukai lisa. Sedari tadi dia menangis terus menerus" bisik tiffany pada taeyeon. Taeyeon memperhatikan rose dan ia berpikir apa yang di katakan tiffany adalah benar. Taeyeon melihat ketulusan di diri rose.
"Yeobo. Kau sudah bicara dengan jennie?" Tanya tiffany.
"Sudah. Aku merasa gagal menjadi appa yang baik untuknya" ucap taeyeon.
"Anniya. Semua ini bukan salahmu" ucap tiffany.
Beberapa saat kemudian jennie masuk kedalam ruang perawatan lisa. Jennie melihat rose menggenggam tangan lisa.
Tiba tiba saja ponsel rose berdering dan mengharuskan dia pergi karena ia ada jadwal latihan. Rose menyeka air matanya lalu tersenyum menatap taeyeon dan tiffany.
"Aunty uncle aku harus pergi karena ada jadwal latian yang tidak bisa kutinggalkan" ucap rose.
"Pergilah. Kami tau kau sangat sibuk" ucap tiffany.
"Aku akan kesini lagi besok. Jennie, jika lisa sudah bangun tolong kabari aku. Lisa memiliki nomor ponselku" ucap rose.
"Ne aku akan memberitahumu" ucap jennie.
Rose membungkuk memberi hormat kepada taeyeon dan tiffany lalu pergi meninggalkan ruang perawatan lisa.
"Aigooo... dia lebih perhatian di bandingkan putriku sendiri" ucap taeyeon.
"Jennie, kau temani lisa disini. Besok kami akan datang sambil membawakanmu pakaian. Rawatlah lisa dan jadilah istri yang baik" ucap tiffany lalu pergi bersama taeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?