part 8

15.7K 1.8K 65
                                    

Lisa turun dari sebuah taksi tepat di depan sekolahnya. Dengan balutan dress bewarna putih selutut membuat lisa berhasil mendapat banyak perhatian. Beberapa saat kemudian ia melihat eun woo melambaikan tangannya dan tersenyum sambil berjalan ke arah lisa.

Lisa ikut melambaikan tangannya dan tersenyum menatap eun woo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa ikut melambaikan tangannya dan tersenyum menatap eun woo. "Kau baru datang?" Tanya eun woo.

"Iya. Apa kau menungguku terlalu lama?" Tanya lisa.

"Tidak. Aku baru saja sampai. Kajja" ucap eun woo.

Lisa dan eun woo berjalan berdampingan masuk kedalam sebuah aula yang telah di penuhi para undangan yang hadir. Kedatangan eun woo dan lisa menyita banyak perhatian. Banyak sekali yang membicarakan eun woo dan lisa.

"Bukankah itu cha eun woo? Omo dia tampan sekali. Yakk.. lihatlah itu lisa si anak pendiam. Omo omo mereka datang bersama"

"Pasangan serasi. Eun woo sangat tampan dan lisa sangat cantik"

"Aku iri pada lisa"

"Bagaimana rasanya menjadi lisa"

Beberapa ucapan yang terdengar di telinga lisa dan eun woo. Tapi mereka hanya tersenyum dan mengabaikan ucapan orang orang yang membicarakan mereka.

"Lisa, kau mau wine?" Tanya eun woo.

"Maaf... aku tidak minum" ucap lisa.

"Orange juice?" Tanya eun woo.

"Hmm... boleh" ucap lisa.

"Okey. Tunggu disini, aku akan mengambil minum untukmu" ucap eun woo lalu pergi meninggalkan lisa. Lisa melihat sekelilingnya mencari sosok jennie tapi sayangnya ia tidak menemukannya.

Lisa mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi jennie. Tapi ketika ia sedang mencari nama jennie di layar ponselnya, lisa mendengar beberapa orang menyebut nama jennie. Lisa mengangkat kepalanya dan ternyata ia melihat jennie berjalan dengan melingkarkan tangannya di lengan mino.

Lisa terdiam seketika. Jantungnya serasa berhenti berdetak, hatinya hancur berkeping keping ketika melihat orang yang ia cintai saat ini bersama pria lain.

Jennie dan mino berjalan mendekati lisa. Ingin rasanya lisa berlari pergi menjauh tapi sayangnya waktu berkata lain karena jennie sudah berdiri tepat di depannya.

"Anyeong lisa, kenapa kau pergi duluan? Harusnya kita bergi bertiga" ucap jennie.

"Maaf unnie. Temanku menunggu" ucap lisa.

"Teman?" Ucap jennie. Jennie terkejut mendengar ucapan lisa. Karena selama SMA, jennie tau bahwa lisa tidak pernah memiliki teman selain dirinya.

Belum sempat lisa menjelaskan, eun woo datang dan memberikan lisa segelas orange juice.

"Terimakasih. Unnie perkenalkan ini cha eun woo temanku" ucap lisa.

Jennie menatap eun woo dari ujung rambut hingga ujung kaki. Eun woo pun merasa sedikit malu mendapat tatapan jennie.

"Jennie, eun woo ini juga bekerja di tempat yang sama denganku" ucap mino.

"Ohh.. begitu. Aku senang lisa mendapat teman untuk datang tadinya aku merasa tidak enak karena membiarkannya pergi sendiri" ucap jennie.

"Aku bukan anak kecil lagi unnie" ucap lisa.

"Jennie, aku mengambil minum dulu" ucap mino.

"Okey" ucap jennie sambil tersenyum.

Mino tersenyum lalu pergi untuk mengambil minum. Begitu pun eun woo yang meminta ijin kepada losa untuk bertemu teman lamanya sebentar. Hanya tersisa lisa dan jennie. Situasi yang sangat lisa inginkan.

"Unnie.. kau terlihat cantik malam ini" ucap lisa.

"Apa hanya hari ini aku cantik?" Tanya jennie.

"Bukan begitu. Kau terlihat berbeda malam ini" ucap lisa.

"Lisa, ceritakan padaku tentangnya" ucap jennie.

"Siapa?" Tanya lisa.

"Eun woo. Apa kalian berkencan?" Tanya jennie.

"Tidak unnie kami hanya berteman" ucap lisa.

"Wae? Dia juga terlihat tampan" ucap jennie.

"Karena aku hanya mencintaimu jennie" ucap lisa dalam hati.

"Unnie.. apa mino tau bahwa kau anak pemilik kim industries?" Tanya lisa. Lisa sengaja mengalihkan pembicaraannya bersama jennie.

"Sepertinya tidak. Aku belum bilang. Wae?" Tanya jennie.

"Sebaiknya jangan bilang dulu. Karena aku tak ingin teman kantorku tau bahwa aku bagian keluarga paman Tae" ucap lisa.

"Wae?" Tanya jennie.

"Paman yang minta. Agar aku tidak mendapatkan perlakuan yang beda. Jadi lebih baik kau jangan bilang pada mino" ucap lisa.

"Okey aku mengerti" ucap jennie sambil tersenyum.

Beberapa saat kemudian mino datang sambil membawa 2 gelas wine. Mino memberikan jennie satu gelas tapi dengan cepat lisa menggantinya dengan orange juice yang ada di tangannya.

"Maaf mino tapi dia tidak bisa minum ini" ucap lisa.

"Ohh come on lisa. Tidak enak rasanya jika pesta tanpa wine" ucap mino.

"Tapi ..."ucapan lisa terpotong karena jennie menukar kembali minumannya lalu langsung meneguknya hingga habis.

Lisa membulatkan matanya tak percaya. "Kau bawel sekali lisa" ucap jennie.

"Mianhe unnie. Aku permisi" ucap lisa lalu pergi meninggalkan jennie dan mino. Jennie memanggil lisa berkali kali tapi lisa mengabaikannya. Lisa menenangkan diri di dalam kamar mandi. Ia berdiri di depan cermin sambil memegangi dadanya. Terasa sakit ketika mendengar ucapan jennie.

"Apakah harus sesakit ini mencintaimu?" Ucap lisa dalam hati.

BRUK...

"Awww" teriak seseorang.

Lisa terkejut mendengar teriakan seseorang dari salah satu dari tiga bilik toilet.

Lisa mengetuk pintu toilet yang masih terkunci.

"Hello... apa kau baik baik saja?" Tanya lisa.

"Aku baik baik saja. Tapi sepertinya kakiku terkilir" ucap wanita yang ada didalam.

Cklek

Pintu terbuka dan seorang wanita berambut pirang keluar dari bilik toilet dengan terpincang pincang. Lisa bergegas membantu wanita berambut pirang itu.

Lisa membantu wanita berambut pirang itu duduk di kursi panjang yang ada di depan toilet. Lisa berjongkok dan mengecek pergelangan kaki wanita itu.

"Sepertinya kau harus kerumah sakit" ucap lisa.

"Ne. Bisakah kau membantuku untuk mencari taksi?" Tanya wanita itu.

"Tentu saja. Ayo ku bantu" ucap lisa.

Lisa menarik tangan wanita itu dan mengalungkan di lehernya sedangkan tangan lisa melingkar di pinggang wanita itu. Mereka berjalan perlahan dan untung saja eun woo datang dan menolong lisa membawa wanita itu ke gerbang depan.

Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang