BAB 1: Menang Lagi

3K 2.4K 84
                                    

BAB 1:  Menang Lagi

"Bagaimana pantauan di depan pintu pengadilan agama sore ini?" tanya Nirma seorang penyiar berita yang sekarang berada di studio televisi.

"Suasana sore ini tetap tenang, karena Dewi Wulandari dan sang  pengacara sampai sekarang belum keluar, semua awak media tetap tenang menunggu sang artis serta pengacara itu keluar." balas Sena Agustin dia seorang Jurnalis disalah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Usia nya kini menginjak 27 tahun. Sudah 3 tahun dia menjalani pekerjaannya sebagai Jurnalis. Bukan hal mudah menjadi Jurnalis, Sena harus kesana kemari mencari topik berita yang baru dan hangat untuk diperbincangkan.

Seperti sekarang misalnya dia dan tim nya sudah 3 jam menunggu seorang artis papan atas yaitu Dewi Wulandari yang telibat skandal perceraian dengan suami nya, Dewi dituduh telah berselingkuh dengan seorang Pengusaha oleh suaminya. Hal ini menjadi topik hangat untuk berita, maka dari itu dengan sabar Sena dan tim rela menunggu sampai berjam-jam, di halaman depan pengadilan agama.

"Gimana Rid, udah ada tanda-tanda mereka mau keluar belum?" tanya Sena kepada juru kamera yang bernama Ridwan.

"Kayaknya sih iya, kata media sebelah mereka sudah selesai sidang, dan ini perjalanan menuju kesini." jawab Ridwan santai.

"Oke, kita siap-siap sekarang." ucap Sena dengan semangat. Ridwan menganguk setuju. Tidak lama terlihat orang yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul. Semua awak media termasuk Sena dan tim langsung menyerbu di depan pintu pengadilan agama.

"Bagaimana hasil sidangnya Mbak Dewi Wulandari?" tanya Sena kepada Dewi, posisi Sena sangat menguntungkan untuk melakukan wawancara pasalnya dia sekarang berada tepat didepan sang artis, dan hanya berjarak tiga langkah saja.

"Saya menang dalam sidang ini." jawab Dewi lugas. Semua awak media tidak terkejut mendegar jawaban dari Dewi Wulandari, pasalnya Dewi mengunakan seorang pengacara muda terbaik dalam khasus ini.

"Bagaimana anda bisa menang dalam khasus ini?" tanya seorang dari media lain kepada Dewi Wulandari.

"Untuk hal itu biarkan kuasa hukum saya saja yang menjelaskannya." ucapnya mempersilahkan sang kuasa hukumnya untuk menjawab pertanyaan awak media.

"Untuk menang dalam khasus ini cukup mudah bagi saya, pasalnya pihak pengugat tidak punya bukti kuat untuk menuduh klien saya melakukan perselingkuhan dengan seorang pengusaha. Dia hanya punya satu buah foto, dan bisa saja foto itu di edit supaya bisa menjatuhkan klien saya, tapi sayang si pengugat tidak tahu kalau saya dan tim kuasa hukum telah menemukan fakta baru yang membuat kami menang dalam khasus ini." paparnya dengan lugas. Dia adalah Aldino Aditama, SH. Seorang pengacara kondang dan ternama, dia tidak pernah gagal dalam menangani sebuah khasus, maka dari itu jangan heran kalau jasanya sering digunakan oleh para artis, aktor, pengusaha, bahkan konglomerat untuk menyelesaikan masalah hukum mereka. Aldino yang berusia 30 tahun ini telah mengeluti profesi nya selama 5 tahun. Menjadi seorang pengacara tidaklah semudah yang dibayangkan, Aldino dan tim harus bisa memecahkan khasus dalam setiap sidang, mempunyai argumentasi yang masuk akal, serta bukti yang kuat dan kongkrit. Maka tidak heran kalau memakai jasa seorang Aldino Aditama bisa menghabiskan uang puluhan juta, bahkan ratusan juta.

"Fakta apa yang Pak Aldino dapat sehingga pihak pengugat tidak bisa berkutik?" tanya Sena kepada pengacara kondang itu. Sekilas Aldino melihat kearah sang lawan bicara, kemudian pandangannya beralih ke arah lain.

"Setelah kurang lebih satu bulan saya dan tim menyelidiki khasus ini ternayata dia sendiri yang berselingkuh, sang pengugat itu berselingkuh dengan mantan pacar nya semasa SMA, yang sekarang berprofesi sebagai seorang model disalah satu majalah. Dan saya Aldino Aditama menyatakan bahwa foto yang beredar di media sosial itu bohong, klien saya tidak pernah berselingkuh dengan siapapun. Foto itu diambil saat klien saya sedang mengadakan rapat dadakan disebuah caffe di kawasaan Jakarta Barat." jawaban yang diberikan oleh Aldino membuat para media terkagum-kagum karena hasil kerja yang sangat bagus dan membuat kliennya puas, serta membuat sang pelapor menjadi tidak berkutik.

Dilema AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang