prolog

4.3K 174 8
                                    

Hari senin adalah hari yang paling menyebalkan untuk seluruh pelajar, termasuk untuk Hinata!

Kringg!!! Kring!!!

Jam sudah menunjukkan pukul 06.00, tetapi gadis itu enggan berniat untuk bangun.

"Kak bangun dong , udah siang nih! kebo banget sih lo!" teriak Hanabi sang adik, sembari memukuli tubuh Hinata dengan bantal guling.

"Berisik banget sih! Masih pagi juga," Ketus Hinata yang merasa tidur nyenyaknya terganggu.

"Pagi pala lo, liat tuh jam! emang sih masih pagi, tapi kan lo kalau dandan lama, cepat mandi! kalau gak, cinamon roll yang ada di kulkas gue abisin!" ancam Hanabi sembari berkacak pinggang.

"Ehh jangan dong, awas aja lo habisin! ck, iya nih gue mandi!" Akhirnya Hinata bangkit, dan melangkah ke kamar mandi.

"Gue tunggu di meja makan! awas lo kak kalau lama!" ucap Hanabi, lalu gadis itu melangkah keluar dari kamar Hinata.

30 menit kemudian .

"Selamat pagi," ucap Hinata dengan senyum manisnya.

"Pagi," jawab Hanabi mewakili.

"Hanabi, lo ganti parfum?" tanya Hinata sembari mengendus.

"Iya, dong!" jawab Hanabi dengan bangga.

"Udah kak cepat dimakan, biar ga telat sampai sekolahnya" Hikari menatap kesal kedua putrinya itu.

"Hehe ayay captain. " Hinata nyengir lebar, lalu mulai menyantap makanannya.

10 menit kemudian.

"Mah, pah, Hinata berangkat dulu," pamit Hinata sembari menyambar kunci mobil yang ada di gantungan.

"Bawa mobil nya Hati-hati sayang!" Nasihat Hikari sang ibu tercintah.

"Siap ma." Setelah mengatakan itu, Hinata mengecup pipi Hikari dan Hiashi yang dari tadi hanya diam.

Hinata mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata- rata, bagi Hinata, mengebut di jalan raya itu sudah menjadi kebiasaan baginya.

Kini Hinata sudah sampai di depan gerbang sekolahnya, ia langsung memarkirkan mobilnya.

Hinata berjalan di Koridor dengan langkah terburu-buru, seperti biasa, di Koridor banyak yang menyapanya atau sekedar menggodanya.

"Pagi hin!"

"Hin, biar cantik makan nya apa? "

"Pagi manis."

Kira- kira seperti itulah sapaan para fansnya.

Tetapi Hinata hanya menanggapinya dengan senyum tipis, karena sedang terburu-buru.

Setelah berlarian dari koridor hingga kelas, kini Hinata sampi dengan nafas yang terengah-engah.
Wajar saja, koridornya aja luasnya sudah melebihi mall.

"Napa lo, Hin?" tanya Ino heran, melihat temannya sudah seperti orang yang habis dikejar warga.

"Huhh capek gu--." Belum sempat Hinata menyelesaikan ucapannya, Sakura datang dan berteriak.

"Woee manteman! disuruh ke lapangan sekarang, upacara mau dimulai tuh! " teriak Sakura.

"Ck merepotkan!" Shikamaru berdecak malas.

"Males banget, panas gini disuruh upacara," gerutu Tenten sembari berjalan dengan lesu.

"Anjir gue masih capek, masa langsung panas-panasan sih!"  ucap lesu Hinata yang wajahnya sudah kayak orang sekarat wkwk.

"Hin,Ten,No ayo cepat, ntar kalau ketahuan kita bisa dihukum!" Sakura mengomel.

Kini mereka berempat berdiri dibawah teriknya sinar matahari, dengan siswa-siswi lainya untuk mengikuti upacara.

"Pak Hiruzen Sarutobi kapan sih, selesai ceramahnya!" gerutu Ino sambil mengibaskan tanganya ke wajah karena kepanasan.

"Tau tuh, udah tua banyak bicara pula,"
sahut Naruto yang berdiri dengan malas.

"Alah,kayak lo gak aja Nar," cibir kiba, setelahnya cowok itu memukul bahu Naruto pelan.

"Tapi kan gue belum tua!" Naruto membela diri.

"Cepet ceramahnya, gue udah laper gila!" gerutu Chouji sembari memegangi perutnya.

"Ck berisik!" ucap sasuke dengan gaya cool nya.

Setelah pak Hiruzen selaku kepala sekolah selesai ceramah, panjang lebar kali tinggi akhirnya upacara selesai.

"Kantin kuy! " ajak Hinata pada tenten, Sakura dan Ino.

"Kuy lah! udah kayak orang mau mati gue rasanya," ucap tenten dengan lesu.

Meraka berempat berjalan bersama menuju kantin.

"Eh lo berempat mau kemana?" Panggil Chouji.

"Kantin," jawab Sakura mewakili mereka berempat.

"Gue ikutt." Chouji langsung menyusul, yang diikuti oleh Kiba, Naruto, Lee, Shino, Neji, Gaara  dan Kankurou.

"Shikamaru, Saskeh lo gak ikut?" tanya Naruto.

"Gak, gue mau tidur aja ngantuk!" jawab Shikamaru sambil menguap.

"Gak," ucap sasuke singkat padat dan jelas.

"Ketua kelas mah beda," cibir Naruto,
akhirnya mereka ke kantin untuk menuntaskan dahaga mereka dan mengisi tenaga wkwk!

Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang