Prom night

638 73 7
                                    

Gadis bermata bulan itu memejamkan mata sembari menarik napas pelan untuk mengurangi rasa gugupnya, dengan anggun Hinata menuruni satu persatu anak tangga menuju di mana Sasuke yang masih duduk manis di ruang tamunya, bersama Hiashi, Hikari dan Hanabi.

Malam ini Hinata terlihat sangat cantik dengan gaun yang dipakainya, rambutnya ia tata sedemikian rupa menyerupai princess, tak lupa hels dengan hak tinggi yang dikenakannya.

Sengaja Hinata memakai gaun yang berwarna sama seperti jas yang dikenakan Sasuke, ah. Tepatnya Sasuke yang memberitahu agar Hinata memakai gaun bewarna , purple. Menjadikan mereka seperti seorang sepasang kekasih yang sangat serasi.

"Ehem!" Hinata sengaja bergumam untuk memberitahu bahwa dirinya sudah siap.

"Kak, lo cantik banget suer!" puji Hanabi sembari berjalan mengelilingi Hinata dengan terkagum-kagum.

"Sudah siap?" tanya Hikari tersenyum.

"Sasuke, tolong jaga Hinata," pintar Hiashi yang langsung mendapatkan anggukan dari Sasuke.

"Saya akan menjaga putri anda. Om, tante, kita berangkat dulu," pamit Sasuke dengan sopan.

Setelah selesai berpamitan, Sasuke langsung menggandeng Hinata untuk keluar dan menuju mobil.

"Cantik," ucap Sasuke pelan.

Hinata mendengarnya, tetapi gadis itu malah memalingkan muka dan pura-pura tidak mendengar, mungkin sekarang ini wajahnya sudah merona akibat bocah Uchiha itu.

Tidak ada percakapan apapun di dalam mobil, Hinata yang biasanya marah-marah dan cerewet pun saat ini menjadi pendiam dan malu.

Sasuke turun terlebih dahulu, dan mengitari mobil untuk membukakan pintu untuk Hinata.

Rasanya perlakuan Sasuke terus membuatnya lemas sehingga ia tidak mampu berkata-kata.
Andai sekarang ini ia sedang berada di kamar seorang diri, mungkin ia akan beteriak dan melompat-lompat saking bahagianya.

"Gue suka lo yang tersipu kayak gini, tapi jangan nampilin ekspresi seperti itu terus, apalagi di depan banyak orang," ucap Sasuke sembari mengulurkan tangan.

"Kenapa?"

"Kadar imut lo bertambah, nanti  cowok yang suka lo juga bertambah," jawab Sasuke yang terdengar aneh di telinga Hinata.

Hinata tertawa sembari menerima uluran tangan Sasuke, gadis itu beranjak. "Lo udah kayak babu gue kalau gini, dan gue kayak princess."

"Ikhlas kalau buat lo," ucap Sasuke datar.

Hinata tertawa lagi, gadis itu hendak melangkah begitu saja, tetapi langsung dicegah oleh Sasuke.

"Lo berangkat sama gue, jadi harus terus sama gue, dan pulang sama gue!" perintah Sasuke dengan mata lurus menatap Hinata.
"Iya-iya. Dasar suka perintah!" dengus Hinata, gadis itu melingkarkan tangannya ke lengan Sasuke, dan mereka berjalan dengan anggun memasuki ballroom hotel di mana acara di selenggarakan.

Sudah Hinata duga, saat ia masuk. Semua pasang mata mengarah ke arahnya dengan tatapan bermacam-macam.

"Sas, gue malu," gumam Hinata dengan menunduk.

"Aduhh, cocok banget!" ucap Ino yang tiba-tiba datang bersama Sai. Setelah itu di susul teman-teman sekelasnya.

"Sayangnya cuma teman hahaha," ledek Naruto menyenggol Sasuke.

"Ah andai gue punya doi juga, masa gue sama Shino terus, sih! " desah Kiba.

"Gue juga terpaksa sama lo!" balas Shino dengan sengit.

"Tenang, nasib kita sama," ucap Chouji yang mendapat acungan jempol dari Lee, Kankuro, Tamaki, karui dan para jomblo lainnya.

"Udah pada datang dari tadi?" tanya Neji.

Sontak semuanya menoleh ke arah Neji yang baru saja datang, cowok itu nampak gagah dengan tuxedo bewarna putih yang serasi dengan baju Tenten yang juga bewarna putih.

Apakah Tenten dan Neji berangkat bersama? Itu pertanyaan semua teman sekelasnya.

"Hin, lo berangkat sama siapa?" tanya Neji.

"S-sama Sasuke," jawab Hinata sedikit malu.

"Eh kalian berangkat bareng ya?" tanya Sakura dengan senyum jahil.

"Wih bajunya juga kompak gitu," goda Lee.

Tenten juga terlihat berbeda malam ini, gadis yang biasanya berpenampilan sedikit tomboy itu kini nampak anggun, apalagi gaya rambut yang sedikit diubah, masih bercepol dua, tetapi kali ia mengenakan poni.

"Iya, Tenten berangkat sama gue," jawab Neji tenang.

Pembicaraan mereka terhenti ketika suara Gaara terdengar dari mikrofon, Gaara memberikan sambutan-sambutan sebagai pembuka acara.

Kini giliran acara hiburan, Hinata mengedarkan pandanganya, menatap orang-orang yang merupakan para guru dan teman seangkatannya, ini adalah hari terakhir mereka berkumpul seperti ini.

"Hin," panggil Gaara sembari menyodorkan segelas sirup dan duduk di samping Hinata.
Mereka hanya berdua, entah ke mana perginya semua temanya, Hinata tidak tahu karena sibuk melamun daritadi.

"Thanks, Gar," jawab Hinata menerima minuman itu dan menenggaknya.

"Gak kerasa ya, Hin. Udah lulus aja," ucap Gaara dengan kekehan pelan.

"Perasaan baru kemarin lo jadi ketua OSIS ya, udah pensiun aja." Hinata tertawa.

Gaara menanggapinya dengan tersenyum simpul. "Sehat terus ya, semoga sukses."

Hinata menghentikan tawanya, ia menoleh ke arah Gaara dengan tatapan teduh. "Gar, lo juga, semoga lo bahagia, 'Kan udah janji sama gue!"

"Eh, lo mau kuliah di mana?" sambung Hinata.

"Gue, Temari, Kankuro kuliah di Suna," jawab Gaara dengan pandangan lurus ke depan.

Hinata tidak kaget ataupun heran, itu pasti karena kehendak keluarganya, dan Hinata pun juga begitu.

"Gue ke sana dulu ya, Hin. Jangan banyak bengong, happy dong!" seru Gaara sebelum beranjak pergi.

Sekarang, Hinata sendiri lagi, dasar! Sebenarnya di mana teman-temanya?

Daripada harus mencari, akhirnya Hinata mengambil ponsel dari tasnya dan menelepon Ino, ia kembali berdecak saat Ino tak kunjung menjawabnya.

Sial, ternyata teman-temanya sedang berfoto bersama berserta guru, jahat sekali mereka melupakannya.

"Kenapa gue gak diajak!" gerutu Hinata dengan kesal.

"Hehehe, gue cari-cari lo daritadi gaada," cengir Ino.

Hinata mendecih,ia ikut berfoto dengan wajah sesetengah masam.

"Kenapa lo ninggalin gue!" ucap Hinata sembari berkacak pinggang.

Sasuke menatap Hinata di depannya, cowok itu memasukkan tangannya di saku celana. "Gue ditarik Naruto tadi, gue pikir lo masih sibuk jadi gue gak mau ganggu."

"Sibuk apaan?"

"Sama Gaara."

"Ck," decak Hinata yang masih merasa kesal.

"Nanti pulangnya gue mau ngomong sesuatu," ujar Sasuke dengan tangan yang berada di pundak Hinata.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote komen dan follow ❤

 Jangan lupa vote komen dan follow ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang