End!

1K 83 10
                                    

Sasuke tidak mau menunda-nunda lagi, waktunya tidak banyak karena Hinata harus segera berangkat ke Jepang untuk mengurus kuliahnya nanti.

Undangan pertunangan mereka sudah tersebar, sesuai dugaan, teman-temanya langsung menyerbu mereka dengan banyak sekali pertanyaan.

Inilah malam yang dinantikan, yaitu acara pertunangan Sasuke dan Hinata. Acara itu diadakan sangat meriah di salah satu hotel berbintang.

Setelah selesai acara bertukar cincin, Hinata dan Sasuke berjalan bergandengan untuk menghampiri para tamu yang hadir.

"Gila gila! Kalian yang belum pacaran masa udah tunangan sih!" seru Naruto geleng-geleng, cowok itu merasa kalah karena hubungan Sasuke yang sudah dua langkah di depannya.

"Iya tuh, mana gak bilang-bilang lagi!" sahut Ino kesal.

"Gue kaget sampai mau jantungan!" Kiba mendengus malas, dirinya masih jomblo sedangkan Hinata sudah bertunangan.

"Gak sekalian mati?" cibir Tamaki sembari menyibakkan rambutnya di wajah Kiba.

"Sialan lo!" umpat Kiba.

"Hin, selamat ya. Lo udah gak jomblo lagi," ujar Tenten dengan wajah masam.

Hinata mengerti perasaan Tenten, karena ia dan Tenten adalah teman seperjuangan, Sama-sama digantung.
"Makasih, Ten. Lo yang sabar ya, moga doi cepat peka!" sindir Hinata sembari melirik ke arah Neji.

"Selamat, Hinata dan Sasuke!" ucap Temari, Gaara dan Kankuro bersamaan.

Malam yang haru, malam ini adalah malam yang sangat bahagia sekaligus sedih, karena malam ini adalah malam terakhir mereka berkumpul seperti ini. Hinata, Ino, Temari, Tenten, Neji, Sakura, Karui, Gaara dan Kankuro, mereka memutuskan untuk berangkat di hari yang sama, yaitu lusa.

Hinata dan Neji akan berkuliah di Jepang, sedangkan Temari, Gaara, Kankuro, mereka akan berkuliah di Suna.

Sakura akan kuliah di Korea, Ino di New York, Karui di Kumo dan Tenten akan berkuliah di Cina.

Sasuke, Naruto, Shikamaru, Chouji, Kiba, Shino, Sai dan yang lainnya memilih tetap berkuliah di sini sembari membantu mengurus perusahaan milik keluarga mereka.

"Tenten, bisa ikut gue sebentar?"

ucapan Neji menginterupsi obrolan para gadis, Tenten yang merasa terpanggil pun segera mengangguk dan mengikuti Neji dari belakang.

Hinata sudah tahu, gadis itu tersenyum dan mendoakan yang terbaik untuk mereka.

"Gue minta maaf," ucap Neji sembari menatap mata Tenten.

"Haha. Lo kenapa, sih?"

"Gue emang bukan pria romantis yang bisa mengungkapkan kata-kata manis, gue cuma pria kaku yang pengecut, dan asal lo tahu, pria pengecut ini mencintai lo."

"Neji .... " gumam Tenten membekap mulutnya, mata gadis itu sudah berkaca-kaca.

"Gue tahu lo suka sama gue, dan gue pun begitu, gue bingung apa yang harus gue lakuin, karena gue takut gak bisa bikin lo bahagia jika bersama gue," ucap Neji dengan kekehan miris.

"Tapi sekarang gue takut, gue gak bisa lihat lo setiap hari lagi, boleh gue egois?" lanjut Neji.

"Maksud lo?"

"Jangan bersama orang lain, lo nunggu gue, begitupun gue yang akan setia menunggu lo. Ini menggelikan, tapi lo mau, 'Kan? Jadi pacar pria pengecut ini?" Neji memegang bahu Tenten yang bergetar karena ucapannya barusan.

"Seorang ketua karate ini pengecut banget! Menyatakan perasaan kok saat udah mau pisah jarak! Gue mau jadi pacar lo, walaupun harus LDR!" Tenten menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah.

"Sayang banget, gaada waktu buat pacaran," ucap Neji yang diselingi dengan kekehan kecil.

"Salah siapa?"

"Salah gue."

"Akhirnya gue udah gak jomblo lagi!" seru Tenten, gadis itu dengan cepat memeluk tubuh kekar Neji.

"Besok kita full day pacaran!!"

***

Hinata memeluk erat lengan kiri Sasuke, sedangkan lengan kanan cowok itu digunakan untuk membawa koper milik Hinata.

Hari ini adalah hari keberangkatannya ke luar negeri, rasanya tidak ikhlas meninggalkan Sasuke, harusnya sekarang hubungannya sedang manis-manisnya, bukan berpisah seperti ini.

"Jangan nangis," bisik Sasuke, sembari mengelus rambut Hinata.

"My ice boy." Hinata memeluk Sasuke dengan dramatis.

"I love you."

Sasuke, cowok bermata tajam, bermulut pedas dan pemaksa. Hinata dulu selalu kesal dengan cowok itu, karena baginya Sasuke itu cowok kejam yang suka menyusahkan orang lain, terutama dirinya.

Sang ketua kelas yang selalu melimpahkan pekerjaan pada Hinata.

Cowok kaku bermuka tembok yang jenius. Entahlah, kenapa Hinata bisa sampai tergila-gila dengannya.

Intinya Hinata sangat beruntung dan mencintai Uchiha itu, tidak peduli seberapa jauh jarak yang memisahkan, tidak peduli seberapa lama ia akan menunggu.

Hinata akan selalu bersama Sasuke.

"I love you too, Sasuke Uchiha!!"

Hinata menguraikan pelukannya, lalu berlanjut memeluk keluarganya, terutama Hanabi yang sudah menangis sesenggukan.
Ia mengedarkan pandanganya, di sana juga teman-temanya, sedang menangis di pelukan keluarganya, maupun kekasihnya.

Setelah puas berpelukan dan acara menangis dramatis, panggilan untuk masuk ke dalam pesawat sudah terdengar, dengan berat hati ia berbalik dan mengusap air matanya.

"Sas, aku berangkat," pamit Hinata dengan senyum manis.

Sasuke tersenyum tipis, tanpa berkata-kata, cowok itu mengecup kilat kening Hinata sebagai perpisahan.

"Mama, Papa, Hanabi. Hinata berangkat," Pamitnya kepada keluarganya.

"Semuanya, gue berangkat ya! Gue pulang harus sudah pada sukses gak mau tahu!!" seru Hinata sembari dadah.

"Hinata, ayo!" intruksi Neji, mereka berdua berjalan memasuki pesawat terlebih dahulu.

Sampai jumpa Sasuke, Sampai jumpa, Teman-teman!

Masa sekolah, remaja dan bersenang-senang sudah berakhir. Kini waktunya menata hidup untuk masa depan!

~TAMAT~

Maafkan saya yang gak bisa buat endingnya berkesan😭 huhu bingung akutuh😭😁
Gak bisa buat uwu uwuu, gak punya pengalaman soalnya, dasar jomblo 😑

Wkwkwk mau istirahat dulu guys🌻
Maaf jika cerita saya kurang memuaskan, mohon maafkan saya jika punya kesalahan 🍁

InsyaAllah, tapi gatau kapan, saya bakalan bikin lanjutan cerita ini dengan judul yang berbeda, yaitu menceritakan kehidupan Hinata dan teman-temannya setelah menyelesaikan kuliahnya.

Jadi jangan hapus dulu dari library kalian, supaya bisa tahu infomrmasi lebih lanjut.

Jangan lupa follow❤

Makasih teruntuk kalian yang selalu vote dan komen, karena itu semua selalu bikin saya senyum-senyum gak jelas, wkwk.
Moodbooster pokoknya 😍😘

KARENA INI FANFIC SASUHINA.
SAYA MINTA MAAF KEPADA PARA FANS NARUHINA DAN SASUSAKU.

SAYA TIDAK MEMAKSA KALIAN UNTUK SUKA SAMA CERITA SAYA, TAPI TOLONG HARGAI.
T

ERIMAKASIH!

Sekian.

Jateng,

Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang