organ reproduksi

1.3K 101 3
                                    

Hari ini Hinata berangkat lebih pagi dari biasanya,
Saat berjalan di Koridor ia menoleh kepada Neji yang memanggilnya.

"Hinata!" panggil Neji dari belakang, sontak Hinata langsung menghentikan langkahnya.

"Ehh pagi kak Neji, ada apa?" tanya Hinata dengan senyum manis.

"Kamu kemarin kemana aja? bukannya kamu pulang bareng Gaara? tapi semalem gue tanya Gaara, katanya lo pulang bareng Sasuke, emang bener?" tanya Neji bertubi-tubi.

"Hehe iya kak, kemarin Hinata diajak Sasuke membeli kado untuk tante Mikoto," jelas Hinata sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Lain kali kabarin gue atau mama, lo tau gak, semalem orang rumah khawatir sama lo! gue juga sampai marahin Gaara, karena tahunya lo perginya sama Gaara," ujar Neji memegang bahu Hinata dengan kedua tanganya.

"Maafin Hinata kak, kemarin Hinata bener bener lupa," ucap Hinata merasa bersalah.

"Yaudah lah, semuanya juga udah berlalu, itu juga buat pelajaran lo , yukk masuk ke kelas."

Hinata dan Neji memasuki kelasnya yang belum terlalu ramai, Hinata mengedarkan pandangannya, teman-temanya kini sedang sibuk dengan urusanya sendiri.

Pandangan Hinata jatuh pada Sasuke yang sedang asik mendengarkan musik melalui earphone nya,
Hinata berdecak ketika mengingat sifat menyebalkan Sasuke kemarin.

Hinata berjalan santai menuju bangkunya, tetapi ketika melewati meja Sasuke, tangannya dicekal oleh Sasuke, sontak Hinata langsung menoleh kearah Sasuke yang menahan langkah Hinata.

"Makasih," ucap Sasuke sembari menatap Hinata.
Sejenak Hinata tertegun ketika pandanganya bertemu dengan mata hitam kelam Sasuke.

"Ehh buat apa?" tanya Hinata menaikan sebelah alisnya.

"Udah nemenin gue," ucap Sasuke yang langsung memakai kembali earphonenya.

"Okee," jawab Hinata dan langsung melanjutkan jalanya yang sempat tertunda.
Hinata mendudukkan dirinya di bangkunya, bangku sebelahnya yang masih kosong yang menandakan Ino belum berangkat.

"Hin? " panggil Sakura yang ada dibelakangnya, sontak Hinata membalikkan tubuhnya untuk agar menghadap ke Sakura.

"Ada apa sak?"

"Lo gapapa?" Sakura balik bertanya.

"Gue gapapa lah, emangnya ada apasih?" Dahi Hinata berkenyit bingung.

"Kemarin Neji tanya gue, katanya lo belum pulang, emang lo kemana? gue khawatir tau gak? gue takut lo kenapa-napa! jarang banget lo telat pulang dan ga kabarin siapapun," ujar Sakura panjang lebar.

Hinata benar-benar menyesal karena kecerobohannya, menyebabkan banyak orang yang menghawatirkan dirinya.

"Hehe maaf Sak, gue kemarin bantu Sasuke nyari hadiah buat nyokapnya,"

"Sasuke? tumben banget, bukanya Neji bilang lo pulang bareng Gaara?" Sakura meminta penjelasan lebih.

Mendengar ucapan Sakura barusan Hinata tiba-tiba teringat dengan Gaara, ia merasa bersalah kepada Gaara tentang kemarin, apalagi mendengar ucapan Neji bahwa dia sempat memarahi Gaara.

Hinata menoleh kearah meja Gaara dan terlihat disana Gaara sedang membenamkan wajahnya diatas lipatan tangan, dan sontak Hinata langsung menghampirinya.

"Gaara...." panggil Hinata pelan.

Gaara yang mendengar namanya dipanggil, sontak menolehkan pandangannya ke sumber suara, dan terlihatlah Hinata yang sedang berdiri di samping mejanya.

Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang