"Bikin kaget banget sih lo!" dengus Hinata."Hin, maksdunya apa?" tanya Gaara panik, cowok itu menunggu jawaban Hinata sembari memegangi kepalanya, dan itu terlihat sangat konyol.
"Lo beneran, mau tahu?" tanya Sasuke dengan senyum miringnya.
"Eh, lo apaain Hinata bangsat! Oh, shit!" Gaara terlihat uring-uringan.
"Apaan si lo berdua! Lo Gar, kenapa selalu muncul tiba-tiba sih, kek setan aja!" kesal Hinata sembari berkacak pinggang.
"Hin, sekarang jelasin sama aku, maksudnya apa?" tanya Gaara dramatis.
"Yakin lo mau tahu? Mending lo tutup kuping, biar gak pingsan," sahut Sasuke.
Gaara terlihat semakin menggila, sekarang cowok itu menatap Sasuke dengan tatapan tajam lalu menoleh ke arah Hinata, menunggu penjelasan.
"Duh, jangan bikin pusing napa! Lo Sas, gausah julid jadi orang, dan lo Gar, kenapa sih, lo? Dramatis banget!"
"Semua itu gak seperti apa yang lo pikirin, ah, gimana ya jelasinnya, gue cuma nganterin susu panas ke kamar Sasuke, udah itu aja!" sambung Hinata.
"Ngapain?" tanya Gaara lagi.
"Disuruh tante Mikoto, emaknya Sasuke," jawab Hinata yang melihat Gaara masih tidak percaya.
"Oh, gitu ya. Gue percaya kok. Hinata 'Kan anak baik," cengir Gaara.
Hinata mengacungkan jempolnya, lalu melangkah untuk menemui Sakura.
"Nar, Sakura di mana?" tanya Hinata yang melihat Naruto sedang berdiri gelisah di depan tenda miliknya."Di dalam, lagi di ganti pakaian sama Ino dan Temari," jawab Naruto.
Hinata mengangguk mengerti, lalu mengambil tikar yang kebetulan di belakang dan menggelarnya. "Duduk elah, lo tenang aja, Sakura gapapa."
"Gak bisa tenang gue, kasihan Sakura bibirnya sampai membiru," jawab Naruto sembari duduk.
"Mendingan, lo bilas sebelum masuk angin!"
"Yaudah, jagain Sakura ya, Hin." Naruto berlari kecil menuju kamar ganti, sepertinya cowok kuning itu juga merasa kedinginan.
Setelah Naruto pergi, dengan cepat Hinata masuk ke dalam tenda, di sana Sakura sudah berganti baju, gadis itu sudah terlihat tidak sepucat tadi.
"Dari mana, Hin?" tanya Tenten dengan tangan yang masih sibuk mengaduk gula di dalam teh.
"Gue ngejar Shion tadi, nyebelin banget tau gak! Dia gak ngerasa bersalah sama sekali!" jawab Hinata mengebu-ngebu.
"Gue yakin banget, Shion pasti sengaja!" timpal Ini yang juga ikut emosi.
"Dia gak mungkin terima gitu aja, Sakura jadian sama Naruto," ucap Temari.
"Gak sebar-bar Karin, tapi dia bahaya juga ya," sahut Tamaki.
Sakura hanya diam, dirinya masih tidak terima dengan ucapan karin, apalagi Shion, jari gadis pink itu sudah ia kepalkan.
"Dia lebih bahaya, mungkin." Tenten segera menyerahkan secangkir teh hangat yang sudah siap ke arah Sakura.
"Lo ingat gak, Sak? Waktu itu kita janji mau balas dendam ke mereka berdua?" tanya Hinata.
Sakura tidak jadi menyeruput tehnya, gadis itu mengangguk, setelahnya tersenyum miring. "Gue gak akan lupa."
Seketika, mata Ino langsung berbinar semangat. "Ah ini kesempatan untuk balas dendam!"
"Emang mau balas dendam gimana? Kita gak sejahat mereka untuk melakukan sesuatu," tanya Tenten.
"Ya, cuma untuk senang-senang aja, gue juga gak setega itu lah," sahut Hinata, ia menghentikan acara makan mie cup nya dan mulai berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔
FanfictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA Karakter ini milik Masashi Kishimoto! Konoha High School adalah sekolah elit yang kepintaran muridnya sudah tidak diragukan lagi, seperti salah satu kelas sebelas MIPA 1, MIPA 1? sudah pasti diisi dengan murid-murid jenius, ...