"Kenapa sih gue suka sama lo?"
"Karena gue cantik, Mungkin?" jawab Hinata sembari terkekeh, berusaha mencairkan suasana, dan menganggap ucapan Gaara hanya candaan.
"Kenapa ketawa? Lucu?" tanya Gaara dengan datar.
Hinata menghembuskan napas gusar, percuma saja. Gaara sekarang sedang dalam mode serius, semua candaannya tidak dihiraukan oleh cowok merah itu.
"Gar, kenapa sih, lo harus suka gue?" tanya Hinata, pandangannya ia luruskan ke depan, tidak berani menatap Gaara.
"Karena lo cantik, mungkin?"
"Cuma fisik?"
"Ck, engga kali. Gue cuma mengulangi jawaban lo! Gue suka sama lo karena ... Hm, karena apa ya? Aih, karena apa ya?" Tiba-tiba saja, Gaara menjadi uring-uringan sendiri.
"Lo apaansi, Gar! Enggak keren banget!" dengus Hinata.
"Arghhh! Gue gak bisa ngomongnya anjir! Pokoknya gak bisa diungkapin! Kan hati gue yang memilih! Bukan cuma karena lo cantik, karena yang lebih cantik dari lo itu banyak di luar sana, huh!" jawab Gaara kesal sendiri, padahal dia sudah menyiapkan banyak kata-kata, bahkan sudah merangkainya, tetapi rasanya mulutnya itu susah untuk mengucapkannya.
"Aw, tersentuh deh hati gue!" pekik Hinata.
"Terus-terus?"
"Hah? Terus apanya?" jawab Hinata bingung.
"Hih, terus perasaan lo ke gue gimana?" Gaara meremas rambutnya lantaran greget dengan gadis bermata bulan itu.
"Gue sayang sama lo!" jawab Hinata dengan cepat.
"Karena lo udah gue anggap sebagai sahabat gue! Kyaaa!" lanjut Hinata.
Baru saja Gaara akan terbang, sudah jatuh lagi. Tidak bisakah Hinata memakai kata-kata yang tidak frontal seperti ini?
"Nolaknya yang halus dikit napa?" dengus Gaara.
"Nolak? Emang lo nembak gue?"
"gue sekedar ungkapin perasaan gue, sih. Tapi 'kan, kalau lo juga suka sama gue, kita jadian," jawab Gaara.
"Maaf .... "Hinata menatap wajah datar Gaara.
"Gapapa."
"Gar, jangan murung gitu, dong."
"Enggak, jadi... Siapa orang yang lo suka?"
Hinata diam, bingung harus menjawabnya atau tidak, kalau dijawab, bukankah itu akan semakin menyakiti Gaara?
Ia tahu, sangat tahu, kalau Gaara menyimpan perasaan khusus kepadanya, terlihat dari semua sifat dan tindakan cowok itu.
Kenapa hatinya tidak bisa menyukai balik Gaara? Padahal Gaara itu orang baik, dan juga tampan.
"Sasuke?" tebak Gaara.
Gadis itu mendongak, menatap balik Gaara. "Iya."
"Dari mata lo, gue juga tahu," ujar Gaara.
"Gue juga gak tahu, Gar. Kenapa gue harus suka sama Sasuke, kenapa enggak sama lo aja?"
"Jangan kayak gitu deh, Ah. Gue jadi baper. Perasaan emang gak bisa dipaksa, 'Kan?" Gaara mengelus rambut Hinata dengan lembut.
"Maaf, Gar!"
"Gak papa, gue ikhlas. Yang penting lo bahagia, itu udah cukup buat gue."
"Lo juga harus prioritaskan kebahagiaan lo, Gar...," jawab Hinata sembari mengelap air matanya yang tiba-tiba jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔
FanfictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA Karakter ini milik Masashi Kishimoto! Konoha High School adalah sekolah elit yang kepintaran muridnya sudah tidak diragukan lagi, seperti salah satu kelas sebelas MIPA 1, MIPA 1? sudah pasti diisi dengan murid-murid jenius, ...