"Hinata sama Hanabi cantik banget," gemas tante Kushina ketika selesai menyelesaikan makannya."Hehehe," Hanabi dan Hinata hanya tertawa dengan malu-malu.
Mikoto mengelap mulutnya dengan tissu lalu memandang Hikari dengan wajah di Tekuk. "Kamu beruntung, punya dua anak gadis. Cantik semua lagi."
"Tapi, kan kamu punya dua jagoan yang gantengnya kebangetan," jawab Hikari sembari tertawa pelan lalu menatap ke arah Sasuke yang sedang diam menyimak.
"Mending juga kamu Mik! Lah aku, cuma punya satu tapi berisik banget!" timpal Kushina sembari melirik Naruto.
"Apaan si ma, Naruto berisik keturunan dari siapa coba?" seru Naruto tidak terima.
"Diem deh kamu, nyaut aja!" Kushina mendelik ke arah Naruto.
"Diem Nar." Hinata terkekeh melihat wajah suram Naruto, di manapun, Naruto pasti kena.
"Hanabi, kamu udah mau lulus ya?" tanya Mikoto.
"Iya tante," jawab Hanabi dengan senyum yang dibuat semanis mungkin. Kedua tangannya ia lipat di atas meja.
"Kamu mau lanjut di sekolah mana?"
"Hanabi mau masuk ke sekolah khusus putri katanya," jawab Hinata dengan cepat, sebelum Hanabi menjawabnya.
"Wah sekolah khusus putri yang ada di Jepang itu ya? Keren banget!"
Hanabi menatap Hinata kesal, demi apapun, ia tidak mau bersekolah di sana. Terlalu merepotkan.
"Enggak kok, Hanabi kan mau sekolah di KHS. Biar jadi adik kelasnya kak Naruto dan Kak Sasuke," jawab Hanabi, ekor matanya masih melirik Hinata yang sedang menahan tawanya.
"Padahal keren, sekolah di sana juga kebanyakan anak bangsawan loh," ucap Kushina, sembari membayangkan mempunyai anak perempuan.
"Mau di sini aja, kalau jauh nanti kangen kak Hinata," jawab Hanabi sembari menekan kata Kak Hinata.
"Hinata kan ngangenin ya."
***
"Lah Sakura?" gumam Hinata ketika melihat Sakura melewatinya begitu saja, tidak menyapa atau melirik ke arahnya."Sak!" panggilnya sembari berlari kecil, berusaha mengejar Sakura yang semakin mempercepat langkahnya.
"Lo kenapa sih?"
"Gak!" jawab Sakura dengan ketus, sampai Hinata bingung di buatnya. Sakura tidak pernah seperti ini sebelumnya.
Hinata tidak terlalu memikirkannya, mungkin Sakura sedang tidak enak badan atau badmood. Dengan santai ia berjalan sembari bersenandung ria.
"Ino!" Dengan cepat, Hinata menghampiri Ino yang sedang mengobrol dengan Sai. Ia menarik Ino menjauh, lalu menghampiri Temari dan Tenten.
Ketika semuanya sudah berkumpul, Hinata mengajak mereka ke belakang, untuk membicarakan sesuatu, minus Sakura.
"Ada apa, Hin?" tanya Tenten.
"Gini nih, gue punya rencana!" Hinata merangkul teman-temanya sampai membentuk lingkaran, sebelum itu ia mengedarkan pandanganya, memastikan tidak ada Sakura di sini.
"Apa sih? buruan dong kepo nih!" sungut Ino tidak Sabar.
"Kalian tahu, Kan? Kalau Naruto itu suka sama Sakura?" bisik Hinata, ia menatap teman-temanya yang mengangguk.
"Menurut kalian, Sakura suka Naruto gak?"
"Dari pandangan gue sih, dia suka. Terlihat dari sikapnya kemarin saat lihat Naruto sama Shion," jawab Temari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔
FanfictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA Karakter ini milik Masashi Kishimoto! Konoha High School adalah sekolah elit yang kepintaran muridnya sudah tidak diragukan lagi, seperti salah satu kelas sebelas MIPA 1, MIPA 1? sudah pasti diisi dengan murid-murid jenius, ...