"Hin, sampai lo kapan mau diemin gue?" rengek Gaara."Apa!" ketus Hinata, dan mengabaikan Gaara yang sedang menampilkan wajah sengsara.
Yang lainnya terkekeh, melihat ekpresi menderita Gaara.
"Lo semua, jangan diemin gue dong!"
"Salah lo sendiri," cibir Temari dengan angkuh.
"Lo sih bikin malu kita," timpal Ino.
"Sok keren lagi, mana wajah cool, lo?" Kiba dan Naruto terus mengejek Gaara.
Semuanya bersorak dengan kompak, untuk membully Gaara. Lucu, hilang sudah ekspresi Cool Gaara. Yang ada hanya ekspresi orang yang hampir menangis.
Bahkan Kankuro dan Temari juga ikutan. Satu kelas, berencana membuat Gaara menderita hari ini, wkwk sebenarnya cuma prank.
"Gue mau nangis, tapi malu." Gaara memeluk lututnya sembari duduk sendiri di pojok.
Satu kelas menahan tawa. Termasuk Hinata, dia mati-matian, menggigit bibirnya. Agar tidak tertawa kencang.
"Kalau Matsuri lihat, dia tetep suka sama Gaara gak, ya?" ucapnya dalam hati.
"Mpffftt," Ino membekap mulutnya, hampir saja dia kelepasan.
"Calon ketos kok gembel," cibir Kankuro.
"Temari, Kankuro. Lo gak ada niatan bela gue? Sodara durhaka lo."
"Ayo guys kita tinggalin calon ketos yang satu ini!" seru Temari sembari berjalan keluar, diikuti yang lainnya, kecuali Gaara.
Saat sudah di luar, semuanya cekikikan. Melepaskan tawa yang sedari tadi mereka pendam.
"Haahhaha!"
"Anjir Gaara wajahnya kayak bencong!"
"Hm, kasihan Gaara," ucap Lee, memang sedari tadi, ia tidak ikut membully Gaara.
"Dih, Gay lo!" Tenten bergaya seperti orang akan muntah.
"Kantin, kuy!" ajak Hinata, yang setujui oleh semuanya.
"Kalian duluan aja, nanti gue nyusul," ucap Naruto dengan kikuk.
Semuanya menatap curiga ke arah cowok itu, tumben.
"Ayo gue laper!" Sakura langsung menarik Hinata menjauh.
Penghuni kelas Hinata, kini sedang di berada kantin, dengan satu meja yang sama, menyebabkan gerombolan itu sangat berisik.
"Eh lihat tuh Naruto!" seru Ino dengan nada setengah berbisik.
Sontak, semuanya langsung menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Ino. Dan terlihat, Naruto yang sedang berjalan memasuki kantin, dengan Shion di sampingnya.
"What? Shion?" Kiba berucap dengan lebay, sampai air liurnya muncrat.
"Ew jorok!" Tamaki langsung melempar tissu ke arah Kiba yang sedang menganga.
"Ngomongnya sih males, haha!" cibir Hinata ketika Naruto melewati mejanya.
"Eh tapi Shion cantik njir!" sahut Lee, dengan senyum konyolnya.
"Hm benar sih, rambutnya panjang kayak Hinata, poninya juga, tapi warna rambutnya cerah," ucap Kiba yang sukses mendapatkan pelototan dari siswi di kelasnya.
"Bohay juga," imbuh Kankuro.
Sakura hanya diam, tanganya ia kepalkan kuat-kuat. Menatap datar ke arah Shion dan Naruto, tanpa mereka ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔
FanfictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA Karakter ini milik Masashi Kishimoto! Konoha High School adalah sekolah elit yang kepintaran muridnya sudah tidak diragukan lagi, seperti salah satu kelas sebelas MIPA 1, MIPA 1? sudah pasti diisi dengan murid-murid jenius, ...