Sedangkan Hinata masih diam, lalu menatap mereka satu persatu dengan tatapan bingung. "Kalian ... Siapa?"
Kini semuanya diam membeku, berusaha mencerna kalimat yang baru saja mereka dengar.
"HIN! LO KENAPA? HUAAA!" jerit Ino, yang diikuti dengan tangisan yang sangat kencang, gadis pirang itu mendekati Hinata sembari menatap tidak percaya.
Neji diam mematung, seketika semuanya blank, ia tidak mampu mendengar apapun.
"Hin, lo gak inget g–gue?" tanya Sakura terbata.
"Plis! Ini cuma mimpi!" gumam Gaara dengan tangan yang menampar pipinya sendiri.
"Gar!" seru Temari berusaha menghentikan Gaara.
"Kalian, siapa, sih?" Hinata kembali bersuara, gaya bicara gadis itu menjadi lemah lembut, tidak seperti biasanya.
"Hiks, Hinata!" isak Tenten dan yang lainnya.
Hinata memandang semuanya bingung, lalu gadis itu memegangi kepalanya yang diperban. "A–ku, di mana?"
"A–ku, siapa?"
Sasuke mendekati Hinata, tanpa banyak bicara, cowok itu langsung menyerahkan segelas air putih ke Hinata. "Minum."
"Makasih," balas Hinata.
"HUAAA! KEMBALIKAN HINATA GUE!" pekik Ino sembari menggoyang-goyangkan bahu Hinata.
Dengan cepat, Sai menahan pacarnya kehilangan kendali itu, ia juga tidak pernah menyangka kalau Hinata akan seperti ini. "By, tahan diri kamu!"
"No, jangan kayak gitu, Hinata lagi sakit!" sahut Tamaki dengan mata berkaca-kaca.
"Ino .... " Sakura yang melihat Ino seperti itu pun, ikut menangis dengan baju Naruto yang menjadi korban untuk membersihkan ingusnya.
"Kalian, kenapa pada nangis?" tanya Hinata dengan kepala yang dimiringkan.
"Aduh, imut banget," ucap Gaara.
"Kalian diam deh, biar Hinata istirahat dulu," ucap Sasuke.
"Gue gak terima ini semua!" gumam Sakura dengan napas yang memburu.
"Kamu, yang rambut pirang panjang," ucap Hinata dengan jari yang menunjuk Ino.
"Hiks, gue?"
Hinata mengangguk, lalu dengan polos berucap. "Anoo, ingusnya keluar tuh."
"Bodoamat, gue sedih! Lo harus ingat! Gak boleh amnesia, dasar bego, dasar tolol, oh, shit. Gue mau ngamuk aja!"
Kini giliran Gaara yang mendekati Hinata, mata cowok itu berkaca-kaca, sebisa mungkin ia menahan agar dirinya tidak menangis. "Hinata, lo beneran amnesia, ya?" tanya Gaara dengan lembut.
"Iya," jawab Hinata ketus.
Gaara tercengang dengan jawaban Hinata, begitupun yang lainnya. Kini semuanya menatap Hinata dengan pandangan heran.
"K-kenapa pada lihatin gue?" tanya Hinata, lalu gadis itu membekap mulutnya sendiri.
"Pffffftttttr, HAHAHAHAHAHA!!"
tawa Hinata persis seperti orang yang sedang kesurupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔
FanfictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA Karakter ini milik Masashi Kishimoto! Konoha High School adalah sekolah elit yang kepintaran muridnya sudah tidak diragukan lagi, seperti salah satu kelas sebelas MIPA 1, MIPA 1? sudah pasti diisi dengan murid-murid jenius, ...