Bus paling berisik

963 85 9
                                    


"Absen dulu woy!" teriak Hinata yang kesal melihat teman-temanya yang masih mondar-mandir tidak jelas.

"Woy, anjir, gausah pacaran dulu bangsat!" Hinata menggerutu kesal, sebelum memasuki bis, semua harus absen terlebih dahulu, sialnya sampai sekarang, Sasuke belum juga menampakkan batang hidungnya, jadilah ia sendirian yang mengurus semua ini.

Dalam hati juga ia sangat cemas bagimana jika Sasuke benar-benar tidak datang?

"Mau gue bantu?" tawar Gaara yang langsung diangguki oleh Hinata.

"Semuanya baris oy! Tenang dulu, absen!" teriak Gaara dengan suara beratnya.

Karena teman-temanya tidak mendengarkan mereka berdua, dengan kesal Hinata menarik satu persatu agar mau berbaris, Neji pun ikut membantu.

"Gausah narik Nej! Gue bukan kambing elah!" gerutu Naruto, pasalnya Neji menganggu Naruto yang tengah bermesraan dengan Sakura.

"Ino! Baris cepat!" kesal Hinata. "Lo juga, Sai!" ucap Hinata sembari mata yang melotot.

"Lo semua yang tenang! Jangan egois, gak kasihan apa sama Hinata?!" ujar Neji dengan tegas.

"Maafin kita ya, Hin," jawab Sakura dengan wajah bersalahnya, begitu juga yang lain.

Hinata mengerjapkan mata sok imut sembari bergelayut manja di tangan kiri Neji, karena berkat dia Hinata sudah tak tidak kesusahan lagi. Neji benar-benar membantunya.

"Sini, Hin. Tangan gue nganggur," sahut Gaara yang langsung dihadiahi tatapan tajam milik Neji.

"Duh kalian sepupuan tapi romantis," ucap Ino, sembari ikut-ikutan memeluk lengan Sai.

Dapat Hinata lihat Tenten yang masih memasang wajah cemberutnya.

"Udah absen semuanya?" tanya Sasori.

"Belum, kurang Sasuke," jawab Hinata dengan tidak semangat."

"Masuk dulu aja," tutur Sasori yang melihat wajah resah Hinata, cowok itu menarik Hinata memasuki bus nomor 02.

Sebelum duduk, Hinata menghampiri Itachi yang masih sibuk menjahili Izumi yang ada di sampingnya, entah. Tetapi menurut Hinata, mereka berdua sangat cocok.

"Kak," panggil Hinata.

Sontak Itachi menghentikan aksinya, lalu segera merubah ekspresi wajahnya menjadi cool. "Eh, ada apa, Hin?"

Izumi mencebikkan bibirnya, kenapa Itachi sok keren sekali di depan Hinata?

"Sasuke ikut, gak? Kok belum datang?" Hinata bertanya dengan nada datar, moodnya benar-benar buruk saat ini.

"Dari tadi pagi, gue gak lihat dia, gak nongol saat sarapan juga," jawab Itachi.

"Eh, Chi! Kalau Sasuke ilang gimana? Lo jadi kakak gitu amat si? Masa satu rumah kok gak tahu!" sahut Izumi. Dia kesal, karena Itachi mengatakan itu dengan nada yang kelewat santai.

"Dia udah gede kali," jawab Itachi dengan jari yang menyentil dahi Izumi.

Izumi ikut membalas Itachi dengan menjambak rambut cowok itu, sial. Benar-benar sial, Hinata seperti menjadi nyamuk di sini.

"Yaudah, kak Izumi cocok banget sama kak Itachi!" ucap Hinata sebelum melangkah menjauh.

"Eh," Izumi yang mendengar itu menjadi salah tingkah sendiri, dengan gelagapan, gadis berambut coklat itu langsung memanglingkan wajahnya. Itachi pun demikian.

Menggemaskan sekali.

Sudah puluhan kali Hinata mengeluarkan dengusan kasar, apakah Hinata akan duduk sendiri?

Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang