"Sas, bantuin." Hinata memasang wajah seimut mungkin, sembari tangan yang menyodorkan koper kecil yang ia bawa kepada Sasuke."Lo bawa apa aja, banyak banget," jawab Sasuke, tangannya bergerak mengambil koper Hinata, berbeda dengan Hinata, Sasuke hanya membawa satu tas punggung saja.
"Biasa lah, cewek. Kayak lo gak tahu aja," ucap Hinata yang diselingi dengan tawa kecilnya.
Setelah mengatakan itu, Hinata berjalan keluar dari bus untuk menyusul yang lainnya.
"Hin, nanti suruh yang lain letakin barang-barangnya di situ, ya, sambil siap-siap untuk bangun tenda, nanti ketua dan wakil kumpul di gazebo sana," jelas Kak Sasori yang langsung dibalas anggukan oleh Hinata.
Sesuai perintah, Hinata langsung mengarahkan teman-temanya untuk segera bersiap. "Barang yang kalian bawa taruh aja di situ, bersihin juga tempatnya buat bangun tenda," teriak Hinata.
"Ah, capek gue," keluh Naruto dengan wajah suramnya, kedua tangan cowok itu sudah penuh dengan barang-barang milik Sakura dan punggungnya menggendong tas miliknya yang berukuran lumayan besar.
"Dingin banget," celetuk Tamaki sembari tangan yang memeluk dirinya sendiri.
Memang benar, di sini udaranya benar-benar dingin, sampai ia merasa kulit wajahnya sangat kering.
"Satu tenda berapa orang?" tanya Temari.
"Gue gak tahu, kalian siap-siap aja dulu, gue mau ke sana," ucap Hinata, gadis itu langsung menghampiri Sasuke yang masih menyender di pohon.
"Yok!" ajak Hinata.
"Hm," gumam Sasuke sebelum melangkah mengikuti Hinata.
Hinata selalu menyapa siapa saja yang ditemuinya, tidak peduli itu adik kelas maupun kakak kelas, berbeda dengan Sasuke yang hanya berjalan dengan wajah datar dan tanpa mengucapkan satu kalimat pun.
Mungkin cowok itu tidak akan bersuara jika Hinata tidak bertanya.
Setelah selesai berkumpul dan membagi tenda. Di sinilah Hinata sekarang, ia bersama kelima temannya, yaitu— Sakura, Ino, Temari, Tenten, Karui dan Tamaki. Kebetulan satu tenda berisi 6 orang.
Mereka bersusah payah membangun tenda yang lumayan besar, tanpa bantuan cowok.
"Woy, Chouji! Bantuin lah, susah ini!" teriak Kiba dengan kesal.
Berbeda dengan anak cewek yang membangun tenda dengan tenang, para cowok malah rusuh."Jangan cuma makan dong! Badan aja besar tapi begitu!" sahut Naruto ceplas-ceplos.
Chouji langsung bangkit menghampiri yang lainnya. "Gue cuma bertulang besar! Sini biar gue yang bangun tenda!"
"Lo tarik yang sebelah sana!" Gaara berdecak kesal, kalau saling tarik-menarik seperti ini, dia yakin kalau tendanya tidak akan segera jadi.
"Susah woy! Gue robohin aja lah, biar gampang!" ucap Naruto.
"Lo yang bakal gue robohin!" celetuk Shino sembari memperbaiki letak kacamatanya.
"Berisik."
"Shikamaru, lo yang atur, deh. Kalau gini terus gaakan jadi ini tenda," jelas Neji.
Shikamaru menguap sebentar lalu mulai mengatur letak-letaknya. "Gini aja gak bisa, makanya, jangan cuma pacaran aja yang dipikirin!"
"Alah, lo juga sama!" dengus Kankuro.
"Tendanya cewek udah jadi." Ucapan Lee langsung mengundang cowok-cowok itu untuk menoleh ke arah tenda cewek yang sudah berdiri dengan cantik.
"Eh eh, cepat ayo buat. Lo gak malu apa? Kalah sama cewek!" bisik Gaara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔
FanfictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA Karakter ini milik Masashi Kishimoto! Konoha High School adalah sekolah elit yang kepintaran muridnya sudah tidak diragukan lagi, seperti salah satu kelas sebelas MIPA 1, MIPA 1? sudah pasti diisi dengan murid-murid jenius, ...