classmate

699 85 13
                                    


Ulangan sudah berlalu, semua siswa maupun siswi sudah bisa bernapas lega, tidak memikirkan tugas maupun yang lainnya, tinggal menunggu hasil kenaikan saja, kecuali kelas 12 yang lulus, mereka sedang pusing-pusingnya mengurus untuk melanjutkan pendidikan mereka.

Dua hari ke depan, seperti biasa, sekolahnya akan mengadakan classmate dan festival sekolah yang sudah menjadi acara rutin setiap tahunnya, lalu disusul dengan acara perpisahan untuk kelas 12.

Acaranya terbuka untuk umum, termasuk undangan untuk murid SMA lainnya dan itu merupakan kesempatan para murid-murid untuk saling berkenalan.

"Untuk kelas kita, mau nampilin apa?" tanya Sasuke ketika semuanya sudah berkumpul di mejanya masing-masing, sedangkan Hinata dan Sasuke berdiri di depan papan tulis, mereka semua berdiskusi.

Sai mengangkat tangannya. "Bisa di uraikan dulu, tanggal dan rangkaian acaranya?"

Hinata mengangguk, ia mengambil spidol dan mulai mencoret di papan tulis.
"Tanggal 20, acara pertamanya yaitu festival olahraga, untuk lomba: Basket, lari marathon, dan karate dan olahraga lain.
Tanggal 21, acaranya adalah bazar, setiap kelas harus membuat stand/pameran.
Tanggal 22 itu acara perpisahan, setiap kelas harus mengirim orang untuk tampil. Bebas, bisa nyanyi, nari, baca puisi atau yang lain."

Jelas Hinata panjang lebar, gadis itu menerangkan layaknya seorang guru, begitu juga yang lainnya, menyimak dengan patuh.

"Bener, 'Kan, Gar?" tanya Hinata memastikan.

Gaara mengangguk dengan senyum manisnya, dan itu membuat Sasuke mendecih dalam hati.

"Lo yang buat, 'Kan, Gar?" tanya Naruto dengan bibir yang ia cebikkan.

"Acara yang merepotkan," desah Shikamaru dengan malas.

"Gue salut sama Gaara! Acaranya bakal meriah kayaknya, ayolah guys, have fun!" seru Sakura dan cewek yang lainnya.

"Mayan, bisa lihat cogan SMA sebelah!" timpal Tamaki dengan pipi yang memerah.

"Cogan aja di otaklo!" balas Kiba sinis.

"Iya, biar sekolah kita dan yang lainnya juga akur, agar gak ada tawuran antar sekolah lagi," ucap Gaara dengan nada sedikit menyindir.

"Maksud gue tuh, nanti bakalan repot, nata ini itu, lembur buat stand apalagi untuk perwakilan tampil!" Keluh Kiba yang tidak mau susah.

"Ayolah, Gaara dan anak OSIS lainnya udah susah buat acara dan ngurus, kita tinggal ikut memeriahkan aja, apa susahnya?" ujar Hinata dengan sedikit berteriak, kesal karena kini kelasnya menjadi rusuh akibat beradu argumen.

"Iya, gue setuju dengan Hinata, lagian kita gak susah kok, lebih susah OSIS yang selalu lembur demi kelancaran acara," sahut Lee yang sangat bersemangat.

Semuanya mengatupkan bibir, lalu meminta maaf kepada Gaara.

Sasuke menbuang napasnya, cowok itu memukul papan tulis dengan spidol agar teman-temanya kembali fokus ke depan.

Marathon: Lee
Karate: Neji
Basket: Sasuke, Naruto, Sai, Shikamaru, Kiba.

Yang lain cadangan, gue tahu lo semua bisa main basket.

"Yang belum masuk, nanti masih banyak lomba yang lain, tenang aja," ucap Sasuke.

"Lombanya laki semua kah?" tanya Ino dengan mata memincing.

Hinata kembali mengambil spidol, dan menuliskannya di bawah tulisan Sasuke.

Putri:
Basket: Hinata, Sakura, Ino, Tenten,Tamaki.
Marathon: karui
Karate:

" Ten, lo bisa ikut lomba dua sekaligus? Atau karui aja yang ikut basket?" tanya Hinata.

"Gue gak bisa basket, Hin," sahut Karui sembari mengangkat tangannya.

"Gapapa, kok." Tenten mengangkat jempolnya tanda setuju, cewek bercepol ini sangat semangat, jika menyangkut olahraga.

"Oke, fiks ya? Gue tulis," final Hinata sembari mengisi formulir.

"Yang cowok setuju?" tanya Sasuke.

"Gue ikut ketua aja," ucap Naruto dengan kepala yang ja sandarkan.

"Ayo! Tunjukkan pesona kita!" seru Kiba tiba-tiba.

"Cih, tadi aja lo gak bersemangat!" kesal Tamaki, cewek berambut coklat itu dengan sengaja melempar pensil ke arah Kiba yang sedang berdiri.

Semuanya tergelak melihat Kiba yang sedang misuh-misuh sendiri.

"Oke, untuk stand mau buat apa?" tanya Hinata setelah meredakan tawanya.

"Stand foto aja, gue yang jadi modelnya!" usul Naruto dengan percaya diri.

Sakura menatap dengan pandangan membunuh ke arah Naruto. "Terus?"

"Ya, gue ganteng. Kalau ada yang mau foto sama gue nanti suruh bayar, kita hemat tapi dapat duit," jelasnya tanpa menoleh, setelah tersadar, cowok kuning itu menutup mulutnya sendiri dan meringis.

"Jual diri maksud lo?" sinis Sakura.

"Enggak beb, maafin aku, bukan gitu, tapi em—"

"Yang lain, gue gak setuju!" ucap Sasuke, karena ia tahu, nanti juga dirinya ikut terlibat dan repot, melayani foto.

Hinata terkekeh lagi.

"Pajang lukisan Sai aja!" usul Lee.

"Gak boleh! Kalian yang enak, laki gue yang rugi!" jawab Ino.

"Kita buat semacam hotel atau tempat tidur di kelas, satu jamnya 20 ribu, dapat minum juga," usul Shikamaru yang kepikiran untuk tidur.

"Dih apaan, sekalian aja lo buka salon pijat plus!" timpal Kankuro sembari membayangkan.

"Jangan, susah buat kasurnya," sahut Sasuke dengan tenang.

"Oh, pikiranku kemana-mana!" Hinata memegangi kepalanya dengan wajah memerah.

"Buat cafe mini aja," usul Neji.

"Gue setuju! Banyak makanan nanti, pasti!"
Sontak, semuanya menatap ke arah Chouji dengan tatapan bermacam-macam.

"Eh, bukan g–gitu, pasti di sini juga banyak yang bisa masak, kebetulan gue juga jago," ucap Chouji terbata-bata.

"Gue setuju sih, selain belajar memasak, juga melatih kebersamaan," timpal Temari.

"Ya bener, nanti ada bagian masak, pelayanan dan nata dekorasi, jadi semuanya kerja!" Ino berseru sembari tersenyum lebar.

"Nanti girl, kita pakai baju kembar, biar menarik!" ucap Sakura.

"Pasti banyak yang mampir kalau kek gitu!" Tenten tertawa.

"Nah iya tuh!" seru Hinata menyetujui. Sedangkan yang laki-laki, selain Chouji, hanya menatap datar para perempuan yang masih menyerukan pendapat mereka, lagipula mereka sudah tidak bisa mengelak, karena Hinata juga sudah menyetujui.

"Nah udah ditentuin, kita bikin cafe yang unyu!" Lo harus setuju, Sas!" sambung Hinata tersenyum lebar ke arah Sasuke.

"Yaudah, ayo laporan," jawab Sasuke sembari menggandeng tangan Hinata keluar kelas. Hinata sendiri tidak masalah, ia malah mengeratkan gandengan tangan Sasuke, tidak peduli sorakan yang diberikan oleh teman-temannya.
.
.
.
.
Jangan lupa vote komen dan follow❤

Maaf guys, untuk cerita ini mungkin adegan uwu Sasuhina nya sedikit, karena aku lebih memperbanyak tentang kebersamaan/persahabatan tentang masa-masa sekolah🙃
Oh iya, cerita ini juga mendekati end loh 🌚

Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang