Menyebalkan

836 80 9
                                    


"Huahh, Akhirnya lo berangkat juga!" seru Ino girang.

"Kangen gue ya?" canda Hinata dengan tawa pelannya.

"Pulang kapan, Hin?" tanya Tenten.

"Tadi malem, oh ya. Gimana kelas gaada gue?"

"Parah sih, Sasuke stress ngurus kelas sendiri haha!" tawa Sakura.

Hinata ikut tertawa iblis, senang dengan penderitaan Sasuke, cowok itu sekali-kali diberi pelajaran biar gak seenaknya, biar tahu, susahnya ngurus kelas sendirian. Apalagi menghadapi teman-temanya yang berisik itu.

"Hinata, lo udah pulang?" tanya Gaara dengan wajah berseri-seri.

Dengusan malas terdengar dari gadis bermata bulat itu. "Belum, gue masih di Jepang!"

"Yaelah, gue basa basi kali Hin!" jawab Gaara.

"Yuhuuuu! Ketua dan wakil disuruh rapat oi!" teriak Naruto yang habis kembali dari kamar mandi.

"Gausah teriak!" sentak Sakura sembari memukul cowok kuning itu.

"Kamu kok gitu sih, beb! Kasar banget." Naruto mengerucutkan bibirnya dengan wajah memelas.

"Maaf deh," cengir Sakura sembari mengusap bahu Naruto.

Hinata menatap mereka malas, kenapa dia harus melihat adegan drama seperti ini? Tidak tahu kah mereka bahwa dia sangat iri?

Dari pada harus berlama-lama melihat itu, Hinata memilih menghampiri meja Sasuke.

"Sas!" panggil Hinata sedikit kasar.

"Apa?"

"Lo denger, kan? tadi Naruto bilang apa?" tanya Hinata.

"Beb," jawab Sasuke yang membuat Hinata mendelik.

"Hah? Lo manggil gue Beb?!"

Sasuke menatap Hinata dengan satu alis yang terangkat. "Lo tadi tanya, gue dengar Naruto gak. Gue tadi denger, Naruto bilang Beb!"

Demi apapun, Hinata sangat malu sekarang ini, kenapa Sasuke jawabnya singkat banget sih, kan jadi salah paham.

"Emang lo mau, gue panggil Beb?" tanya Sasuke lagi.

"A–apaansih! Najis bab beb, lo pikir gue Bebek!" jawab Hinata pura-pura kesal, padahal dalam hatinya dia sangat mau.

Emang, siapa sih? Yang tidak mau dipanggil Sasuke dengan panggilan itu?

"Oh, gak mau ya? Yaudah."

"Yang disuruh rapat bego!" ucap Hinata ngegas, dia sangat kesal dengan Sasuke sekarang.

"Terus?" tanya Sasuke.

"Buruan ke sana, ayo!"

"Lo aja, males."

Hinata bertambah kesal dengan jawaban itu. Sebisa mungkin dia menahan emosinya.

"Oh, yaudah deh. Pasti di sana ada kak Sasori yang imut kek marmut dan baik, tidak sombong, uuuu apalagi murah senyum!" Hinata mengaca sebentar, lalu keluar kelas dengan bersenandung.

"Sasori saos tiram!" Hinata bernyanyi, menirukan salah satu iklan yang biasa dengar.

"Diem gak lo!"

Hinata berjengit kaget saat Sasuke tiba-tiba sudah ada di sampingnya dengan suara ketus.

"Siapa lo larang-larang gue!"

"Ketua kelas."

"Dih, apaansi gak nyambung!"

Sesampainya di depan ruang rapat khusus, Hinata dan Sasuke masih saja berdebat. "Masuk cepat! Gue malu, udah rame tuh!" Hinata mendorong Sasuke seperti mendorong patung.

Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang