Hinata di mana?

784 80 9
                                    

Saat Hinata hendak kembali, tiba-tiba dari belakang ada yang menarik tangannya dengan kasar. "Woy! Siapa lo, lepasin!"

Orang itu tidak memperdulikan ucapan Hinata, dicengkalnya tangan Hinata dengan kuat, sampai gadis bermata bulan itu mengaduh kesakitan.

"Njir, tangan gue sakit banget!" ringis Hinata sembari mengusap tangannya. Ia mengedarkan pandangannya, hanya ada pohon yang menjulang tinggi dan tidak ada siapapun, mungkin sedikit jauh dari tempat ia mendirikan tenda.

"Gausah lebay!"

Hinata tersadar dan sedikit memundur, ia tidak tahu siapa yang menariknya, karena wajah orang itu tertutup tudung hoodie, tetapi ia yakin kalau orang itu adalah perempuan, dilihat dari bentuk badan dan pakaian yang dikenakan. "Siapa lo?"

Perlahan, orang itu melepas hoodienya dan tersenyum sinis.

"Ada masalah lo sama gue?" tanya Hinata bingung, ia saja tidak merasa punya masalah dengan orang itu, kenal saja tidak.

"Gak ada, sih. Tapi gue benci banget sama lo!"

"Oh, lo iri ya sama gue?"

"Lo jadi orang gausah sok cantik ya!"

"Lo siapa, sih? Udah sok kenal, main narik terus marah, gabut lo?" tanya Hinata dengan nada mengejek.

"Gue Samui! dan gue benci sama lo!"

Hinata berpikir, kembali mengingat, cewek di depannya ini memang tidak asing. "Oh, Samui yang kata anak cowok badannya sebelas duabelas kek bu Tsunade, 'Kan?"

"Anjing lo!"

"Dih emang bener kok, tuh muka biasa aja kenapa, sih. Senyum dikit napa?"

Samui mengepalkan tangannya kuat, sudah cukup! Hinata benar-benar menyebalkan, gadis berponi itu mengeluarkan gunting kecil dari sakunya, lalu mengarahkannya ke Hinata.

Tentu saja, Hinata panik bukan main, apakah Samui ini seorang psikopat?

"Gue akan gundul rambut lo! Dan lo gak bisa sok cantik lagi!"

Tidak, jangan sampai rambutnya benar-benar gundul, Samui memang gila!
Hinata berusaha merebut gunting itu, dengan susah payah ia menahan tubuh Samui yang lebih kuat darinya.

"Lepasin tangan lo! Atau gue gunting!" Ancam Samui.

"Lo gila! Sini muka lo aja yang gue gunting!" balas Hinata yang mulai ngos-ngosan, tubuhnya semakin memundur karena sudah tidak kuat menahan Samui lagi.

"Keras kepala banget sih lo!" teriak Samui sembari mendorong Hinata, sampai gadis itu terpeleset dan jatuh ke jurang yang tidak terlalu dalam.

Samui menutup mulutnya, ia benar-benar tidak tahu kalau ada jurang di sini, tidak terlihat karena gelap.

Sekarang apa yang harus ia lakukan? Bagaimana kalau Hinata sampai kenapa-napa, lalu dirinya di tuntut? Sungguh, dia hanya ingin memberi pelajaran sedikit saja, tidak ada niatan untuk membuatnya sampai terjatuh ke jurang.

Dengan panik ia menoleh ke sana ke mari, Buru ia lari sebelum ada yang melihatnya.

Pusing langsung menyerang Hinata, bayangkan saja, ia terguling dari atas sampai ke bawah, apalagi banyak ranting-ranting kecil yang membuat kulitnya menjadi lecet dan berdarah dan jangan lupakan batu-batu yang membuat kepalanya menjadi terbentur.

"Rasanya gue mau mati," gumam Hinata sembari memegang kepalanya yang berdenyut.

Dengan sisa tenaganya, ia berusaha berteriak, berharap ada yang menolongnya.
"TOLONG! GUE!"

Konoha high School(hinata Hyuuga) SELESAI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang