"masih ada yang harus gue tunggu untuk kembali" - Tama Adhayksa Putra
🌙
Suasana kamar dengan corak warna hitam, abu - abu, dan putih ini sangat sepi. Laki - laki berusia 17 tahun tengah berbaring di kasurnya dengan tenang tanpa gangguan, aura kalem terpancar dari wajahnya saat tidur.
duarr, dorr, duarrr
Suara pukulan di pintu itu tidak mengganggu tidur seorang Tama, membuat jengkel orang yang mengetuk pintu itu lalu mengeluarkan suaranya.
"bangggg Tamaaaaa!!!!! bangg Tamaaaaa!!! bangunnnnn bangggg, astagaa bangggg, kebo banget sihhh, katanya ketua geng motor, masa kebooo!!!!" Suaranya sungguh cempreng di telinga, kamar Tama yang ada di lantai 2 ini, suara lengkingan itu bisa didengar oleh orang di dapur, dan pastinya suara ini menyebabkan Tama bangun dari tidurnya dengan malas dan berjalan ke arah pintu.
Ceklekk
Tama membuka pintu kamarnya, dan menatap gadis cantik yang berdiri di depannya. "lucu kalo lagi marah" batin Tama dalam hatinya. Baru saja Tama hendak membuka suaranya, tapi semprotan dari mulut gadis di depannya keluar begitu cepat.
"bang Tama ini gimana sihhh, liat noh bang udah jam berapa?! bisa telat Aca bangggg! Bang Tama tidur jam berapa tadi malem? Sekarang baru bangun? Cepet bang Tama mandii! Atau Aca berangkat sendiri nih? Bang Tama mau Aca dihukum kayak waktu itu gara gara bang Tama bangun siang? Bang Tama gak kasihan apa sama Aca?" ya, Aca Amalia, adik perempuan Tama yang kini duduk di bangku SMP kelas 1. Aca yang sedari tadi mengomeli Tama dengan ceramahannya yang panjang, membuat Tama diam dan menatap Aca sambil bersedekap dada, Aca yang sadar Tama hanya melihatnya, kemudian memarahi Tama lagi "bangg, apa apan sih, kok malah diem ngeliatin Aca sihh?!!" ucap Aca sambil menggoyangkan lengan abangnya.
"sabar napa dekk, santai donggg, gue baru bangun lo udah teriak teriak kayak tarzan aja. Lagian lo tuh nanya apa nyeramain gue sih, panjang bener, kaga capek tuh mulut? Bentar nih gue mandi, 5 menit lagi gue turun kebawah" ucap Tama santai sembari dengan senyuman
"gak! Aca berangkat sendiri aja, sama abang ojek, kalo nungguin abang Aca telatt tau gaa! Udahh bayy abang jelek sayangg" ucap Aca yang kemudian mencium singkat pipi Tama lalu pergi ke sekolah. Tama yabg melihat sikap adiknya itu hanya bisa melengkungkan senyumnya saja. Kemudian Tama masuk ke dalam kamar nya lagi dan mandi.
5 menit kemudian dia turun ke meja makan. Terlihat wanita paruhbaya, duduk sambil membaca majalah, "mungkin nungguin gue kali ya, hehehe" batin Tama lalu menghampiri wanita tersebut.
"pagi bunnn" ucap Tama kepada wanita paruhbaya yang adalah ibunda Tama. Pandangan bunda menuju Tama yang berjalan duduk di depan nya untuk sarapan "pagi juga, Aca udah berangkat sama ayah tadi, katanya kamu lambat, hahaha" ujar Chyntia.
"iya Tama tau bun, masa tadi Aca ngomeli Tama panjang x lebar bun, hahaha" ujar Tama sambil sedikit tertawa karena memingar kejadian bersama adiknya tadi.
Tangan Chintya bergerak mengambil kan roti dan susu untuk sarapan yang langsung disantao dengan lahap oleh Tama.para cogan akut (8)
Edgar tergans : helo watsappp yuhu yuhu!!
Nino imut : gila lo!
Bara lemu : gila lo! (2)
Kevin cerdass : gila lo! (3)
Aldi stress : gila lo! (4)
Tama A.P: gila lo! (5)
Yudha uwuu : gila lo! (6)
Edgar tergans : ih jahat, neng jadi sedhyih:(
Aldi stress : jijik bngst!
Yudha uwuu : lo pada dmn? gue, edgar, nino di kantin yoi?
Tama A.P : otw
Kevin cerdass: oke boss
Yovan A: otw
Edgar tergans : wihh abang nongol nih

KAMU SEDANG MEMBACA
VenTama [C O M P L E T E ]
Novela JuvenilTama Adhayksa Putra, cowok badboy di SMA Anggara. Hidupnya netral, tidak ada yang spesial. Tapi semua berubah setelah hadirnya cewek voli yang selalu bertengkar dengannya. Taalea Venta Putri, bisakah Venta menjaga hatinya untuk orang yang selama ini...