nikah?

1.4K 64 0
                                    

Malam tiba.

Kini nayya putra beserta Ambu Abah, sedang berkumpul di ruang tengah, tepatnya didepan televisi. mereka membahasa hal-hal apapun yang bisa mereka bahas.

Mata nayya terus melihat jendela luar, ia tengah menunggu kedatangan farel.

"putra, kamu teh. Sudah punya pacar ya?"

Pertanyaan Ambu membuat nayya menoleh lalu terdiam

"iya Ambu, sudah punya."- jawab putra

Ambu mengagukangguk. "oh gitu"- ucpnya sambil melirik nayya

Nayya yang merasa itupun sedikit kesal. "apaan sih mbu?!"

Ambu tak menjawab ia hanya terkekeh geli saja

"wah, putra saja sudah punya pacar, feza Sampai sini belum loh"- ledeknya

Nayya memanyunkan bibirnya. "feza itu lebih tua p
Daripada putra. Tapi lakuan putra."- sambungnya lagi.

"Apaan sih abh."- lirihnya menatap Abah malas

Ambu mengelus puncuk kepala anak semata wayangnya itu. "cup, cup, cup. Sabar ya sayang."

semua terkekeh kecuali nayya, nayya hanya cemberut karena merasa ia hina. Karena jomblo

"lucu."- batin putra saat melihat tingkah nayya yang seperti kekanak-kanakan.

"Abah apa-apa an sih! Kan jadi malu. Farel juga mana!"- batin nayya menggerutu.

"berapa lama pacaran put?"

"5bulan bah."- putra mulai terbuka.

"gak kamu nikahin anak orang put, pacaran gak baik loh lama-lama."- goda Abah

"ck! Apa apa an ini!"- batin nayya lagi

"nanti putra nikahin kok, Tunggu hukuman selesainya langsung pas pulang aku lamar dia"

Ambu Abah nampak setuju dan ikut bahagia. Sedangkan nayya syok. kiranya hanya sekedar pacaran eh ternyata hubungan mereka akan lebih serius. Bener-bener membuat nayya sakit hati.

"seandainya akang putra teh tau feza teh sayang sama akang."- batin nayya.

"wah, gitu. Nanti undang kami ya"- ucp riang Ambu.

Putra menggangguk, "Pasti itu bah Ambu."

Mareka tertawa riang.

nayya terdiam. Bibirnya tak mampu lagi berucap setelah mendengar pertanyaan yang membuat hatinya seperti dicabik-cabik.

putra akan menikah? Naya sendiri saja belum pernah mengalami cinta serius saat ia bertamu putra. nayya yakin. Putra iylah cinta pertamanya.

mata nayya memanas tubuhnya lemas bagai jelly

Tak merasa air mata nayya ingin keluar.

Ambu kaget, "Loh?! Kenapa kamu nay? Kamu sakit?"

Mata tertuju kepada gadis bernama nayya.

nayya sama sekali tak merespon. Ia menatap depannya kosong.

Putra mengibas ngibaskan tangannya kedepan wajah nayya. "nay nay"

tes, satu butir air mata akhirnya berhasil jatuh. nayya sadar namun rasanya mulutnya tak bisa berkata kata.

"feza cengeng banget"- batinnya memarahi dirinya sendiri
"seharusnya buang jauh- jauh rasa kamu nay, gak akan pernah terbalas."- batin nayya lagi.

Semua kaget karena mata nayya mengeluarkan air mata

"feza! Kamu kenapa! kamu sakit!"- Abah sedikit berteriak.

nayya tersadar dengan cepat ia menghapus air matanya

"astaga!"- nayya kaget.

"kamu teh kenapa? kamu sakit ya sayng?"- tanya Ambu lembut

"ngga kok, nggak"

Semua nampak bernafas lega.

"kamu cemburu ya, karena putra teh mau nikah?"- Abah menggoda nayya lagi.

Nayya mendengus."Engga kok, engga."

putra menatap gadis itu lekat, menatap mata nayya. Mencari cari kenapa gadis itu tiba tiba menangis.

"nayya sedih? Tapi, kenapa?"- batin putra bertanya tanya

"bah, udah. Kasihan anak Ambu."- bela Ambu

"feza, jgn sedih atuh. Ambu tau kamu pasti sedih karena putra teh mau nikah. Ambu yakin kamu pasti bisa dapetin laki-laki selain putra."- batin Ambu menatap nayya iba

nayya menunduk. takut untuk menatap putra.

"assalamualaikum, fezaa. Jeje sama farel udah dateng!"- teriak dari luar rumah.

semua menoleh.

"tuh, Jeje sama farel datang. Samperin gih"- nayya mengaguki Ucpan Abah. Dengan cepat ia pergi keluar rumah untuk menemui Ajeng dan farel

"ajengg!"- teriak nayya. lalu berlari kecil mendatangi Ajeng llu memeluknya

Ajeng nampak kebingungan, begitupun farel

"feza kenapa?"

Nayya melepas pelukannya sambari menggelang.

"beneran gpp?"- farel memastikan.

"iya, gpapa kok. Kangen aja."- nayya mengeluarkan fake smilenya.

merekapun pergi ketempat duduk didepan rumahnya sendiri. Berbincang sambil memakan minuman dari Ambu tadi.

nayyapun menjelaskan tentang putra kepada mereka.

"oh, gitu. Mana sih orangnya. Jeje juga mau liat atuh."- Ajeng melihat sekitar, berharap putra akan keluar karena ia sangat sangat kepo dengan wajah putra.

"kepo kamu je"- farel terkekeh, ajeng cemberut.

"dia lagi di---"- omongan nayya terpotong karena ada yang memanggil.

"nayya"

Semua menoleh ke sumber suara.

"loh, kang putra. Ada apa?"- teryata putra yang memanggil nayya.

putra diam tak menjawab, ia hanya menatap farel dan Ajeng berganti.

Ajeng nampak bengong, sedangkan farel bersifat biasa saja.

"mm, je, ini Namanya putra. Kang, kenalin ini namanya Ajeng."

ajeng mengagguk angguk.

"kenapa kang?"- tanya nayya lagi.

Putra diam sejenak. "mm, ggue boleh gabung gak?"

Nayya tak langsung menjawab, ia menatap Ajeng dan farel terlebih dahulu.

Farel Tersenyum. "boleh kok kang, Lebih banyak orangnya. Lebih Rame kang."

putra duduk disamping nayya, tepat didepan Ajeng. tersenyum kearah mereka

nayya menatap putra sedih, tak disangka ia mencintai punya seseorang. tak menyangka ia akan sakit hati dengan cinta pertamanya. Semua diluar dugaan nayya. Dia juga tak menyangka diumur putra yang lebih muda padanya ia akan lebih dulu naik pelaminan.

🍯🍯🍯

VOTE ayo sayang.

cewe kampungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang