PUTRA SIH SULTAN

1K 39 2
                                    

Vote kalau anda merasa orang yang bisa menghargai karya seseorang.

"Rafjeng!!"

nayya dan juga ajeng berlari, lalu berpelukan untuk melepas rasa rindu.

"Jeje! Kemana aja? feza kangen banget!" Seru nayya, sembari melepas pelukannya.

"Jeje juga kangn feza!" Balas Ajeng.

"ngapain lu kesini?!" Ketus putra pada Rafi.

"iya Jeje ngapain juga disini?" Tanya nayya.

"ya belanja lah!"

"Jeje hari ini rencananya mau buat kue, makanya kesini." Jelas Ajeng.

"lu ngapain tadi bilang dua kali hah?!" ucp putra pada Rafi.

Rafi tertawa. " Gue tadi liat lu berdua berantem, nayya marah-marah gitu sama lu put, ykan hahaha"

Ajeng menggangguk, "kenapa feza teh marah-marah? Nggak kaya biasanya?"

"feza nggak suka aja sama cowok boros!" Sahut nayya, menatap putra malas.

"nggak cocok berarti! Putra itu boros banget nay!" Ucp Rafi.

"Api! Nggak boleh gitu! cocok kok kalian!"

"bangst lu! Doain yang nggak bener!" Putra mandengus lalu menatap Rafi tajam.

Sedangkan Rafi hanya cengengesan.

"berartis, Jeje tau feza di toko hp? Kenapa nggak di sapa??"

"Pengen sih, tapi kalian berantem jadi agak nggak enak gitu"

"Eh! Bnyk amat! Borong pak?" Rafi menatap belanjaan nayput. Lalu menggelang.

"Buat bulanan dodol!" Jawab putra.

"ini kayanya mau buat kue ya? Feza? Mau buat kue juga?"

Nayya menggangguk. "Tadi katanya Jeje mau buat kue ya? Dirumah nayya aja yuk? Yayayay?"

Ajeng melirik putra sekilas. "emang dibolehin sama putra?"

"kalau nggak dibolehin kita mutilasi aja!"

Putra melotot. "Ampun deh nayy, boleh kok jeng, bebas."

Ajeng Tersenyum lalu menggangguk.

"yudah, ayo kekasir"

"kamu mau beli apa lagi nay? Ada nggak?" Tanya putra dan nayya menggelang.

"Ambil aja nay, bebas sama putra mah, dia sultan" sahut Rafi menaikturunkan alisnya.

Putra Tersenyum lebar.
"iya dong, gue gitu loh, sultan." Ucpnya

Nayya tak menanggapi, ia menarik tangan Ajeng menuju kasir.

Kang kasir itu mengambil belanjaan Ajeng terlebih dahulu.

"totalnya 250 mba" Ujar kang kasir itu, Ajeng menggangguk lalu memberikan unga itu.

"Terimakasih"

"Selanjutnya."

Kini giliran belanjaan segunung nayya yang dihitung.

Kang kasir nampak terkejut karena belanjaan nayya bayi.

"Harus exstra nih" batin kang kasir.

Satu jam kemudian.

"lama banget yak!" Eluh Rafi.

"sabar aja"

cewe kampungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang