Ruangan dokter.
"iya, Jadi begini pak." Dokter itu menjeda omongannya.
"Salma kenapa? Calon istri saya nggak papakan?"
dokter Tersenyum. "syukur pak, ibu Salma cepat dilarikan kerumah sakit, Kalau saja anda terlambat mungkin nyawa ibu Salma tak tertolong." mendengar ucapan dokter, kenneth menjadi mendelik ngeri, pasalnya dokter membawa kata-kata nyawa.
"ibu Salma hanya mengalami perdarahan dikepala, cukup parah, bahkan sampai memakan 3 kantong darah AB, untung saja dirumah sakit stoknya sedang banyak, jadi ibu Salma bisa selama."
kenneth bersyukur. "allhamdulilah."
"iya pak, dan untung saja benturan tak sampai menyebabkan lupa ingatan atau amnesia. pdhl cukup parah loh, ibu muzizad dari Allah."
"untuk saat ini ibu Salma masih keadaan tidur karena obat bius, Sekitaran 1 jam lagi ibu Salma akan membaik dan siuman."
kenneth berseru, Syukurlah Salma akan baik-baik aja. "yudah, saya keluar dulu dok. terimakasih banyak dok."
"iya pak, sama-sama."
°°°
Saat kenneth berada di ruang, saat itu juga Salma dipindahkan kerungan pasien biasa.
kenneth memasuki Rungan dengan senyuman yang tak pernah hilang.
"Apa kata dokter net?" pertanyaan itu membuat kenneth menambah senyumnya.
"Salma baik-baik aja kok" Ucp kenneth sambil berjalan kearah kasur Salma.
"ohh, Syukurlah."
"kemungkinan 1jam lagi Salma siuman."
nayput tak memberikan respon lagi.
Kenneth mengubah wajahnya menjadi sendu. nayya yang mengerti akan hal itupun menyuruh putra untuk memberikan kekuatan sebagai sahabatnya.
"Sabar net, kan kata dokter Salma nggak apa-apa, jangan sedih lah bro."
"gue nggak bisa liat dia terbaring lemah gini, sumpah. Hati gue sakitt banget put."
"kenneth, Sudah. Nayya yakin Salma teh akan baik-baik saja. Salma teh wanita kuat."
kenneth Tersenyum, matanya tak lepas dari Salma yang masih terbaring lemah.
"bangun sayang ... maaf kita batalin ya pernikahannya ...."
°°°
Thanks sahabatt
