17

1.1K 52 1
                                    

"Nay, lu mau yang itukah" menunjuk boneka. "diem ya, gue ambilin nih."

"hah?!" Nayya kaget. "kok, g gausah kangg!"

Putra menggelang cepat. " mana bolanya?"

penjual memberikan bola pertama.

"minimal 2 kali kena ya kang."

"iya, diem Napa! gue lagi konsen terasi nih."

Nayya terkekeh, "Eh i iya k kang."- penjual merasa sedikit takut.

putra nampak berfikir sejenak setelah pas, ia mengagguk mantap.

"semangat kang, semangat!"- putra Tersenyum karena mendapatkan sport dari nayya. Nayya melompat lompat kegirangan.

putra melempar bola pertamanya, Dann KENA.

Nayya yang melihat itu tersentak berseru kegirangan.

"yeyyyy kenaaaa."- teriak senang nayya.

Putra Tersenyum, ia kembali melempar bola kedua mereka.

Sungguh disayangkan. Lemparan yang di buat putra yang kedua ini tidak kena, yang artinya cuman satu kesempatan terakhir putra.

"ayo kang, satu kali lagiii. Akang pasti bisaaa."- bagaikan hp yang low namun akhirnya di changer. begitupun putra. semangat dari nayya membuatnya semakin besar baterainya

putra menatap depannya sungguh-sungguh. lemparan pertama ini jangan sampai melesat. dikalau melesat boneka itu akan hangus.

BRAK.

Lemparan ketiga kali ini, membuat putra bernafas lega dipasalkan lemparan ketiga kena.

Nayya melompat-lompat kegirangan.

"yey, yey yeyy akhirnya feza punya juga bonekaaa. Makasih akang putra!"- saking senangnya nayya, ia sama sekali tak sadar kalau dia memeluk tubuh putra. putra seketika terdiam

Nayya menyadari dengan cepat ia melepaskan pelukannya.

"m m maaf k kang."

Putra tak menjawab.

"anjritt, perasaan apa ini."- batin putra. putra merasa jantungnya saat ini berdetak lebih kencang dari biasanya.

"ini kang bonekanya."- putra mengambil bonekanya, lalu menarik tangan nayya menuju bangku duduk.

Merekapun duduk di bangku duduk.

"ini buat lu."- putra memberikan boneka Teddy bear kenayya.

Nayya tersenyum mengambil boneka Teddy bear ditangan putra. "makasih banyak ya kang. feza suka banget Boneka ini."- nayya memeluk erat boneka itu.

Putra tak menjawab. "Seneng gue liat lu seneng nay."- suara batin putra.

"Mm, boneka nya nanti feza namain ya kang."

"Siapa namanya?"- tanya putra.

"Bubi aja nay."- usul putra.

Nayya mengagguk, ia kembali memeluk boneka Teddy bear kesayangannya.

"yudah nay, kita pulang yok."

"ayo kang."

"kita langsng pulang ya, Ajeng sama farel udah pulang, liat tuh udah sepi banget."

"hm, iya."

Setelah sampai kerumah, nayput disambut oleh Ambu dan Abah nayya.

"akhirnya, kalian udah pulang."

"ya iyalah Ambu, masa mau bermalam disana."

Ambu terkekeh. "cie, itu Boneka siapa yang kasih? Farel ya?"

"bukan tapi akang putra."

"oh, begitu. Cie."- ledek Abah.

"apaan sih, kenalin nih. Namanya Bubi."

"sapa dulu Abah, Ambu."

"Hah?! Mm h hai b Bubi."

Putra menggelang, nayya begitu menggemaskan saat ini.

"putra kekamar dulu ya, cape. Mau tidur."- pamit putra.

"iya."

putra berjalan kearah kamarnya, namun langkahnya terhenti karena nayya memanggilnya

"Kang!"

Putra berbalik badan. "Ada apa?"

"mm. Makasih ya Boneka Teddy bear nya ya, feza suka banget!!"

"syukur kalau lu suka. Gue masuk dulu."

Nayya menggangguk.

***Putrapov***

Gue masuk kedalam kamar dengan merasaan aneh. Tangan gue panas dingin dan jantung gue berdebar lebih lebih kencang dari biasanya.

Gue tau perasaan apa ini. Perasaan ini pernah terjadi ketiga gue baru merasakan kalau gue jatuh cinta sama Chila. Pacar gue yang di Jakarta

Apa gue jatuh cinta sama nayya?

Gue menatap langit-langit kamar, "Gue rasa, nayya ikut cantik. Bahkan cantik dari dari pada Chila."- gue berbicara seolah-olah tak sadar. Gue berusaha menetralkan kembali fikiran gue.

Gue ga mau jadi cowo yang jahat.

"tapi, emang bener. Nayya cantik, imut baik lagi."- fikiran gue berulah lagi.

Gue menggelang kecil. " Adaan sih lu put?! Tidur aja tidur!"

Dari pada gue berfikir semakin jauh, lebih baik gue tidur. Siapa tau gue mimpi indah. Nikah sama nayya misalnya. ehh ehh

***nayya POV***

Aku masuk kedalam kamar dengan perasaan yang sangat, bahagia.

"seneng banget! Hari ini."- aku memeluk erat Boneka yang bernama Bubi itu.

"feza sayang banget sama Bubi! Sama kaya feza sayang akang putra juga."

"akang putra baik banget!"

"feza dikasih boneka."

"tangan feza di pegang."

Aku mengeluarkan semua rasa senang ku hari ini. Hari ini hari yang paling bahagia Menurut ku. tak menyangkah putra akan sebegitu baiknya dengan aku

namun seketika sedih itu kembali.

"Nanti putra nikahin kok, tunggu hukuman selesainya  langsung pas pulang Aku lamar dia."

kalimat itu masih sangat tertanam difikiran aku, apakah aku harus merelakan akang putra? ya hrus, aku tidak ingin di Cap sebagai perusak hubungan orang kalau aku masih melanjutkan rasa ini.

"lebih baik tidur aja, sakit hati kalau keinget itu."- aku memilih tidur. rasanya dadak ku sesak kalau teringan tentang omongan putra. Yang membuat hatinya seperti dicabik-cabik.

---

VOTE SAYANG, BEIB, CINTE, LOVE, HONEY, SAHABAT, TEMAN, TEMAN TAPI MESRA. TERIMAKASIH.






















Nayya POV

Setelah putra nuruh gue tidur gue pun kekamar gue berbaring tuh dikamar sambil meluk Bubi

Huh seneng bgt deh hari ini"

Bubi syggg huh feza syg Bubi kaya feza syg sama akang putra heheh"

Akang putra baik bgt deh hari ini Bubi feza seneng "

Tadi tuh tangan feza di pegang akang putra huhhhh feza senengggg "

Yudh deh kita tidur aja Bubi siapa tau nanti mimpi kolo feza nikah sama akang putra heheh"

Setelah itu nayya pun tertidur,

Skip pagi hari

cewe kampungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang