Btw, putra dapat hadiah dari Yuli dan juga Andre, hadiah mewah itu berupa sebuah mobil Toyota Alphard mewah. Khusus hanya untuk putra.
ya, putra memakai itu untuk ke kampung.
---
Putra melajukan mobilnya sedikit mengebut, itu efek terlalu rindu dengan seorang nayyara.
Jangan gitu juga kali put - author.
Kan lu, bego yang nulis - putra.
Bukan gue! Tangan gue! - author.
terserah lu deh - putra.Back to store.
Sekarang putra sudah berada dikampung. Senyuman mengembang saat melihat nayya yang sedang menjemur pakaian, tak sendiri. Ada Abah dan juga Ambu.
---
nayya mengusap keringat yang turun dari pelipisnya. jemurannya hari ini menumpuk. "cape, Cucian banyak banget."
mata nayya menyipit, Tak biasanya mobil mewah masuk kedalam perkampungan. "mobil Saha tuh ya?" Tanya nayya pada diri sendiri. "Mewah banget."
namun seketika nayya tersentak kaget. mobil mewah itu berhenti tepat berada di depan halamannya. Ambu dan Abah menghentikan aktivitas mereka, menatap mobil itu dengan berjuta pertanya.
sang pemilik mobil keluar, Tersenyum lebar kearah merek.
"putra!"
teryata, orang itu adalah putra. nayya berkali-kali mengedipkan matanya, apakah itu bener putra? Atau hanya halusinasi karena terlalu kangen dengan sosok putra?
"Feza, itu teh putra."
Ambu dan Abah menghampiri putra, meninggalkan nayya yang masih dalam keadaan tak percaya.
mereka bertiga bercengkrama. Melepas rindu, Setelah itu putra berjalan menghampiri nayya.
Putra memegang tangan nayya, "Putra kangen." Kata itu membuat perut nayya seperti ada kupu-kupu berterbangan.
"ini bener kang putra?" Nayya memastikan kalau didepannya ini bener-bener putra. Atau hanya halusinasinya saja.
Putra menggangguk cepat.
Mereka berpelukan. melepas rindu.
"feza kangen kang putra" ucp nayya disela-sela pelukan.
"iya nay, gue juga. Kangen banget sama lu"
mereka melepas pelukannya.
nayya melirik penampilan putra yang nampak sangat rapi, dengan memakai jas? Apa putra habis dari....
"kang putra habis dari mana? Rapi banget." nayya menatap putra bingung. "Ohh, habis lamaran ya" nayya baru ingat kalau habis putra pulang dari kampung akan melamar Chila.
Putra tertawa. "bukan, ini habis gradetion."
nayya menghela nafas lega. Rasanya dirinya masih belum siap kalau putra kesini hanya untuk mengabari pernikahan mereka. "oh gitu, kirain."
---
Kini mereka berada diruang tamu, berbincang-bincang hangat.
"Bagus kamu put, masuk 10 besar." Puji Abah.
Putra Tersenyum. "iya bah, Alhamdulillah."
"terus kamu Habis ini melanjutkan dimana?" Tanya Ambu.
"nggak, langsung kerja, tapi mau bilang kalau putra mau lamar nayya."
Tiba-tiba hening. semua menatap putra tak percaya, apa bener putra ingin melamar nayya yang notabenenya orang kampung?
"yang bener kamu, putra." Ambu memecahkan keheningan. Putra menggangguk mantap.
"bener bah, Ambu. Putra nggak bohong" jawab putra menyakini.
"putra kamu sudah punya pacar loh." Sahut Abah mengingatkan.
Putra menggelang. "putra sudah putus, dia selingkuh selama ini."
Abah menggangguk, angguk. "Abah siap saja, lagi pula kalian sudah berumur juga." Ambu menggangguk.
"tinggal nayya, setuju atau tidak?" Semua menatap nayya. Seolah-olah menunggu jawaban.
Putra Tersenyum. "Nayya pasti mau, ykn nay." Goda putra
Blush.
Godaan putra berhasil membuat nayya malu.
"Kapan orang tua kamu akan kesini?." Tanya
Abah."Minggu bah." Jawab putra.
semua nampak kaget, cepat sekali. hari ini baru hari Jum'at, ysudahlah, lebih cepat lebih baik kan.
---
So langsung lamaran aja, otak gue udah buntu.
°°°
putra dan keluarga kini sudah siap untuk pergi kerumah nayya. Untuk melamarnya
^^^
Vote
Vote
Vote
VoteKomen
Komen
Komen
Komen