Pukul tujuh malam. Nayput telah sampai ditempat tujuan mereka, yaitu restoran. Ya sesuai janji putra, malam ini mereka akan dinner berdua.
Aqsha lagi di titipin sama Ajeng gais
Langkah kaki mereka sudah sampai di depan restoran, nayya membelakan matanya lebar. Tempat ia dan putra akan dinner sangat sangat mewah.
"gimana suka?"- tanya putra, putra sudah memakai jas berwarna hitam berserta celana hitam. Dengan kancing baju yang di lepas dibagian atas membuatnya semakin tampan. Malam ini
Nayya mengagguk cepat. "aku baru tau sama restoran ini"- nayya memperhatikan sekitar. tunggu, mengapa restoran ini sama sekali tidak ada orang satupun. Mksdnya tidak ada pengunjung lain hanya ada ia dan putra sama karyawan² resto
"kok sepi si? Masa gak ada yang Dateng gitu. Restoran padahal bagus banget"
Putra terkekeh pelan lalu menggeleng gelengkan kepalanya. "udah, jangan di fikirin. Yang penting kita berdua bahagia"
"isss kan cuma nanya?!"- ketus nayya ia menatap sinis putra
"udah ah, ayo masuk ja!"
"ettt tunggu, tutup dulu matanya"- putra mengambil kain berwarna merah. Senada dengan dres yang nayya pakai malam ini. Maroon dres
Nayya mengerutkan dahinya. "gak gak, nanti bulu mata aku copot lagi"
"Tinggal dipasang lagi atuh sayang"
"gak mau ah putraaaa"- nada bicara nayya berubah menjadi manja. Membuat putra gemas sendiri melihatnya
"kalau nayya gak mau ditutup matanya, yudah putra pulang duluan aja. Kita gak jadi dinner romatisss"- putra membalikkan badannya segera ingin beranjang dari sana. Tapi, nayya terlebih dahulu menarik tangannya
"iya deh, Cewe tercantik di rumah ngalah"- nayya pasrah
Putra Tersenyum. "nah gitu dong"- dgn cepat ia memakainya kain merah itu menutupi matany coklat nayya
"jangan macem macem loh ja!"- ucp nayya saat kain itu sudah menutup rapat matanya
"Gak macem macem kok nay, satu macem aja"
"apaa sih?!"
"Santai mba nya"
"makanya jgn ngeselin!"
"makanya jangan gemessin!"
"Gak jelas!"
"kok malah barentem sih! ayo masuk"- putra menarik pelan tangan nayya menuju dalam restoran
Nayya hanya diam merasakan apa saja setiap langkahnya.
"kita naik tangga nay."- ucp putra
"hah?!"- nayya tersentak kaget
"kok tangga sih?! Kenapa gak di bawah aja"
"biar romantis di atas aja"
"ja, aku matanya di tutup mana liat"
"Kan ada aku"
"iya deh ah!"
Nayya pun menaiki tangga dengan dibantu aba aba dari putra. Selesai tangga itu di naiki nayya masih saja di bawa putra berjalan lurus sampai sampai putra bilang angkat kakinya ada tangga lagi. Mendengar itu nayya hanya mendengus kesal namun sekuat mungkin ia tahan, dinnernya malam ini harus berjalan dengan lancar
"cape ja"- lirih nayya, tangga kedua ini cukup banyak. Membuat ia kewalahan.
"5 langkah lagi sampe beneran deh"