"Abah Ambu feza kangen" ucp nayya disela-sela pelukan.
"kami juga kangen sama kamu, gimana kabarnya?" tanyanya melepas pelukannya.
Nayya Tersenyum manis. "baik Ambu, baik banget. Abah sama Ambu gimana??" tanya nayya berbalik.
"kita baik juga."
"wah, baju kalian bagus" Puji Ambu kepada nayya dan putra.
Nayya terkekeh malu. "Ah bisa aja"
"biar kaya pejabat Ambu Abah" celoteh putra.
"cocok kalian jadi pejabat" Puji Abah pula.
"udah deh, hobi banget muji nih" Ucp nayya malu malu. Semua terkekeh.
"Ambu pakai apa kesini?"
"ikut siapa?"
"biasa, ikut orang tua Ajeng. "
"ohh"
Setelah acara dimulai mereka pun menyaksikan secara sesama. Emang sesama gblk
---
Hari yang cerah bagi nayya dan putra, mereka memutuskan untuk pergi kelapangan luas dan sepi yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumah mereka, Ypsss putra aknn mengerjakan nayya mengendarai mobil.
Nayya nampak gugup, jantungnya berdegup kencang. ia kini sudah ada dalam posisi pengemudi.
Nayya menatap putra. "raja, takutt"
Putra terkekeh pelan "Katanya mau belajar" ejeknya.
Nayya memanyunkan bibirnya, "Tapi entah kenapa aku jadi gugup gitu"
Putra Tersenyum lebar. "nggak papa, santai aja rileksasikan aja"
Nayya menggangguk lalu ia menarik nafasnya dalam-dalam, dibuangnya secara perlahan. Menegakkan tubuhnya dan memulai mengambil ancang-ancang ingin memulai atau menyalahkan mobilnya.
nayya mulai menggas perlahan, ia mengikuti apa saja omongan putra yang kini duduk di sebelahnya sembari mengarah-arahkan.
putra Tersenyum lalu bertepuk tangan kagum, nayya sudah mulai bisa menjalankan mobil walaupun sedikit tidak lancar. Tapi, cukup bagus.
"pinter sayang aku" ujar putra.
setelah beberapa jam nayya berkeliling-keliling sekitar, mereka memutuskan untuk pulang. Merasa sudah cukup, putra Tersenyum ia menatap jalan lalu menatap nayya.
"kamu yang bawa, ayo pulang kerumah" Suruh putra.
Nayya menoleh, kaget. "nggak mau, nggak. Bnyk orang!" Tolaknya keras.
putra menggelang. "Nggak papa, udah jago kamu sayang, tapi, malah cepet loh kalau belajarnya dibanyak orang"
nayya menggangguk menuruti, ia berdoa semoga tak terjadi apa-apa, setelah itu ia pun langsung pergi meninggalkan lapangan itu menuju rumah.
nayya bernafas lega saat dirinya dan putra sudah sampai, ia tersenyum karena mereka tak terjadi apa-apa dan kini nayya telah bisa mengendarai mobil.
"tuh bisa kan" Ujar putra
"iya aku bisa"
"pinter istrinya akuu" Putra mengacak rambut nayya gemas.
Nayya memajukan bibirnya, karena putra rambutnya kini menjadi berantakan.
"ish, rambut akukan jadi berantakan!" Rajuknya.putra terkekeh, ia beralih menjadi kepipi lalu mencubit pipi nayya lagi, sedangkan nayya melotot tajam karena ini amarahnya tengah meluap.
"sakit tau nggak!"
"hahaha iya maaf Cintee"
°°°
Malam hari.
"raja, ayo makan" Teriak nayya dari meja makan,
putra yang berada dikamar segera bangkit dan pergi menghampiri nayya.
Ia tersenyum saat nayya duduk di kursi meja makan, yang kini tengah menunggunya.
"kamu lama ya nunggu aku?" tanya putra, kini dirinya sudah berada di tempat duduk tepat di hadapan Nayya.
Nayya menggeleng.
"nggak, baru aja selesai" Ujarnya jujur.Putra menggangguk.
"suapin dong" Pintanya dengan manja.Nayya berdecak. putra mendadak jadi manja?
"Tumben, kenapa? Kamu sakit?"putra menggangguk pelan, sebenarnya kepalanya sedikit nyeri, tapi cuma sedikit.
"nggak""Bener?" nayya memastikan.
putra mengagguk lagi.
"iya beneran" Ia Tersenyum. "ayo suapin"Nayya pun mengangguk lalu ia menyuapi putra dengan telaten.
Setelah makanan selesai, putra menendang kepalanya erat. sekarang ia meringis kesakitan karena nyeri di kepalanya bertambah.
"Katanya nggak sakit, sekarang kesakitan terus muka kamu pucet lagi" Ucp nayya sedikit mengomel.
putra tak ingin berdebat, sungguh. Kepalanya sekarang sangat sakit. "kekamar ya, kepala aku sakit" Pinta putra dengan nada lemah.
"yudah, ayo" Nayya menuntun putra menuju kamar. Setelah itu ia baringkan tubuh putra telat di kasur.
"kamu kenapa?" Tanya nayya lembut.
"makanan aku nggak enak ya?"
Putra menggangguk cepat, ia takut nayya salah paham. "nggak, enak makanan kamu, enak banget lagi" pujinya.
"terus kenapa? jadi sakit gini?" nada nayya kini sudah berubah menjadi khawatir.
"Aku nggak apa-apa, Udah ya. Mungkin ini cuma sakit biasa, pasti besok bakalan sembuh" ujarnya.
"yang bener?"
"kita ke rumah sakit aja yuk?"
"takutnya ada apa-apa lagi"
"udah nayya, ayo tidur"
Nayya mendengus, putra tak ingin menuruti perintahnya. Ia pun pasrah dan membaringkan tubuhnya disamping putra lalu mereka pun tidur.
---
Vote sekarang bee.
![](https://img.wattpad.com/cover/221574001-288-k525442.jpg)