Nayya mendekati putra lalu memegang tangan pria itu. "raja?"
Putra Langsung menoleh, lalu sedikit menatap nayya sinis. "apa sih?" bahkan meningkatkan volumenya.
nayya kaget. "Ka-kamu ke-kenapa?" Tanya nayya gelagapan.
"nggak papa" Putra meningkatkan nayya, lalu tidur dikasur dengan membelakangi nayya.
nayya menghela nafas lalu ikut berbaring dikasur dengan menghadap punggungnya putra.
"kenapa tiba-tiba berubah?" batin nayya.
Nayya trus menatap punggung putra sendu. Nayya mencoba melihat wajah putra dengan pelan ia menengok kearah putra, hanya ingin tau putra sudah tidak atau tidak.
Dan ..... Belum tidur.
"kenapa dia diam? sama sekali tak memperdulikan saya?" tanya lirih batin nayya. Bahkan ingin menangis.
nayya memilih membalakangi putra, air matanya sudah tak bisa ditahan lagi. baru kali ini putra membuatnya nangis.
"kenapa kamu berubah ja? Di saat aku udah sayang dan nggak mau kehilangan kmu. Kamu malah gini" Batin nayya, air matanya sudah keluar begitu bnyk.
"feza harusnya nggak terlalu ngambil keputusan secepat ini, kalau gini teh gimana? Akang putra cuma manis pas awalnya aja. feza nyesel!" batin nayya menggebu.
Setelah meluapkan rasa sedihnya nayya pun berlarut dari tidur.
°°°
Nayya membuka matanya perlahan, nayya menoleh kesamping, masih ada putra yang terlelap.
Nayya bangun dan mengusap pipi putra pelan.
"jangan berubah lagi ya, aku udah sayang." gumaan nayya. Lalu pergi kekamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya.tak butuh waktu lama, nayya keluar dari kamar mandi. Ia kembali mengamati putra, pria itu masih sama. Belum bangun.
Nayya Tersenyum, lalu berjalan kearah putra. Ingin membangunkannya karena jam juga sudah hampir siang
Nayya membelai pelan rambut putra.
"raja, bangun. Udah pagi loh"Vote ya
![](https://img.wattpad.com/cover/221574001-288-k525442.jpg)