sesingkat itu?

1.1K 63 0
                                        

pagi, dihari ini.

dimeja makan sudah terdapat putra nayya Ambu dan Abah. Mereka sedang menikmati makanan yang dimasak nayya dan ambu.

Ambu Tersenyum, "Mau nambah lagi gak put?"

Putra menggelang. "ngga makan mbu, segini juga putra udah kenyang kok."

Ambu mengagguk.

"feza? Hari ini kamu mengajarkan?"- tanya Abah.

nayya berfikir sejenak. "pengen sih, Tapi, sama siapa? Jeje sama farel teh lagi gada. masih ada kesibukan mereka."

"jngn malas, malas atuh fe, kasihan anak anak. Pasti mereka nungguin kamu, Ayo siap siap sana. Yang semangat. "bujuk Ambu.

Nayya mengagguk pasrah, bukannya malas. Tapi ia hanya tak mau saja mengajar sendiri biasanya ia ditemani dengan temannya.

"iya mbu, bah, feza siap siap dulu."- nayya berjalan meninggalkan mereka.

Putra menatap nayya Sampai ia masuk kamarnya. "Nayya mengajar dimana bah, mbu?"

"dia mengajar ditempat kampung ini juga kok, gak jauh dari sini.Kenapa putra?"

"mm"- putra berdehem.

"kenapa? Mau ikut, boleh kok. Disana ramai anak-anak loh put."ucp Abah.

"kita berdua juga mau pergi berkebun, kamu pasti nanti sendiri dirumah. Ikut aja."- sambung Ambu.

Putra akhirnya mengagguk. "Iya bah Ambu, putra ikut. Putra siap siap dulu."

---

Nayya keluar dari kamar dengan baju yang biasanya untuk ia mengajar.

Di lihatnya orang tuanya masih duduk dimeja makan, berdua saja. Tidak ada putra.

"Ambu, Abah. Feza berangkat dulu ya, Assalamualaikum."- Nayya berpamitan.

"Walaikumsalam."

"fe, tung--" terpotong

"nay tunggu!"- putra nampak bergegas menuju nayya

Nayya menatap putra, heran. Putra nampak rapi

"ada apa kang?"

"putra mau ikut katanya fe, "- sahut Ambu.

Putra menggangguk. "iya gue ikut ya."

senyum nayya mengembang. "yudah kang, Ikut aja kok."- nayya seketika bersemangat.

---

Nayya dan putra sampai ketujuan.

Tempat nayya mengajar memang sangat sangat sederhana. Semacam gubuk. Namun masih bisa di gunakan.

Putra mengamati sedikit ada rasa tidak percaya. "ini tempatnya"- putra memastikan.

Nayya mengagguk. "ini kang, kecil ya kang."

Putra diam tak merespon.

"andai aja feza punya uang banyak, feza bakalan renovasi semuanya. biar dilihat layak. Tapi, sayangnya feza gpunya uang."

"sabar."- itu ucpan putra menanggapi.

Nayya Tersenyum lalu menggangguk.

cewe kampungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang