"ah! si akang bisa aja"- nayya menunduk karena malu.
Putra terkekeh, "Cie blush"
Nayya dengan cepat menutupi pipinya, "a-apaan s-sing kang"
putra tak menjawab ia menatap lekat setiap inci wajah nayya.
"cantik"- gumaan putra.
Nayya yang mendengar itu lekas-lekas memalingkan Wajahnya dari pandangan putra, dia tau pasti saat ini wajahnya memerah padam.
"k-kita k-kemaa kang?"- nayya mengalihkan pembicaraan
Putra nampak berfikir sejenak, "Kemana aja, guekan ngga tau daerah sini"
nayya mengagguk-angguk. "kita ke bukit aja gimana?!"
putra menggangguk mantap.
"besok ya, Hayo kita tidur nay. Besok pagi kita berangkat"- ucp putra menarik lembut tangan nayya menuju rumah.
---
Sesuai janji mereka kemarin. Naya dan putra sudah siap akan berangkat menuju bukit yang tak jauh dari kampung
Dengan membawa tas ransel 2 dan satu tenda. apa?! Yang bener tuh kok tendanya cuma satu!
"nay, put. Kalian hati-hati ya, saling menjaga ya"- ucp Ambu
Abah menggangguk, "Apa lagi putra, jaga nayya ya"
"siapp Abah Ambu sayang"- jawab serempak nayput
Sayang? haha mereka sudah terlalu dekat makanya putra berani bilang sayang keabah dan Ambu nayya. Abah dan Ambu tidak mempermasalahkan itu. Bahkan mereka sudah mengagap putra sepeti anaknya sendiri.
setelah berpamitan putra dan nayya langsung saja meluncur, waktu yang mereka makan pun tak sedikit. Kemungkinan sekitaran 3jam atau lebih.
3jam sudah berlalu, akhirnya nayput sudah sampai dibukit yang serba hijau itu. Kalaupun banyak pengunjung namun kehijauan nampak tak pudar sedikit pun.
putra menatap kagum bukit itu, walaupun cape karena tiga jam lama nya namun saat sudah sampai serasa cape itu terbayar karena indahnya bukit yang tak terlalu tinggi ini
"Ayo nay, gue udah ngga sabar keatas. Mau liat dari atas. Pasti tambah bagus"- putra menarik tangan nayya lembut, putra sudah tak sabar ingin melihat pemandangan dari atas, pasti lebih bagus.
tak terlalu lama juga mereka berjalan menuju bukit bagian atas. setelah sampai putra dan nayya dengan cepat membangun tenda.
Setelah sudah membangun tenda merek mencari kayu bekas disekitar, berencana ingin membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka nanti malam
Malam tiba
Dingin sudah menyelimuti, dengan cepat mereka menyalahkan api unggun agar tubuh serasa hangat
Apa unggun menyala.
nayya menggosok-gosokan tangannya. "huftt dingin banget"
tidak ada respon dari putra, ia hanya menatap nayya lekat.
putra seketika mendekati nayya lalu dibawanya dalam dekapannya, erat.
![](https://img.wattpad.com/cover/221574001-288-k525442.jpg)