jangan

1K 45 0
                                    

putra membawa nayya kedalam pelukannya, "Please, nay jgn nangis gue ngga sanggup liat lu kaya gini"- katanya.

Nayya tak merespon, Air matanya terus semakin deras dan kini tangannya membalas pelukan putra.

"ma-maaf f-feza k-kang, Hiks..."- isakan nayya.

putra menggelang, "Lu nggak salah, gue yang salah. Gue udah jahat buat lu nangis kaya gini, maafin gue nay."

"hiks... M-maafin f-feza ngg-ngga b-bisa balas cinta a-akng, hiks..."

"Nay, lu ngga salah. gue tau lu gak terima gue karena ada sesuatu. gue janji bakalan putusin pacar gue, bilang baik-baik sama dia, kalau gue sayang sekarang sama lu."

"j-jangan kang--"

"please nay, gue sayang banget sama lu"- lirih putra.

Naya diam tak merespon.

"jgn nangis lagi ya,maafin gue."- putra menghapus air mata nayya. Nayya Tersenyum lalu menggangguk.

Mereka mempererat pelukannya, Menikmati suara pagi bukit. Suasana kini sudah membaik, walaupun sedikit ada kecanggungan.

setelah sudah cukup, nayput segela pulang kerumah.

---

"Assalamualaikum, Abah Ambu"- mereka yang tengah menonton tv pun menolah, nayya dan putra sudah kembali akhirnya.

"Walaikumsalam, akhirnya anak Ambu Dateng juga"- nayput Tersenyum lalu Salim.

"kalian pasti cape, istirahat gih"- suruh Abah, nayput menggangguk. Lalu pergi kekamar masing-masing.

Nayya berjalan kearah kamar dengan wajah yang kelelahan.

nayya Tersenyum, "hai Bubi"

"gimana Bubi kabarnya? Feza kangen nih"- nayya membawa Bubi kepelukannya.

"feza tadi ditembak akang putra Bubi, akang putra ternyata cinta juga sama feza"

"Tpi, akang putra masih milik orang"

"kalau akang putra jodoh feza maka dekatkanlah kalau bukan ya jauhkanlah."

---

Tepat tanggal 4 mei ini. Dimana hari yang paling sedih bagi nayya.

ya,hari ini terakhir putra berada dikampung. Yuli dan andre kini sudah menjemput putra.

Putra kini sedang mengemasi barang-barang dengan berat, jujur. Ia tak sanggup meninggalkan kampung ini apa lagi nayya.

kini yang lain tengah berada didepan rumah sedang menunggu putra.

Putra menatap seluruh penjuru kamarnya, ia pasti akan merindukan kamar ini.

Dengan berjalan lambat putra menemui mereka didepan rumah.

Paput Tersenyum, "Udah siap ja?"

Putra menggangguk, "iya"

"pamitan dulu, sayang"- putra menggangguk

putra berjalan kearah Ambu dan Abah, mereka tersenyum melihat putra.

Putra memeluk erat Ambu, "Makasih banyak Ambu, putra pasti kangen banget sama Ambu. Makasih sekali ambu, Ambu memberikan putra pelajaran disini. Putra sebenernya tak mau pulang, tapi. sebentar lagi ujian."

Ambu Tersenyum, "Iya, sama-sama. Jangan nakal lagi ya, sering-sering kesini"

putra Tersenyum lalu beralih keabah.

putra memeluknya, "bah, putra pulang. Makasih bah, Abah mengajarkan semuanya kepada putra. Sekali Makasih, putra pasti akan kangen sama Abah"

Abah Tersenyum, "iya putra, sering-sering kesini"- putra menggangguk lalu beralih kearah nayya.

---

Siapa Disni yang sedih putra pulang ke Jakarta?

"Gue"- nayya







cewe kampungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang