44

928 36 3
                                    

Mareka duduk dibalkon kamar, dengan posisi cukup dekat dan putra merangkul nayya.

"Siti nayyarafeza" Ucp putra.

"Apa?"

"Nggak papa kok" putra terkekeh pelan.

Nayya menatap sinis putra. "Nggak jelas iih!"

Putra cengengesan. "hehe maaf"

nayya tak menjawab, ia hanya memajukan bibirnya beberapa centi.

"kenapa bibirnya? minta di kis ya?"

Nayya berdecak. "nggak!"

Putra tertawa. "iya-iya enggak kok"

"nggak lucu tau!" Nayya memalingkan wajahnya.

"Dih, ngambek ya?" Tanya putra seraya menahan tawanya.

"ngambek kok di tanya sih!" gumaan nayya namun masih terdengar oleh putra.

"aku denger loh yang"

"kamu mau apa? Biar nggak ngambek lagi" Bujuk putra.

"Mm, mau??" Nayya berfikir sejenak. "mau seblak yang pedes itu"

"yudah ayo, aku juga mau"

"kita pakai gojek atau langsung ke sana aja nay?"

"kesana aja, aku juga pengen jalan-jalan"

"yudah siap-siap sana" suruh putra.

Nayya menggangguk, merekapun bersiap-siap.

Skip perjalanan.

"Ja, aku kayanya pengen deh belajar bawa mobil" Ucp nayya tiba-tiba.

Putra kaget. Ia menatap nayya aneh, "Yang bener kamu nay??"

"iya, beneran putra" Ucpnya lalu menggangguk mantap.

Putra menggangguk pelan. "Yudah, iya. Nanti kapan-kapan aku ajarin ya"

Nayya Tersenyum. "beneran?" Ucpnya berbinar.

Putra menggangguk. "iya sayang"

Nayya berseru senang, bahkan ia memberikan putra sebuah ciuman yang ia ciptakan dipipi putra.

"eh, main cium-cium aja"

"bilang aja suka" ucap nayya menggoda.

"itu mah, lebih dari kata suka, malah buat candu" ucp putra lalu mengedipkan matanya kearah nayya. Genit!

"Iiih! Genit ah!" ucp nayya lalu terkekeh

"nggak papa, sama istri mah bebas"

"hahaha iya-iya"

Skip tukang seblak

"pak saya beli seblak dua ya" ucp putra kepada si bapak.

"Level berapa ya?" tanya di bapak.

Putra menoleh kearah nayya, "Level berapa nay?"

"Sepuluh" ucp nayya asal.

Putra melotot, "Yang bener ah!"

Nayya tertawa melihat ekspresi putra.
"nggak bercanda, level lima aja"

Putra menatap sinis nayya.
"dih"

"level lima ya pak"

Setelah beberapa menit akhirnya seblak yang mereka pesan datang. Tanpa berlama-lama nayya dan putra pun menyantap makana mereka.

Skip hari weekend.

Hari dimana kedua sejoli akan berbahagia, kedua sejoli yang bertemu tak terlalu lama tapi mantap untuk menikah ini pun tersenyum bahagia, karena tepat hari ini Rafi dan juga Ajeng akan melangsungkan pernikahan, disebuah gedung mewah.

Anggep aja itu baju yang dipakai oleh nayya dan juga putra. Kwkwk

S

uasana digedung cukup ramai. Wedding rafjeng tak kalas mewah dari pernikahan nayya dan putra.

Di saat masuk, mata mereka tertuju kepada dua sejoli yang sedang bercanda tawa, siapa lagi kalau bukan kenneth dan juga Salma.

"eh, kalian!" Teriak Putra, membuat salneth replek menoleh.

"anjayy! baju boyy!" Ucp kenneth, saat melihat baju nayya dan putra sama.

Salma bertepuk kagum. "Copeland dong, parah si ini"

"kan keluarga harmonis" ucp putra menyombongkan dirinya.

"Aamin" sahut nayya.

"Salma, kita Rungan Ajeng yuk, saya mau liat dia" Ajak nayya dan Salma menggangguk, mereka pun keruangan Ajeng. Kalau para lelaki menunggu di tempat duduk saja

Setelah masuk, mata mereka sudah tertuju kepada wanita yang sudah siap dengan balutan make-up dan juga baju pengantin, siapa lagi kalau bukan Ajeng.

"Ajeng!" Seru Salma dan juga nayya.

Ajeng menoleh lalu tersenyum, mereka pun berpelukan.

"selama ya ajeng"

"Selamat ya Jeje"

"hmmm, makacihh kalian, Jeje jadi seneng deh"

"Feza jadi Sedih" ucp nayya sedih

Ajeng ikut sedih. "feza jangan gitu, nanti Jeje ikut sedih lagi"

"eh udah udah, kok jadi mellow, kan hari ini hari bahagia" ucp Salma mencoba mencairkan suasana.

"nanti makeup luntur lagi"

Nayya dan ajeng Tersenyum lalu terkekeh.

"feza, Ambu ada loh disini" kata Ajeng.

"hah? Yang bener?"

"iya, masa Jeje boong sih"

"yudah, feza keluar dulu. Salma kamu disini aja ya temenin Jeje"

"Iya nay" nayya keluar dari ruangan Ajeng. Ia berjalan mencari cari keberadaan orang tuanya.

Saat mencari, mata nayya tertuju pada putra dan Ambu dan Abah. Dengan cepat ia langsung menghampiri mereka yang tengah bercanda gura.

"Ambu Abah" Mereka menoleh, dilihatnya ada nayya yang sedikit berlari kearah mereka.

"feza" Ucp mereka yang kini tengah berpelukan bertiga.

cewe kampungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang