16 | 4² + 3² = √25

7.3K 783 112
                                    

Kamis siang ini begitu panas. Ketika bel istirahat berbunyi, para murid langsung saja menyerbu kantin bak tengah berperang. Kelas Bulan baru saja selesai pelajaran olahraga, bayangkan saja keadaan kelas mereka saat ini.

Sudah panas, banyak keringat, lengkap sudah penderitaan kelas ini. Sebenarnya ada dua AC di kelas X IPA-1, letak ACnya yang satu ada di atas tempat duduk Angin dan Merkurius, dan yang satu lagi ada di samping papan tulis. Akan tetapi para murid lelaki berjajaran di depan AC dengan naik ke meja yang membuat kelas malah bau sebab keringat menyebar dengan cepat!

"TURUN NGGAK KALIAN?! HAH TURUN!" Pelangi sudah beracak pinggang seraya memukul badan para cowok-cowok yang berdiri bergerombol di atas meja Angin.

"TURUN KALIAN!" tekan Pelangi seperti tengah memarahi anaknya. "Kalian tuh bau banget tau nggak?!" kesalnya.

"Udahlah Lang kita ke kantin aja yuk," ajak Bulan menarik-narik Pelangi.

"Nggak!" tolak Pelangi. "Di sana nanti malah tambah ungkep tau! Banyak keringet pasti," ujar Pelangi yang masih memakai baju olahraga.

"Yaudah kalau gitu ayo ambil baju di loker, terus ganti baju. Keburu nanti masuk loh," ingat Bulan.

"Nah iye tuh sono sono ganti baju sono!" usir Merkurius hendak membuka baju karena gerah.

"Heh! Jangan buka baju! Jorok!" teriak Pelangi kesal.

"Hih! Jingin biki biji! Jirik!" Merkurius mengurungkan niatnya dan meniru ucapan Pelangi dengan menye-menye.

"Ketua kelas nggak ada akhlak!" timpal Bulan ikut kesal karena Merkurius tak mengurusi anak buahnya, tapi malah ikut-ikutan ngerombol di depan AC.

Yang paling menikmati angin AC itu si Angin, cowok itu membuka mukutnya lebar-lebar serta kedua mata terpejam menikmati suasana. Astaga... seperti dunia milik dirinya sendiri!

"Huss huss sana!" usir Merkurius pada kedua gadis yang sedari tadi kesal terhadap tingkah lakunya.

Bulan dan Pelangi akhirnya memutuskan untuk pergi dari kelas menuju loker mereka. Di perjalanan mereka terus menyumpah serapahi para laki-laki yang tak kunjung ganti baju, tapi malah bersantai-santai di dalam kelas.

"Ehhhh stop!" Bulan mencegah Pelangi untuk berhenti sejenak di lorong ruang guru, hal itu mampu membuat Pelangi berdecak.

"Ada apa sih Lan? Katanya mau ganti," ujar Pelangi.

"Tuh Kak Gerhana kenapa ya? Mukanya ngeri banget habis keluar dari ruang guru," tanggap Bulan, lalu ketika Gerhana berhenti di depan ruang guru dengan menghela napas berat, Bulan menarik Pelangi agar bersembunyi di balik dinding.

"Buang-buang waktu tau nggak?" kesal Pelangi dengan suara kecil.

"Diem dulu, gue kepo nih," kata Bulan atensinya penuh pada Gerhana yang air mukanya menunjukkan bahwa lelaki itu tengah kelelahan.

Mata Pelangi melirik arlojinya sejenak, lalu kembali mengawasi Gerhana seperti apa yang dilakukan Bulan.

"Ini bentar lagi udah masuk woi!" bisik Pelangi. Lalu cewek itu menaruh lengannya di atas bahu Bulan sebagai tumpuan.

Posisi Bulan kini berada di bawah Pelangi dengan satu kaki ditekuk di depan dan kaki lainnya seperti bersimpuh. Kepalanya muncul sedikit di balik dinding untuk mengintip Gerhana.

"Bentar doang plissss gue kepo nih dia ngapain," jawab Bulan, matanya masih menatap Gerhana tanpa memperdulikan tatapan aneh para murid yang berlalu lalang.

GERHANA {BELOVED HACKER} SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang