32 | HARAPAN

5.1K 618 49
                                    

Ketika Gerhana kembali ke ruangan Nathan, beberapa menit setelahnya banyak yang mengunjungi Nathan. Rata-rata anak Cosragar membawa bingkisan yang mewah-mewah.

"Misi punten! Jodohnya Putri Sofia datang membawa sejuta kerinduan!"

Itu suara Mars Alzebra, salah satu kawan Nathan yang otaknya sangat senglek. Cowok itu bila berkumpul selalu saja membahas salah satu kartun disney Sofia. Itu loh, putri kerjaan yang bajunya warna ungu.

"WOAH! SOBAT HALU GUE! KAKI LO PATAH KAGA NIH?" Mars memeluk Nathan sejenak dan kemudian mengetuk-ngetuk kaki Nathan. Cowok itu tak ada malunya, bahkan Semesta--Mama Nathan-- tertawa kecil melihat tingkah Mars.

"Mars goblok! Yang ditusuk perut, bukan kaki," celutuk Raga memutar kedua bola matanya jengah.

"Ya kan siapa tau sakitnya merambat sampai ke kaki," jawab Mars.

"Serah lo dah. Pusing ngomong sama autis," tutur Raga beralih duduk di sofa ruangan Nathan.

"Eh iya, ini Bang bingkisan dari kita." Laskar memberikan bingkisan buah-buah dan roti pada Nathan.

"Thanks Las, duh ngrepotin nih gue," kata Nathan terkekeh kecil.

"Heh para kumpulan jamet, lo nggak bawa apa-apa nih buat gue?" tanya Nathan pada Raga, Mars, dan Aska. Mereka itu teman karib Nathan.

"Bawa dong! Ciwi-ciwi sini mana bingkisannya!" Mars menggerak-gerakkan jari-jarinya meminta pada para gadis yang tak lain lagi adalah kumpulan Stela. Bisa dibilang, Nathan memang dekat dengan Stela.

"Noh," ujar Leyci, salah satu teman Stela memberikan kotak besar pada Mars.

"Apa nih isinya? Besar banget," kata Nathan.

"Ntar buka waktu kita pulang aja," jawab Mars.

"Dih."

Kemudian teman-teman Gerhana memberikan bingkisan pula pada Nathan. Gerhana sedari tadi curi-curi pandang pada gadis yang berdiri di sebelah Angin. Dia Bulan. Sebenarnya Bulan juga diam-diam melirik Gerhana.

"Makasih semua! Ya Allah berasa jadi raja gue," kekeh Nathan.

"Eh by the way Samudra sama Bang Bintang nggak ke sini ya?" tanya Nathan sebab sedari tadi tidak melihat kedua orang itu.

"Rapat OSIS bahas event buat ulang tahun sekolah," jawab Raga.

"Oh gitu. Lo nggak ke sekolah Bang? Nggak ikut rapat?" tanya Nathan, pandangannya lurus menatap Gerhana.

Gerhana menggelengkan kepalanya. "Gue dari pagi jagain lo, nggak wajib rapat buat mantan OSIS," jawab Gerhana.

"OMG! NATHAN PANGERANKU! PRINCESS DATANG! YA AMPUN NATHAN KOK BISA SIH LO KENA TUSUKAN?!"

Suara heboh dari seorang gadis yang baru saja masuk ke dalam ruangan Nathan membuat semuanya meringis kecil. Astaga, sudah dipastikan kamar inap Nathan akan menjadi seperti hutan.

Gerhana terkejut sebab gadis yang baru saja masuk dengan ke-empat temannya itu adalah Bianca. Dan yang paling membuat Gerhana bingung, ada Claudia di sana.

GERHANA {BELOVED HACKER} SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang