13 | DATE(?)

6.5K 768 94
                                    

Selepas berbelasungkawa ke rumah Bintang, kini Gerhana menghantar Bulan untuk pulang ke rumah. Keduanya hampir sampai di rumah Bulan.

"Udah sampai," ujar Gerhana ketika berada di depan gerbang. "Ganti baju aja terus balik ke sini lagi," lanjut cowok berkaos hitam itu.

"Emang mau ke mana Kak? Harus pakai apa?" tanya Bulan menaikkan salah satu alisnya.

"Buruan," jawab Gerhana tidak sesuai pertanyaan.

Mau tak mau Bulan menurut saja pada Gerhana. Ia turun dari mobil sport Gerhana dan masuk ke dalam rumah. Sepeninggalan Bulan, Gerhana menghela napasnya menatap punggung kecil yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Kenapa gue jadi kayak gini?" tanyanya pada diri sendiri. Dirinya saja bingung entah kenapa ia menjadi lebih care dengan gadis bernama Bulan itu.

"Apa gue dipelet sama tuh bocah?" lantur Gerhana ngawur.

Sembari menunggu Bulan, cowok itu memainkan games di ponselnya. Jika kalian berpikir Gerhana akan memainkan ML, PUBG, atau Free Fire kalian salah. Cowok itu lebih suka bermain tebak gambar atau memecahkan soal-soal untuk ujian kelulusan.

Tak berselang lama kemudian, Bulan datang dan masuk ke dalam mobil dengan baju kaos abu-abu bercorak biru putih serta celana pendek sepaha dan tak lupa gelang perak sebagai pemanis tangan mungilnya. Rambut yang tergerai membuat Gerhana terdiam sebentar meneliti gadis di sampingnya itu kemudian ia memalingkan wajah ke samping.

Gadis itu bahkan sudah mengganti tasnya yang semula berwarna abu-abu menjadi tas berwarna putih dengan kombinasi coklat.

"Emang kita mau ke mana Kak?" tanya Bulan membuat Gerhana spontan menoleh ke arahnya.

"Jalan," jawab Gerhana, penglihatannya begitu intens menatap manik mata Bulan.

Jika ditatap seperti ini, benar-benar membuat perut Bulan dipenuhi kupu-kupu yang berterbangan.

"O-oh gitu," jawab Bulan sembari meneguk ludahnya kasar.

Menyadari sikap Bulan yang mungkin saja tengah gugup, Gerhana memutuskan kontak mata dan menyalakan mesin.

Cowok dengan baju hitam itu mengendarai mobil sport hitamnya dengan kecepatan standar. Tidak biasanya Gerhana keluar menggunakan mobil dan ditemani oleh seorang gadis. Biasanya ia pergi dengan saudaranya, Nathan atau mungkin Mamanya bila ingin diantar arisan atau kumpul bersama teman-temannya.

"Bosen?" tanya Gerhana tanpa menatap Bulan sebab daritadi suasana hening dan begitu canggung.

"Iya," jawab Bulan jujur.

Tangan Gerhana bergerak memutar musik. Alunan musik love story milik Taylor Swift menggema indah membuat Bulan ikut bersenandung kecil.

"Kenapa Kak Gerhana ajak aku jalan?" tanya Bulan menoleh menatap Gerhana.

Gerhana ikut menoleh kemudian menaikkan salah satu alisnya seolah-olah berkata 'emang kenapa?'.

"Tumbenan gitu Kak Gerhana ajak jalan Bulan. Biasanya kan kalau Bulan apelin pasti selalu cuek, dingin," ujar Bulan bersamaan dengan Gerhana yang sudah kembali fokus menyetir.

"Udah suka ya sama Bulan?" goda Bulan tersipu malu. Posisinya masih setia memperhatikan Gerhana dari samping.

"Menurut informasi dari goggle, kalau cowok ajak jalan cewek kemungkinan suka," lantur Bulan.

GERHANA {BELOVED HACKER} SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang