Hari ini jadwal anak OSIS latihan pelantikan untuk ketua OSIS yang baru. Gerhana tersenyum tipis melihat semangat yang berkobar dari para anggota. Saat ini mereka tengah istirahat sebentar di pinggir lapangan, setelah itu akan melanjutkan latihan lagi.
"Nih, minum."Gerhana yang tengah duduk berselonjor di tanah merasakan sengatan air dingin menjalar di pipinya. Cowok itu lantas mendongakkan kepala melihat si empu.
"Thanks," ucap Gerhana mengambil air dingin itu.
Dilihatnya sang gadis yang tengah membungkukkan badannya itu tersenyum lebar. Badannya yang semula menutupi sinar matahari, kini berpindah posisi untuk duduk di sebelah Gerhana, membuat sengatan panas matahari sayup-sayup mengenai wajah putih Gerhana.
Bulan, gadis itu ikut duduk berselonjor. Masing-masing telapak tangannya berada di samping badan menjadi tumpuan agar tidak jatuh. Sesekali cewek itu menatap Gerhana dengan keringat yang bercucuran saat meneguk minum yang ia berikan. Dengan mendongakkan kepalanya, jakun Gerhana naik turun membuat Bulan salah fokus. Apalagi separuh wajah cowok itu terkena sinar matahari, damagenya brooo!
"Kenapa bisa di sini?" tanya Gerhana setelah meneguk air hingga tandas. Kemudian botolnya ia lempar ke tempat sampah yang letaknya berada di dekat pohon dan tepat sasaran.
Bulan mengerjapkan matanya agar sadar. "Jamkos, jadi aku keluar kelas," jelas Bulan.
"Tumben nggak sama temen lo?" tanya Gerhana menoleh pada gadis di sebelahnya. Cowok itu sangat hapal betul jika Bulan ke mana-mana pasti selalu dengan Pelangi.
"Pelangi tadi diapelin Laskar, terus diajak ke mana gitu nggak tau. Katanya ada yang penting," jelas Bulan.
"Oh," jawab Gerhana mengalihkan pandangannya pada arloji hitam di pergelangan tangan.
"Masuk sana gih, ketahuan Bu Laras dihukum nanti," ujar Gerhana menatap Bulan.
"Padahal aku pengen lihat Kak Gerhana latihan," cibir Bulan mengerucutkan bibirnya lucu.
"Kepala batu," tanggap Gerhana kemudian ia bangkit berdiri dan menyugar rambutnya yang basah sebab keringat.
Bulan yang masih duduk selonjor pun terdiam karena wajah Gerhana begitu manis di matanya. Sial, lelaki itu mampu membuat atensi Bulan tak dapat teralihkan.
***
Jika kalian tidak menyukai pelajaran PPKN, maka kalian satu server dengan Bulan. Gadis itu sangat bosan mendengar sang guru yang terus saja mengulang materi. Padahal sudah diulang-ulang selama dua minggu!
Matanya seketika menjadi kantuk, berulang kali dirinya hampir terjatuh karena mengantuk. Menguap kecil, Bulan melirik guru wanita yang tengah menjelaskan dengan suara kecil. Sudah materi membosankan, suaranya kecil seperti semut. Berasa banget deh didongenin!
Ia kemudian melirik Pelangi yang ternyata tertidur pulas. Kepala Pelangi berada di atas lipatan tangan dan menatap ke arah Bulan. Bulu mata lentik serta dengkuran halus membuat Bulan ingin tertidur pula.
Akan tetapi di satu sisi seolah-olah ada yang membisiki Bulan "Jangan tidur Bulan, pelajaran itu penting." kemudian di sisi lain "Tidur aja woi tidur kagak denger, percuma!" begitulah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERHANA {BELOVED HACKER} SEGERA TERBIT
Fiksi RemajaTerjebak, mati, atau temukan? Sebuah hati yang sulit berkolaborasi, atau hanya sebuah ilusi? Wajah tampan bak Dewa Yunani, sosok Gerhana Xavinder - Ketua Geng Motor COSRAGAR terjebak di sebuah teka-teki. Taktik seorang hacker terkenal, petualangan m...