"Jadi, lo bener sepupuan sama Bianca?" tanya Gerhana membalikkan tubuhnya menatap Bintang. Saat ini mereka tengah berada di rumah Bintang yang kebetulan sepi. Kedua orang tua Bintang tengah berada di Jogja karena ada kunjungan bisnis di sana.
"Papa gue punya adik cowok, nah istrinya dia punya kakak cowok, istri kakak cowoknya Tante gue itu Mamanya Bianca," jelas Bintang mengambil botol soda di hadapannya.
"Untung gue tadi buruan nyeret Aqua ke gedung. Kalau nggak, bahaya sih. Lo kan sekarang luluh sama Aqua aja Bang." Nathan yang tengah memakan camilan itu menyahut menanggapi ucapan Bintang.
"Gue bener-bener minta maaf sama lo pada," terang Bintang. "Dulu gue emang pengin hancurin reputasi sekolah biar Paman lo bangkrut, tapi sekarang pikiran gue udah terbuka."
"Oh ya Nath, kok lo bisa kerja sama bareng Claudia sih?" tanya Bintang mengerutkan alisnya.
Nathan menatap langit-langit ruang tamu Bintang. "Waktu gue habis kena tusuk itu, pulang dari rumah sakit Claudia tiba-tiba ajak gue kerja sama. Lah, gue nggak tau apa-apa kan tuh. Habis itu dia ceritain semuanya yang dia tau," terang Nathan.
"Jujur gue kesel waktu tau Bang Gerhana tujuan deketin Bulan itu cuma manfaatin dia. Ya ... gue berusaha buat nyadarin Bang Gerhana. Terus gue juga nggak nyangka aja kalau lo buat onar waktu itu," kata Nathan.
"Udah nggak usah dibahas lagi. Sekrang kita tata hidup kita buat masa depan," tutur Gerhana.
"Ceilah bijak amat Abang gue," tanggap Nathan terkekeh. "Berarti gue punya Abang dua dong?" tanya Nathan mengingat bahwa Bintang anak dari Papanya, meski berbeda Ibu.
"Bang Bintang, lo nggak mau tidur di runah kita aja hari ini? Rumah lo sepi juga loh," ajak Nathan.
"Gue?" tanya Bintang menunjuk dada bidangnya.
"Iya, siapa lagi kalau bukan lo. Nama Bintang yang ada di sini, kan cuma lo," komentar Nathan.
"Emang nggak papa?" Bintang menatap Nathan yang ada di sebelahnya seraya mengamgkat satu alisnya.
"Ya nggak papalah! Kayaknya Mama sama Papa udah tau kalau lo itu anak Papa," ucap Nathan, dan Bintang pun menggidikkan bahunya tak tahu.
"Papa emang udah tau," jawab Bintang. "Setiap bulan Papa transfer uang ke gue. Tapi selalu gue balikin, karena gue rasa gue nggak pantes buat dapatin uang Papa," ujar Bintang mengingat setiap bulan Alam selalu mentransfer uang ke rekening Bintang.
"Kenapa dibalikin? Itu hak lo," jawab Gerhana.
"Gue merasa nggak enak aja." Bintang mengubah posisi tubuhnya menatap Gerhana yang ada di depannya.
"Seharusnya lo transfer aja ke gue Bang," jawab Nathan nggak ada akhlak!
"Lo boros banget," komentar Gerhana yang tau bahwa Nathan sangat boros. Pernah suatu hari Nathan mendapat transferan dari Alam sekitar dua puluh juta untuk tiga bulan. Tapi belum ada sebulan sudah habis, alhasil dia merengek pada Gerhana agar mau memberinya uang jajan karena Alam memarahinya dan memberi sanksi uang jajan Nathan sehari hanya sepuluh ribu! Miris.
"Ya kan sekarang enggak. Udah bisa nabung sendiri," jawab Nathan menyengir lebar.
Gerhana lantas memutar kedua bola matanya lantaran mendengar ucapan Nathan. Memang benar Nathan sekarang menabung, itu karena Gerhana yang memaksa cowok itu. Kalau tidak dipaksa pasti uang selalu habis entah ke mana.
"Ngomong-ngomong, gimana hubungan lo sama Bulan?" Bintang yang sedari tadi melihat perdebatan kecil Gerhana dan Nathan pun membuka suara.
"Ya gitu," jawab Gerhana. "Dia kayaknya udah kecewa banget sama gue. Lo tau sendiri kan betapa berengseknya gue," lanjut cowok itu menghela napas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERHANA {BELOVED HACKER} SEGERA TERBIT
Teen FictionTerjebak, mati, atau temukan? Sebuah hati yang sulit berkolaborasi, atau hanya sebuah ilusi? Wajah tampan bak Dewa Yunani, sosok Gerhana Xavinder - Ketua Geng Motor COSRAGAR terjebak di sebuah teka-teki. Taktik seorang hacker terkenal, petualangan m...