24 | JEBAKAN?

5.6K 660 99
                                    

Tidak dapat dipungkiri lagi, Laskar dan Gerhana menjadi sangat yakin bahwa pembajak server sekolah serta pembuat onar itu adalah Clarissa. Namun, mereka masih harus menyelidiki lagi.

"Lacak Las," ucap Gerhana. Ia memilih untuk menghidupkan lampu senter ponselnya daripada menghidupkan lampu ruang komputer, jaga-jaga bila ada satpam yang tengah berpatroli.

"Bentar Bang," jawab Laskar menarik kursi dan duduk di hadapan komputer.

Gerhana menyoroti komputer dengan senter di ponselnya. Matanya tetap mengedarkan pandangan di sekitar, berjaga-jaga.

"Loading," ucap Laskar seraya ikut was-was.

"Bang tolong hubungin Kilat, gue mau kasih data server ke dia biar ke sambung," ucap Laskar.

Gerhana menganggukkan kepalanya, cowok itu masih menyenteri Laskar dan juga mencari kontak Kilat. Ketika sambungan terhubung, Kilat dan Gerhana masih sama-sama diam.

"Etdah es batu sama es batu diem semua. Sini Bang gue aja yang ngomong," minta Laskar.

Wajah Gerhana masih sama, datar. Cowok itu menyerahkan ponselnya pada Laskar.

"Halo, udah lo matiin servernya di sana?" tanya Laskar.

"Hm."

"Oke, sekarang dengerin gue. Double x kapital, a kecil, triple p kapital, tiga, tujuh, dua ribu sembilan," eja Laskar menatap layar komputer.

"Udah," jawab Kilat.

"Oke sekarang lo tetep di sana aja. Nanti kalau di sini udah beres baru gue kasih tau lo lagi dan nanti hidupin sambungan cctvnya, biar nggak ada yang curiga," peringat Laskar.

"Hm."

"Sip."

Laskar mematikan sambungan telepon, dan mengembalikannya pada Gerhana yang berdiri di samling kursinya.

"Duduk Bang, tegang amat," timpal Laskar terkekeh kecil. Cowok itu masih menunggu servernya yang loading.

"Nggak salah gue pilih lo jadi tangan kanan gue Las," kata Gerhana menatap layar komputer.

"Gue masih nggak percaya kalau gue bisa satu geng sama lo Bang. Secara nih lo kan hebat banget, bijaksana, pinter, gue apa? Kentang cuy kentang."

Gerhana memincingkan kedua matanya melirik Laskar. Laskar ini ya, seneng banget merendah untuk meroket. Padahal dulu Gerhana menunjuk Laskar karena memang kemampuan cowok itu tidak dapat diragukan.

"Lo hebat dengan cara lo sendiri Las," kata Gerhana menepuk-nepuk pundak Laskar.

Ting!
Pemindahan server data telah aktif.

Suara komputer serta tulisan yang terpampang cantik membuat Laskar tersenyum bangga. Walau tidak bisa tentang matematika dan biologi, akan tetapi bakatnya berada di robot dan komputer.

"You are the best, Las." Gerhana berdecak kagum ketika layar komputer di hadapannya menampakkan beberapa bagian sekolah.

"Thanks, Bang," jawab Laskar kembali fokus pada layar kotak di depannya.

Laskar mengotak-atik komputer. Kedua remaja itu sangat fokus memperhatikan layar. "Las stop!" Gerhana menghentikan gerakan Laskar.

"Clarissa bukan?" tanya Gerhana melihat sosok berbaju jubah hitam, kepalanya juga ditutupi kupluk jubah itu. Kemudian menggunakan kacamata hitam serta masker hitam, membuat Gerhana susah mengenali sosok itu laki-laki atau perempuan?

"Pawakannya tinggi, Clarissa tinggi sih. Bajunya sama kayak yang dipakai Clarissa, sepatunya juga sama persis banget," kata Laskar meyipitkan mata.

"Eh dia belok, ganti cctv Las," kata Gerhana ketika melihat sosok berjubah hitam itu berbelok ke tikungan koridor kelas XI jurusan IPA. Kemungkinan akan ke arah ruang guru, sebab jalur ruang guru dan jurusan IPA satu jalur.

GERHANA {BELOVED HACKER} SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang