Akhirnya setelah beberapa hari latihan, kini anggota OSIS sudah melakukan serah terima jabatan. Jabatan Gerhana kini menjadi mantan ketua OSIS. Cowok itu berjalan santai menuju kantin sendirian, para guru masih sedang rapat.
Tak sengaja dirinya menabrak seseorang hingga tersungkur ketika hendak masuk ke dalam kantin. Gerhana kemudian mengulurkan tangannya pada cewek itu hingga cewek itu berdiri.
"Makasih ya," ucap si gadis. "Em... aku Clarissa. Anak pindahan dari Bandung, kalau kamu?" tanya Clarissa.
"Gerhana," jawab Gerhana singkat. Ketika hendak masuk ke kantin, Clarissa mencegah pergelangan tangan Gerhana.
"Kamu emm mantan ketua OSIS kan?" tanya Clarissa.
"Hm."
"Aku mau minta tolong boleh nggak?" tanya Clarissa menggigit bibir bawahnya.
"Sorry gue sibuk." Gerhana menepis tangan gadis itu dan langsung masuk ke dalam kantin. Tak peduli dengan wajah Clarissa yang nampak kesal.
"Gerhana, lihat aja nanti gue bakal buat lo tunduk sama gue," gumam Clarissa menyengrai kecil.
Sedangkan di dalam kantin, Gerhana langsung mencari tempat duduk yang cocok. Dilihatnya Bintang yang duduk bersama Bulan, hanya berdua. Hal itu sontak membuatnya ikut duduk bersama mereka.
"Nebeng," kata Gerhana duduk di sebelah Bulan.
"Eh?" Bulan kaget ketika ada Gerhana di sebelahnya. "Tumben nggak duduk sama temen-temen Kakak," ucap Bulan pada Gerhana.
"Kenapa? Gue ganggu kalian berdua ya?" tanya Gerhana.
"Enggak, sans aja," jawab Bintang hendak memakan baksonya.
Bulan bisa merasakan aura mencekam antara Gerhana dan Bintang. Cewek itu awalnya ingin makan bersama Pelangi, tetapi Bintang menyeretnya ke kantin dengan alasan katanya Bulan janji akan makan bersamanya.
"Kakak nggak pesen makanan?" tanya Bulan pada Gerhana.
Gerhana menggelengkan kepalanya. Tak lama kemudian Bintang menghabiskan baksonya dan bangkit berdiri.
"Lan, Na gue duluan ya. Mungkin Gerhana ada yang mau diomongin sama lo, Lan," ujar Bintang.
"O-oh iya Kak," jawab Bulan dengan paham.
Sepeninggalan Gerhana, hanya ada suara dentingan garpu dan piring berisi siomay milik Bulan. Gadis itu terus saja mengalihkan pandangannya dari Gerhana karena malu diperhatikan terus.
"Lo kalau makan kayak anak kecil," ujar Gerhana menghela napas.
Jika kalian berpikiran Gerhana akan mengusap sudut bibir Bulan dengan romantis seperti adegan film menye-menye di bioskop, maka tebakan kalian salah. Cowok itu hanya menggeser tissue yang disediakan di hadapan Bulan.
"Lap," titah Gerhana tak mau dibantah.
"Hnggg i-iya." Tangan Bulan mengambil selembar tissue. Lalu menyapu bersih kotoran yang ada di sudut bibirnya.
"Kak Gerhana punya pacar?" tanya Bulan memecahkan keheningan.
Yang ditanya hanya menggelengkan kepala sebagai respon. Lalu Bulan ber'oh' ria. Sebenarnya Bulan tau sih kalau Gerhana nggak punya pacar, tapi gadis itu hanya berbasa-basi agar memecahkan keheningan di antara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERHANA {BELOVED HACKER} SEGERA TERBIT
Ficção AdolescenteTerjebak, mati, atau temukan? Sebuah hati yang sulit berkolaborasi, atau hanya sebuah ilusi? Wajah tampan bak Dewa Yunani, sosok Gerhana Xavinder - Ketua Geng Motor COSRAGAR terjebak di sebuah teka-teki. Taktik seorang hacker terkenal, petualangan m...