31 | FAKTA BIANCA

5.4K 637 72
                                    

Berita tentang Nathan yang koma selama dua hari ini meluas di penjuru kota. Siapa yang tidak mengenal Nathan? Lelaki humoris yang sangat ceroboh, anak penguasa bisnis yang memiliki cabang di mana-mana.

Dua hari lalu pula, tepat jam 12 malam Gerhana menghabisi Angga--ketua geng Bravolo-- dengan tangannya sendiri. Jika biasanya dirinya akan membawa pasukan jika hendak bertempur, namun lusa lalu tidak. Gerhana sudah sangat naik pitam. Dan membuat Angga serta beberapa anggotanya terkapar di rumah sakit.

Tepat sekali hari ini Bianca masuk sekolah. Sekolah menjadi geger sebab datangnya Bianca--mantan kekasih Nathan. Banyak yang menginterogasi Bianca tentang berita janggal tempo lalu.

Kata Bianca, dirinya tidak menghilang. Akan tetapi dia dan keluarganya tengah berlibur di Swiss. Tak usah heran, Bianca itu anak pengusaha. Orangnya manja, dan intinya apa pun yang ia mau harus dituruti. Kalau tidak, bisa merengek tak henti-henti.

"Hari ini kita mau jenguk Bang Nathan. Lo berdua ikut nggak?" tanya Laskar menurunkan ponsel yang menutupi wajahnya.

"Terserah ngikut aja sih kita," jawab Bulan.

Laskar dan teman-temannya serta Pelangi dan Bulan tengah meluangkan waktu mereka saat istirahat ini ke kantin mengisi perut yang terus saja meronta-ronta kelaparan.

"Okelah, ntar lo sama Angin ya Lan," ujar Laskar.

"Boleh," jawab Bulan. "Kalau Angin mau sih," lanjutnya.

"Boleh aja sih gue, santai aja kali, kayak siapa aja lo," sambar Angin mencarup bakso dengan sambal dan kecap.

Bulan menganggukkan kepala, lalu menatap Laskar yang ada di samping Pelangi. Sudahlah, pasangan itu memang bucin akut!

"Emang udah boleh ke sana? Katanya masih koma," ujar Bulan sembari mengaduk-aduk es teh yang tinggal sedikit.

"Barusan dapat info dari group Cosragar, katanya udah bangun. Tapi masih belum boleh beraktifitas berat," jawab Laskar.

"Ooh gitu." Bulan mengambil es batu kristal dengan memasukkan sedotannya ke dalam lubang es, kemudian mengunyah es batu tersebut.

Pasalnya jika memiliki pikiran yang berat, maka otak harus didinginkan. Maka dari itu es batu sangat efektif untuk menjernihkan otak. Pikiran Bulan kali ini begitu berat, kemarin Pelangi menawari diri untuk tidur di rumah Bulan, namun ia menolaknya.

Jika mereka berpikir Bulan hanya mendapat teroran sewaktu di loker, itu sangat salah. Ia terus saja mendapatkan kotak-kotak aneh yang beragam isinya. Mulai dari cemohan, bangkai tikus, makanan busuk, bahkan baju lusuh berlumuran darah.

Namun gadis itu tidak menceritakannya pada siapa pun. Salah satu alasan kenapa ia tak mau Pelangi tidur di rumahnya, adalah ia tak mau merepotkan Pelangi. Bulan akan mencoba mencari siapa pengirimnya. Tentu saja bukan hal mudah, tapi apa salahnya mencoba?

"Si Bianca ternyata liburan ke Swiss. Nggak hilang, tuh dia udah masuk." Meteor memberi tahu teman-temannya ketika Bianca dan gengnya memasuki kantin.

"Lo mikir nggak kalau pelaku yang ngadi-ngadi itu deket sama Bianca mungkin?" tanya Angin.

Meteor menyatukan jemarinya di atas meja. "Kalau pakai nalar, mungkin si pelaku deket sama Bianca. Secara dia tau kalau Bianca mau liburan gitu? Dan yang dia udah ngrencanain nyebar berita palsu di website SMA. Mungkin nggak sih? Soalnya Bianca aja nggak tau apa-apa," ujar Meteor.

GERHANA {BELOVED HACKER} SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang