15 | MELUASNYA KASUS BIANCA

6.4K 747 134
                                    

"Lo udah tau ada berita baru?"

Pelangi dan Bulan tengah berada di kelas, keduanya sangat mager untuk pergi ke kantin. Pelangi yang duduk di samping Bulan menoleh ke arah suara. Semenjak kepergian Biru, Pelangi duduk bersama Bulan.

"Apa?" tanya Pelangi menaikkan salah satu alis.

"Coba lo cek website sekolah," ujar Bulan menyebalkan.

"Ngeselin banget, bacain aja elah mumpung lo lagi main hp," kata Pelangi, sebenarnya itu hanya alibi karena kuotanya sekarat.

Bulan menyengir kuda, kemudian cewek itu menyodorkan ponselnya di hadapan Pelangi yang duduk bersender di dinding.

Gadis berkucir satu itu menyipitkan mata guna mengeja judul berita agar terlihat jelas.

"Kak Bianca hilang?" tanya Pelangi menaikkan salah satu alisnya.

"Kenapa bisa hilang?" tanya cewek itu lagi saat Bulan menarik ponsel dan meletakkannya di atas meja.

"Mana saya tau, saya kan jodohnya Mas Terang," jawab Bulan menggidikkan bahu acuh tak acuh.

"Halu lo meningkat ya, good," tanggap Pelangi mengacungkan jempol.

"Nyenyenye." Bulan menye-menye dengan muka yang cocok sekali untuk ditabok.

"Kapan beritanya diupload?" tanya Pelangi kembali pada topik pembicaraan.

"Sekitar sepuluh menit lalu," ucap Bulan melihat waktu yang tertera.

"Aneh, ada yang janggal," gumam Pelangi mampu didengar oleh Bulan sebab keadaan kelas yang hening.

"Apa yang janggal?" tanya Bulan menaikkan salah satu alisnya.

"Kayaknya bukan pihak sekolah yang upload berita ini, konyol," kata Pelangi mampu membuat otak Bulan berpikir keras.

"Kenapa bisa? Anak jurnalis mungkin yang upload?" Entahlah itu sebuah perkataan atau lemparan pertanyaan untuk Pelangi.

Pelangi menggelengkan kepalanya, matanya sangat serius memandang Bulan. "Anak jurnalis punya website sendiri. Galaksi Jurnalis Word," kata Pelangi.

"Ya mungkin pihak sekolah kali yang upload," tanggap Bulan tak menghiraukan berita tersebut. Jika dirinya tidak bersangkutan, kenapa harus ikut campur?

"Bukan Lan, nggak mungkin pihak sekolah." Pelangi masih keukeh pendirian.

"Mana mungkin pihak sekolah upload kasus dalam websitenya? Toh, mereka pasti menjaga reputasi sekolah biar nggak dipandang jelek, kan?" ucap Pelangi ada benarnya.

"Gue rasa ... ini sebuah pembajakan website," ujar Pelangi.

"Udahlah nggak usah dipikirin. Toh kita kan nggak ada sangkut pautnya sama kasus itu," kata Bulan sedikit gelisah.

"Bentar deh Lan, gue mau bilang sama lo." Pelangi mengalihkan pembicaraan dengan menatap Bulan intens.

"Apa?" tanya Bulan.

"Lo di rumah sendiri?" tanya Pelangi memiringkan wajahnya cantik.

Mendapat anggukan dari Bulan membuat raut wajah Pelangi menjadi pucat pasi.

"Jaga diri, perasaan gue nggak enak," tukas Pelangi dengan nada risau.

***

Berangkan bareng Gerhana, dan sekarang Bulan pulang sendirian. Huft, Gerhana memang menyebalkan. Cowok itu bilang tak bisa menghantarnya pulang sebab ada urisan penting. Tak apalah Bulan berusaha memakluminya. Toh ingin marah tak ada hak bukan?

GERHANA {BELOVED HACKER} SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang