Karena kehidupan bukan hanya tentang kita. Tapi tentang alam semesta dengan sejuta ceritanya.
"Sekarang, boleh buka mata," titah Gerhana menjauhkan kedua tangan dari mata Bulan. Lalu mengubah posisinya menjadi di samping Bulan.
Dapat Bulan lihat dirinya berada di sebuah taman bersama Gerhana. "Kenapa ke sini?" tanyanya kebingungan.
"Sekarang, lihat ke atas." Gerhana yang berada di sebelahnya pun menunjuk langit malam yang bergitu sempurna. Ribuan bintang berkelap-kelip mempesona.
"Lo suka roket, kan?" tanya Gerhana.
"Hah?" Bulan membeo bingung. Ia mencoba memutar otaknya, mencerna kalimat yang terlontar dari mulut Gerhana.
"Coba pejamin mata lo lagi," perintah Gerhana. Gadis bersurai panjang itu menurut, lalu memejamkan matanya.
"Hitungan ketiga, buka mata ya," kata Gerhana.
"Satu."
"Dua."
Cowok itu menghentikan sejenak hitungannya. Ia tersenyum tipis sembari memiringkan wajah menatap Bulan. "Tiga," ucap Gerhana.
Bulan membuka matanya, seketika sebuah pancaran lampu kerlap-kerlip berbentuk roket menghiasi nabastala malam.
"Kak ... ini?" Pupil gadis itu membesar, matanya menatap langit dengan berbinar. "Ini yang buat Kak Gerhana?" tanyanya.
Gerhana tidak menjawab, cowok itu hanya mengulas senyuman. Pipi gadis itu bersemu merah karena malu.
"Suka?" tanya Gerhana.
"Banget!" pekik Bulan mengukir senyuman di bibir. "Keren! Aku seneng banget," kata gadis itu lagi.
"Kenapa Kak Gerhana repot-repot bikin kayak gini?" tanya Bulan menatap lelaki di sampingnya yang sedang menatap langit.
"Konsepnya emang gue yang buat. Tapi dengan bantuan Scorpio," ujar Gerhana.
"Hah? Kak Scorpio? Maksudnya?" Sejuta pertanyaan bersarang di benak. Jujur saja Bulan bener-bener nggak paham maksud Gerhana.
Gerhana menoleh menatapnya. "Itu pakai komputer, gue dibantu Scorpio," ulas Gerhana.
"Jadi kalian bikin kejutan buat Bulan gitu?" beo Bulan dan Gerhana mengangguk.
"Kenapa?" tanya Bulan. "Dalam rangka apa coba buat kejutan? Bulan belum ulang tahun," ungkap gadis itu.
"Nggak papa," jawab Gerhana. "Mau foto?" tanya Gerhana.
"Mau! Fotoin ya?" ucap Bulan menyengir.
"Iya."
Bulan bersorak girang, gadis itu mengeluarkan ponsel dan mengotak atiknya. Kemudian ia menyodorkan ponselnya pada Gerhana, menjadikan cowok itu fotografer dadakan.
Ketika sudah berpose, Gerhana mengambil banyak foto Bulan. Cowok itu tersenyum simpul tatkala mendapati Bulan tersenyum manis.
"Udah?" tanya Gerhana ketika langkah kaki Bulan berhenti di hadapannya.
"Udah aja deh fotonya. Bulan haus," ungkapnya menampilkan deretan gigi putih di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERHANA {BELOVED HACKER} SEGERA TERBIT
Teen FictionTerjebak, mati, atau temukan? Sebuah hati yang sulit berkolaborasi, atau hanya sebuah ilusi? Wajah tampan bak Dewa Yunani, sosok Gerhana Xavinder - Ketua Geng Motor COSRAGAR terjebak di sebuah teka-teki. Taktik seorang hacker terkenal, petualangan m...