Bab Enam

2.3K 235 39
                                    

Ospek hari ini sangat lancar. Anya sangat menikmatinya. Masalah Abi tadi? Sungguh Anya tidak peduli. Bahkan saat Abi dipanggil senior beberapa kali untuk maju ke depan, Anya tetap biasa saja. Justru yang histeris malah dua sahabatnya.

"Nya, lo langsung balik?" tanya Billa.

"Mungkin. Kenapa emang?"

"Mau nongkrong dulu nggak?" tanya Dira menimbrung.

Anya melirik jam di tangannya. Masih pukul 16.00. Masih sangat siang untuk pulang.

"Boleh deh yuk," ujar Anya menyetujui.

Anya dan dua sahabatnya berjalan beriringan. Mereka akan menuju ke salah satu mall yang dekat dari sana menggunakan taksi.

Sementara di sisi lain.

Abi menunggu Anya di parkiran untuk pulang bersama. Namun sudah menunggu 30 menit, Anya tak kunjung kelihatan batang hidungnya. Ia sudah mencoba telepon beberapa kali, tetap saja tidak diangkat.

Abi bergegas kembali menuju aula siapa tahu Anya masih disana. Pokoknya mencari ke segala penjuru kampus sampai Anya ditemukan.

"Abi!"

Abi menoleh. Ternyata Rachel yang memanggilnya. Rachel berlari kecil menghampirinya.

"Kok belum pulang?" tanya Rachel begitu tiba dihadapannya.

"Nunggu Anya," jawab Abi singkat.

"Anya? Dia kuliah disini juga?"

Abi hanya mengangguk.

"Lo sama Anya emang ada hubungan apa sih?" Rachel mulai penasaran.

"Gue permisi." Tanpa menjawab apa-apa Abi berlalu begitu saja.

Rachel yang kesal dengan sikap dingin Abi, mulai mencari cara untuk mencuri perhatiannya. Ia putar otak berpikir keras, sampai akhirnya...

"Aduh Abi."

Abi menoleh. Ia melihat Rachel memegang perutnya sambil merungkuk. Abi mendesis kesal, tapi tidak mungkin ia tinggalkan Rachel. Jadi Abi berputar balik dan menghampirinya.

"Kenapa?"

"Perut gue sakit Bi. Kayaknya gara-gara gue belom makan deh."

Abi memapah Rachel untuk duduk dulu di bangku terdekat. Rachel dengan kepura-puraannya berlagak seperti orang kesakitan.

"Abi, temenin gue makan dulu deh mau gak?" tanya Rachel dengan suara yang dilemah-lemahkan.

Abi menghela napas dan berkacak pinggang. "Gue harus balik."

"Sebentar aja Bi. Temenin gue makan aja. Terus langsung pulang. Kalo gue pingsan dijalan gimana?"

Abi diam tidak bergeming.

"Bi? Sebentar aja. Di mall yang deket dari sini." Rachel terus memohon seperti anak kecil.

"Yaudah cepetan. Bisa jalan sendiri kan?"

Rachel langsung berdiri dan mengikuti Abi dibelakang. Rachel tersenyum kecil. Merasa puas karena rencananya berhasil.

*****

Anya dan dua sahabatnya sedang asik menikmati junk food yang terkenal. Menikmati nikmatnya kulit ayam berbalut tepung yang di goreng.

"Kulit ayam gue jangan ada yang ambil ya! Sengaja gue pisahin. Diambil musuhan kita seumur hidup!" Billa memisahkan kulit ayam surga itu untuk dimakan terakhir.

"Besok-besok makannya di tempat yang satu lagi tuh, yang ayamnya pedes level 5 pake saos keju," kata Dira sambil mengunyah beberapa potong kentang dimulutnya.

BIG [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang