Anya terharu begitu melihat teman-temannya datang membawa banyak makanan. Terutama kue kecil cantik yang Dira bawa.
"Ayo masuk. Kalian baik banget sih repot-repot bawain makanan, mana ada pizza segala! Makasih Rendi," kata Anya.
"Sebenernya bukan gue sih. Gue beliin doang. Duitnya dari Abi. Hehe."
Anya mendesis tidak percaya. "Bisa lo ye Dir, pacaran sama orang model begini."
Mereka semua duduk di ruang tengah. Abi yang dibantu Marcel, menyiapkan beberapa gelas untuk minuman dan piring yang diperlukan.
"Oh iya, Angga nitip salam. Katanya maaf nggak bisa dateng. Dia ada urusan," ujar Billa.
"Cih, sahabat macam apa gitu. Yaudah ntar gue telepon orangnya."
"Guys, gue mau tau ada apa aja selama gue di Bali? Jujur," tanya Abi dan mendadak suasana jadi serius.
Kini Abi duduk di sebelah Anya, bergabung dengan mereka semua.
"Mau tau yang bagian mana?" tanya Rendi.
"Semuanya."
Rendi menghela napas panjang, dan akhirnya menceritakan semuanya dari A sampai Z. Tak satu pun dilewatkan. Sementara yang lain hanya sesekali menyambungkan cerita.
"Gila. Gak nyangka gue sama Melly." Abi terlihat kesal.
"Terus sekarang lo mau gimana, Nya?" tanya Marcel.
"Ya, nggak sepenuhnya salah dia sih, walaupun gue kehilangan anak gue."
"Tapi kan dia udah keterlaluan banget sama lo. Mending Rachel udah minta maap," celetuk Rendi.
Dira seketika melotot dan menatap Rendi tajam. Bisa-bisanya anak satu itu menyebut Rachel di depan Abi dan Anya.
Anya berdeham. "Hm... nggak apa-apa. Abi udah tau kok."
"Oh alhamdulillah." Dira merasakan udara segar memenuhi rongga dadanya.
"Kita liat aja Senin. Gue udah masuk kuliah," kata Abi.
"Gue juga guys," sambung Anya.
"Yakin? Bukannya harus bed rest?" tanya Marcel.
"Enggak kok. Gue kan bukan operasi," jawab Anya santai sambil menggigit sepotong pizza.
Dua jam berlalu. Setelah banyak bercerita dan bergosip, satu genk itu kini pamit pulang.
"Makasih ya, udah repot-repot kesini," kata Anya.
"Satu lagi, maap gue nggak bawa sesuatu dari Bali. Pulangnya kan dadakan. Kapan-kapan kita semua ntar ke Bali ya, nginep di resort keluarga gue," sambung Abi.
"Wih! Gitu dong! Gila bertahun-tahun gue sahabatan sama lo, kaga pernah gue dibawa nginep ke sana." Rendi merangkul Abi penuh semangat.
"Udah heh. Ini urusannya gak kelar-kelar. Tuan rumah mau istirahat! Kita pulang ya Bi, Anya," pamit Billa.
Seketika apartement sepi kembali. Anya menuju ruang tengah untuk membersihkan piring dan gelas yang kotor.
"Aku aja, kamu ke kamar sana," cegah Abi.
"Anya mau bantuin. Biar Abi juga cepet nemenin Anya di kamar." Anya tersenyum.
"Yaudah bawain aja ke wastafel. Nanti aku yang cuci," kata Abi.
*****
Anya menunggu Abi di kamar. Abi masih di luar mengerjakan pekerjaan rumah. Anya menatap keluar jendela. Hujan deras turun malam ini. Anya sangat suka itu. Bau hujan yang menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG [Completed] ✓
RomansaGendut? Haruskah jadi masalah? Niana Beatarisa yang biasa dipanggil Anya, adalah seorang youtuber yang mengcover puluhan lagu. Pengikutnya bahkan sudah mencapai 5 juta! Namun dengan penampilannya yang membuat ia minder, ia tidak pernah menunjukkan w...