Bab Enam Belas

2K 201 28
                                    

"Abi ayok sarapan dulu udah siap nih," panggil Anya dari dapur.

Anya meletakkan panci kecil berisi sup ayam di meja makan. Ia tersenyum karena wangi masakannya begitu enak.

Abi yang sudah rapi dengan pakaian kuliahnya, menuju meja makan dan membiarkan Anya menyiapkan sarapannya.

"Seperti biasa. Makanan kamu enak," kata Abi memuji Anya.

Anya hanya tersenyum senang. Mereka menghabiskan sarapannya lalu berangkat bersama ke kampus.

Sesampainya di kampus...

Anya mencium punggung tangan Abi sebelum turun dari mobil. Tanda hormatnya kepada sang suami. Kemudian mereka berdua turun bersama dari mobil.

Anya merasakan ponselnya bergetar. Ia meraih ponselnya, dan ternyata Dira yang menelepon.

"Dira, gue di parkiran. Kesini ya."

"Oke beb. Tunggu bentar, gue udah mau sampe parkiran."

Anya menutup teleponnya. Abi menghampiri Anya.

"Mau ke dalem bareng?" tanya Abi.

"Bentar lagi Dira sampe. Anya sama Dira, nggak apa-apa kan?"

"Iya nggak apa-apa dong. Belajar yang bener ya istriku," kata Abi sambil mengelus kepala Anya perlahan.

Anya menahan senyumnya yang hampir terlepas. Ia memandangi Abi sambil malu-malu.

"Ah iya ini, lupa tuh." Abi menyerahkan dua lembar uang untuk Anya dari dompetnya. "Jajan kamu."

Anya tersenyum senang. "Makasih suamiku."

"Anyaaa!!" teriak Dira dari kejauhan.

"Ya Allah itu anak kalo nggak heboh sehari aja nggak bisa ya," gumam Anya.

"Haaahh capek," keluh Dira. Ia melirik ke arah Abi kemudian menjadi salah tingkah.

"Abi, kok lo ganteng sih?" tanyanya polos.

Anya tertawa melihat tingkah Dira. Ia kemudian menarik Dira paksa, yang pandangannya masih tidak lepas pada Abi.

Anya, Dira dan Billa sudah berada di dalam kelas. Menunggu sang dosen datang. Dira dan Billa terus bergosip tentang laki-laki tampan di kampusnya. Dari yang senior hingga yang satu angkatan dengan mereka.

Namun pikiran Anya melayang jauh sendiri. Kembali pada keromantisan di air terjun itu. Untuk pertama kalinya ia berciuman dengan Abi walaupun hanya sekedar saling menempel saja. Ia tersenyum sendiri sambil memegangi bibirnya.

"Aahhhh gue bisa gila!!" teriak Anya tiba-tiba. Ia menghentakkan-hentakkan kakinya senang dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Anjir, lo kesambet apaan Nya?" tanya Billa dengan tatapan heran.

Anya baru tersadar dengan kelakuannya barusan. "Ah? Hahahah nggak kok nggak."

"Kayaknya dia udah gila gara-gara Abi deh ini," kata Dira sambil geleng-geleng kepala.

Drrttt drrttt

Ponsel Anya bergetar. Ada chat yang masuk. Dari Abi.

Belajar yang bener. Jangan mikirin aku terus. Kan kita ketemu di rumah :)

Anya melompat-lompat girang. Harinya sungguh indah. Membuat semua teman sekelasnya menoleh ke arahnya.

"Apaan sih gue penasaran." Dira mengambil ponsel Anya di atas meja.

"Gue kira apaan sialan. Nggak taunya chat dari Abi."

"Gue rasa temen kita udah bucin banget deh Dir."

BIG [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang