Anya terbangun dari tidurnya saat mendengar sedikit kegaduhan yang Ibunya ciptakan.
"Ngapain Ma?" tanya Anya dengan mata yang masih mengantuk.
"Eh, udah bangun. Ini lagi beres-beres. Kan hari ini kamu pulang."
"Ada yang ulang tahun hari ini. Happy birthday anak Papa. Semoga sehat dan selalu dalam lindungan Allah." Irfan menghampiri Anya dan langsung memeluk anak semata wayangnya itu.
"Makasih Papa."
"Mau kado apa? Mic?" tanya Irfan setengah meledek.
"Dih, Anya bisa beli sendiri Pa. Gak usah kado. Doain aja supaya Anya selalu bahagia."
"Gak usah minta didoain, namanya orang tua pasti doain, Anya. Selamat ulang tahun ya," sambung Tantri yang kini memeluk Anya.
"Hm... Makasih Mama."
"Nanti malem mau ke apartement dulu ya? Ambil baju kamu?" tanya Tantri sambil melepas pelukannya.
"Iya. Tapi Anya sendiri gak apa-apa kok Ma. Sekalian bawa mobil Anya yang disana, buat Anya kuliah."
Anya berencana untuk tinggal dengan orang tuanya, karena ia merasa sepi tidak ada Abi di apartement. Entah sampai kapan ia akan bertengkar dengan Abi.
Tidak lama seorang perawat datang, untuk melepaskan infus di tangan Anya. Di belakangnya ada seorang petugas bagian pengantar makanan yang mengantar sarapan untuk Anya.
"Pagi, hari ini Ibu Anya pulang ya?" tanya sang perawat sambil melakukan tugasnya.
"Iya Sus. Kemarin dokternya bilang gitu," jawab Tantri.
"Dokter Septian ya Bu?" tanya si perawat lagi.
"Iya Suster," jawab Tantri lagi.
Sang perawat melaksanakan tugasnya. Mengecek suhu badan Anya, tekanan darah dan lainnya. Anya sempat meringis begitu jarum infus dikeluarkan.
"Nanti tunggu Dokter Septian dateng dulu ya, baru boleh pulang. Suhu badan normal, tekanan darah juga normal. Sarapannya dimakan ya, jangan lupa minum obatnya."
"Makasih banyak ya Sus," ujar Anya.
Perawat pun keluar dari kamar inap. Anya melirik sarapannya yang baru saja diantarkan. Makanan rumah sakit. Mana ada yang mengunggah selera. Rasanya datar seperti hatinya saat ini.
Anya mengambil ponselnya, dan melihat grup chat yang ramai sekali karena ucapan ulang tahun untuk dirinya.
Anya tertawa kecil melihat ucapan dari Billa dan Dira. Sudah pasti, dua sahabatnya yang heboh itu, akan memberikan ucapan tepat jam dua belas malam.
Sabilla : Selamat ulang tahun bebeb aku!! Panjang umur, sehat selalu, bahagia, cepet sehat. Tolong ya, gue mau ditraktir!!
Indira : Selamat ulang tahun Anya yang udah langsing, badai, cantik. Cepet baikan ya sama Abi, biar gue cepet punya ponakan dari lo!
Anya membalas pesan-pesan itu, mengucapkan terima kasih dan sebagainya. Kemudian Anya teringat dengan Abi. Sama sekali tidak ada ucapan, bahkan tidak ada telepon dari dirinya.
Sedikit kekecewaan tersirat. Bagaimana pun, ia sangat mengharapkan Abi menghubunginya. Namun, gengsinya mengalahkan segalanya.
"Aduh, Papa ada meeting dadakan lagi sama klien," ujar Irfan tiba-tiba.
"Emang kenapa, Pa?" tanya Anya.
"Ya kan kamu lagi ulang tahun, masa Papa tinggal gitu. Nggak apa-apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG [Completed] ✓
RomanceGendut? Haruskah jadi masalah? Niana Beatarisa yang biasa dipanggil Anya, adalah seorang youtuber yang mengcover puluhan lagu. Pengikutnya bahkan sudah mencapai 5 juta! Namun dengan penampilannya yang membuat ia minder, ia tidak pernah menunjukkan w...