Abi memutuskan pulang lebih awal, setelah mata kuliah berakhir. Hanya satu jam, karena sang dosen harus rapat di luar.
Abi akan mengunjungi sebuah studio foto untuk mencetak foto-foto Anya yang telah ia ambil. Beruntung foto-foto itu selesai hari ini dan dapat ditunggu. Abi memutuskan untuk mendatangi rumah orang tuanya Anya, yang kebetulan tidak jauh dari studio foto itu.
"Assalamualaikum," sapa Abi dari pintu gerbang rumah mertuanya.
"Waalaikumsalam." Terdengar suara dari dalam.
Tidak lama, Tantri keluar dan tersenyum melihat menantunya datang.
"Apa kabar Ma?" Abi mencium tangan mertuanya.
"Baik. Kok sendiri? Tumben nggak sama Anya?" tanya Tantri.
"Masih ada kuliah sih, kayaknya," jawab Abi ragu.
"Kok kayaknya? Kalian nggak jalan bareng? Ayo masuk jangan di luar."
Abi mengikuti mertuanya masuk ke dalam. Ia duduk di ruang tamu, sementara Tantri mengambil minuman yang baru saja ia buat tadi.
"Mama baru aja bikin jus jeruk, nih diminum." Tantri meletakkan gelas itu di dekat Abi.
"Abi minta maaf, Ma."
Tantri menatap Abi heran. "Minta maaf kenapa?"
Abi menceritakan semuanya. Tidak ada satupun yang terlewat, bahkan foto dirinya dan Rachel. Tantri menarik napas dalam dan menghembuskannya kasar.
"Mama nggak tau harus komentar apa. Mama kecewa sama kamu, tapi Mama nggak bisa nyalahin kamu. Kalian menikah mendadak karena perjodohan. Pasti ada hubungan yang belum selesai di masa lalu. Mama nggak bisa ambil keputusan apa-apa. Semua terserah sama kalian."
"Abi tau Ma. Tapi Abi minta tolong sama Mama boleh?" tanya Abi ragu.
"Minta tolong apa?"
"Tolong jenguk Anya di apartement, Ma."
Tantri sedikit tersentuh. Walaupun mereka bertengkar hebat, tapi Abi masih memikirkan Anya, walaupun harus melalui orang tuanya.
Setelah dua jam mengobrol, Abi pamit pulang. Tantri mengantarkannya sampai ke depan pintu.
"Anya kan ulang tahun minggu depan. Nggak jadi dong?" tanya Tantri.
"Katanya Bunda nanti mau telepon Mama. Kita liat keadaan dulu Ma. Makasih ya Ma. Sekali lagi maafin Abi."
"Iya. Hati-hati di jalan ya. Nanti Mama ke apartement."
Abi mencium tangan mertuanya dan bergegas untuk mengambil foto dulu baru pulang ke rumah.
Ketika mobil Abi sudah agak menjauh, Tantri bergumam dalam hati,
'Semoga kalian nggak pisah ya. Mama tau kalian saling cinta.'
Tantri segera bersiap-siap untuk pergi. Ia juga mengirimkan pesan kepada suaminya, agar menjemputnya nanti ke apartement. Tantri juga membawa masakan yang sudah ia masak tadi. Ia sudah paham dengan anaknya. Anya tidak akan napsu makan kalau sedang ada masalah.
Satu setengah jam kemudian, Tantri sudah berdiri di depan pintu apartement Anya. Hanya sekali menekan tombol bel, pintu pun terbuka.
Tantri merasa sedih dan menatap sendu anaknya begitu ia melihatnya. Anya tampak kusut dengan baju tidurnya.
"Eh, Mama ngapain kesini?" Anya mencium tangan ibunya.
Tantri berjalan masuk ke dalam. "Kamu kenapa nggak bilang kamu ada masalah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG [Completed] ✓
RomansaGendut? Haruskah jadi masalah? Niana Beatarisa yang biasa dipanggil Anya, adalah seorang youtuber yang mengcover puluhan lagu. Pengikutnya bahkan sudah mencapai 5 juta! Namun dengan penampilannya yang membuat ia minder, ia tidak pernah menunjukkan w...